Walmart Cetak Laba Tinggi dan Pindah ke Nasdaq Desember Ini

Walmart catat kenaikan penjualan di tengah inflasi, kalahkan Target, dan bersiap pindah bursa ke Nasdaq. Simak analisis lengkap kinerja saham WMT di sini.

Walmart Cetak Laba Tinggi dan Pindah ke Nasdaq Desember Ini

Jakarta, Gotrade News - Di tengah kondisi ekonomi global yang penuh tantangan, Walmart Inc. justru menunjukkan performa yang sangat solid. Raksasa ritel ini tidak hanya bertahan, tetapi juga berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan dan laba yang melampaui ekspektasi pasar.

Bagi kamu yang sedang memantau portofolio investasi atau sekadar ingin memahami dinamika ekonomi saat ini, fenomena yang terjadi pada Walmart memberikan gambaran menarik tentang bagaimana perilaku konsumen berubah saat inflasi menekan anggaran belanja mereka.

Kinerja Gemilang di Tengah Tekanan Ekonomi

Laporan keuangan terbaru menunjukkan bahwa Walmart berhasil menjadi solusi bagi masyarakat Amerika Serikat yang sedang bergelut dengan krisis biaya hidup.

Seperti yang dilansir dari CNN, penjualan Walmart di Amerika Serikat meningkat sebesar 4,5% pada kuartal lalu. Kenaikan ini didorong oleh peningkatan jumlah kunjungan pelanggan ke toko dan nilai belanja yang lebih besar setiap kali mereka berkunjung.

CEO Walmart, Doug McMillon, menyatakan dalam rilis beritanya bahwa perusahaan berada dalam posisi yang kuat untuk mengakhiri tahun ini dengan hasil yang positif.

Manajemen perusahaan bahkan menaikkan panduan atau guidance penjualan dan laba mereka, yang merupakan sinyal optimisme menghadapi musim belanja liburan mendatang. Guidance adalah estimasi kinerja keuangan perusahaan di masa depan yang diberikan oleh manajemen kepada investor.

Menurut laporan dari ABC News, keberhasilan ini terjadi di saat peritel lain justru menurunkan proyeksi mereka. Hal ini membuktikan bahwa strategi Walmart untuk menarik konsumen yang "dompetnya sedang tipis" atau cash-strapped sangat efektif.

Investasi miliaran dolar yang dilakukan perusahaan untuk menaikkan upah, mempercantik toko, dan membangun jaringan logistik untuk belanja daring kini mulai membuahkan hasil nyata.

Strategi Murah yang Menarik Semua Kalangan

Salah satu poin paling menarik dari laporan terbaru ini adalah pergeseran demografi pelanggan Walmart. CNN melaporkan bahwa keuntungan Walmart kini banyak didorong oleh rumah tangga kelas menengah dan berpenghasilan atas yang beralih ke toko mereka untuk berhemat.

Ini menunjukkan bahwa inflasi tidak hanya berdampak pada kelompok berpenghasilan rendah, tetapi juga membuat kelompok yang lebih mapan menjadi lebih sensitif terhadap harga.

Dominasi ini membuat Walmart berhasil merebut pangsa pasar atau market share dari para pesaing utamanya. Dalam laporannya, CNN menyebutkan bahwa Target Corporation mengalami stagnasi penjualan selama sekitar empat tahun terakhir. Keunggulan utama Walmart dibandingkan Target terletak pada bisnis bahan makanan atau groceries.

Pelanggan cenderung lebih sering berkunjung untuk membeli kebutuhan pokok, dan Walmart telah memprioritaskan perbaikan di sektor produk segar dalam beberapa tahun terakhir.

Selain menarik pelanggan dari segmen atas, Walmart juga berhasil menarik pelanggan berpenghasilan rendah dari toko diskon lainnya seperti Dollar General Corporation. Dengan skala bisnis yang masif, Walmart mampu menekan harga jual yang sulit ditandingi oleh pesaing yang lebih kecil, menjadikan mereka tujuan utama bagi siapa saja yang ingin menjaga anggaran belanja tetap terkendali.

Era Baru Pindah ke Nasdaq dan Pergantian CEO

Selain kinerja keuangan yang memukau, Walmart juga mengumumkan dua perubahan besar yang strategis. Menurut laporan ABC News, perusahaan yang berbasis di Bentonville, Arkansas ini akan memindahkan pencatatan saham biasanya dari New York Stock Exchange (NYSE) ke Nasdaq, Inc..

Saham Walmart diperkirakan akan mulai diperdagangkan di Nasdaq Global Select Market pada 9 Desember mendatang, dengan tetap menggunakan simbol ticker "WMT".

Langkah ini bukan sekadar perpindahan administratif. ABC News menjelaskan bahwa CEO Doug McMillon telah membentuk ulang Walmart menjadi raksasa ritel berbasis teknologi yang sangat mengandalkan otomatisasi dan kecerdasan buatan.

Pindah ke Nasdaq yang dikenal sebagai bursa saham yang didominasi oleh perusahaan teknologi merupakan simbolisasi dari transformasi digital yang sedang dijalankan oleh Walmart.

Berita besar lainnya adalah rencana pensiun Doug McMillon. Setelah 11 tahun memimpin dan membawa banyak perubahan signifikan, McMillon akan pensiun tahun depan.

CNN melaporkan bahwa posisinya akan digantikan pada bulan Februari oleh John Furner, yang saat ini memimpin operasi Walmart di Amerika Serikat. Transisi kepemimpinan ini diharapkan dapat meneruskan momentum positif yang telah dibangun perusahaan, terutama dalam menghadapi persaingan di era digital.

Referensi:

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.

Read more