Wall Street Menguat Jelang Thanksgiving, Saham AI Pimpin Reli

Bursa AS naik 4 hari beruntun didorong saham teknologi dan harapan pemangkasan suku bunga The Fed. Simak analisa lengkap pasar jelang liburan di sini

Wall Street Menguat Jelang Thanksgiving, Saham AI Pimpin Reli

Jakarta, Gotrade News - Pasar saham Amerika Serikat menutup perdagangan hari Rabu dengan kenaikan yang solid dan memperpanjang tren positif Wall Street menjadi empat hari berturut-turut.

Indeks S&P 500 tercatat naik 0,7%, Dow Jones Industrial Average menguat 0,7%, dan Nasdaq Composite bertambah 0,8%. Kenaikan ini terjadi di tengah pekan perdagangan yang lebih pendek karena libur Thanksgiving.

Sentimen positif ini didorong oleh kombinasi antara kebangkitan saham teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) dan keyakinan investor yang semakin kuat terhadap kebijakan bank sentral.

Data ekonomi yang melambat justru memberikan angin segar bagi pasar karena memperbesar peluang pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve pada bulan Desember mendatang.

Reli Pasar dan Ekspektasi The Fed

Momentum kenaikan pasar kali ini sangat dipengaruhi oleh spekulasi kebijakan moneter. Menurut data dari CME Group yang dikutip oleh AP News, para pedagang kini mempertaruhkan probabilitas hampir 83% bahwa The Fed akan kembali memangkas suku bunga pada pertemuan bulan depan.

Pemangkasan suku bunga adalah kebijakan bank sentral menurunkan biaya pinjaman antarbank yang biasanya bertujuan untuk menstimulasi ekonomi agar lebih bergairah.

Optimisme ini diperkuat oleh rilis data ekonomi yang menunjukkan pendinginan. Seperti dilaporkan oleh WRAL News, angka penjualan ritel bulan September hanya naik 0,2% atau di bawah perkiraan ekonom sebesar 0,4%, sementara kepercayaan konsumen turun ke level terendah dalam tujuh bulan.

Kondisi ekonomi yang melambat ini dianggap sebagai sinyal bagi The Fed untuk bertindak lebih lunak guna mencegah resesi. Penurunan imbal hasil atau yield obligasi Treasury 10 tahun menjadi 3,99% juga mencerminkan ekspektasi pasar bahwa biaya pinjaman akan turun di masa depan. Yield obligasi adalah tingkat pengembalian yang diterima investor dari surat utang pemerintah.

Kebangkitan Saham Teknologi dan AI

Sektor teknologi kembali memimpin reli pasar setelah sempat mengalami aksi jual pada awal bulan. Investor kembali memburu saham-saham teknologi besar dengan keyakinan bahwa koreksi harga sebelumnya sudah selesai.

Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA, mengatakan kepada AP News bahwa ini adalah respons "buy-the-bounce" yang didorong oleh teknologi setelah aksi jual cepat yang terjadi sebelumnya.

Dell Technologies Inc. melonjak 5,8% setelah perusahaan mengumumkan rekor pesanan untuk server kecerdasan buatan mereka. Kenaikan ini juga diikuti oleh NVIDIA Corporation yang naik 1,4% dan Microsoft Corporation yang menguat 1,8%.

Selain itu, WRAL News melaporkan bahwa Alphabet Inc. mencapai level tertinggi baru dalam 52 minggu terakhir berkat antusiasme terhadap model AI Gemini 3 dan kesepakatan cloud dengan NATO. Perusahaan semikonduktor lainnya seperti Broadcom Inc. juga mencatatkan kenaikan signifikan sebesar 3,3% yang menambah daftar panjang kemenangan sektor teknologi minggu ini.

Pergerakan Sektor Keuangan dan Ritel

Di luar teknologi, sektor lain juga menunjukkan pergerakan yang menarik. Robinhood Markets, Inc. melonjak 10,9% dan menjadi salah satu peraih keuntungan terbesar di S&P 500.

Kenaikan ini terjadi setelah platform perdagangan tersebut mengumumkan rencana peluncuran bursa berjangka dan derivatif tahun depan. Instrumen derivatif adalah kontrak keuangan yang nilainya diturunkan dari aset lain seperti saham atau komoditas.

Sektor ritel dan perumahan juga merespons positif potensi penurunan suku bunga. Biaya pinjaman yang lebih rendah diprediksi akan menguntungkan pengembang perumahan seperti PulteGroup, Inc. dan D.R. Horton, Inc. karena dapat meningkatkan permintaan pembelian rumah.

Menjelang musim belanja liburan, raksasa e-commerce seperti Amazon.com, Inc. dan peritel bernilai seperti Walmart Inc. diperkirakan akan mendapatkan keuntungan dari pola belanja konsumen yang mencari harga terbaik. Namun, tidak semua saham berkinerja baik. Saham Deere & Company justru turun 5,7% setelah produsen peralatan pertanian tersebut mengeluarkan perkiraan suram akibat tekanan tarif dagang.

Referensi:


Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.

Read more