Volume Oscillator: Pengertian, Rumus, Cara Baca, Strateginya
Dalam trading saham, volume sering kali menjadi "denyut nadi" pasar yang memberi petunjuk sebelum harga benar-benar bergerak. Salah satu indikator paling efektif untuk membaca dinamika ini adalah Volume Oscillator (VO).
Indikator ini membantu trader menilai apakah momentum pasar sedang menguat atau melemah, dengan membandingkan volume jangka pendek dan jangka panjang.
Kali ini, Gotrade akan menjelaskan cara menghitung Volume Oscillator saham, bagaimana menginterpretasikan sinyal positif dan negatifnya, serta strategi penggunaannya bersama indikator tren seperti Moving Average (MA).
Sekilas Tentang Volume Oscillator
Volume Oscillator saham adalah indikator teknikal yang mengukur perbedaan antara rata-rata volume jangka pendek dan jangka panjang untuk menunjukkan kekuatan momentum pergerakan harga.
Berbeda dari indikator harga seperti MACD atau RSI, Volume Oscillator fokus sepenuhnya pada aktivitas volume perdagangan, sehingga bisa menjadi alat konfirmasi arah tren yang sangat berguna.
Menurut Investopedia, indikator ini membantu trader memahami apakah lonjakan harga didukung oleh volume yang kuat (valid) atau hanya pergerakan sesaat tanpa partisipasi pasar yang signifikan.
Rumus Menghitung Volume Oscillator
Rumus Volume Oscillator adalah sebagai berikut:
VO = (Short-Term Volume MA - Long-Term Volume MA) / Long-Term Volume MA × 100
Keterangan:
- Short-Term Volume MA: Rata-rata volume jangka pendek (misal 14 hari).
- Long-Term Volume MA: Rata-rata volume jangka panjang (misal 28 hari).
- VO: Hasil perbandingan dalam bentuk persentase (%).
Interpretasi sederhana:
- Jika hasil VO positif → volume jangka pendek > jangka panjang → momentum naik (bullish).
- Jika hasil VO negatif → volume jangka pendek < jangka panjang → momentum melemah (bearish).
Contoh perhitungan sederhana:
Volume MA 14 hari = 1.200.000
Volume MA 28 hari = 1.000.000
Maka, VO = ((1.200.000 - 1.000.000) / 1.000.000) × 100 = +20%
Artinya, aktivitas perdagangan jangka pendek meningkat 20% dibandingkan rata-rata jangka panjang, sinyal awal bahwa pasar sedang menguat.
Cara Membaca dan Menginterpretasi Volume Oscillator
Volume Oscillator tidak memberi sinyal beli atau jual secara langsung, tetapi menunjukkan intensitas partisipasi pasar di balik pergerakan harga.
1. Nilai VO Positif → Momentum Bullish
Ketika VO bergerak di atas nol, artinya volume jangka pendek lebih besar dari jangka panjang.
Situasi ini sering terjadi saat harga mulai naik atau dalam fase breakout, karena banyak trader dan institusi mulai masuk pasar.
Interpretasi:
- Harga naik + VO positif → tren naik kuat dan tervalidasi.
- Harga turun tapi VO positif → potensi rebound karena tekanan beli meningkat.
2. Nilai VO Negatif → Momentum Melemah
Jika VO berada di bawah nol, itu menandakan volume jangka pendek menurun dibandingkan rata-rata jangka panjang.
Biasanya terjadi saat harga mulai kehilangan tenaga atau memasuki fase konsolidasi.
Interpretasi:
- Harga naik + VO negatif → tren naik mulai kehilangan dukungan.
- Harga turun + VO negatif → tekanan jual dominan, waspada potensi breakdown.
3. Persilangan Garis Nol (Zero Line Crossover)
Sama seperti indikator MACD, perpotongan garis nol adalah sinyal penting:
- VO menembus ke atas garis nol → awal momentum bullish.
- VO menembus ke bawah garis nol → awal pelemahan tren.
Trader sering menjadikan persilangan nol ini sebagai konfirmasi entry atau exit, terutama bila disertai pergerakan harga di area support/resistance penting.
Strategi Menggunakan Volume Oscillator
1. Konfirmasi Breakout dengan VO
Saat harga menembus resistance, pastikan VO berada dalam kondisi positif atau naik tajam. Ini menandakan breakout disertai volume tinggi, sinyal kuat bahwa pergerakan kemungkinan berlanjut.
Sebaliknya, breakout tanpa dukungan VO sering berujung false breakout karena tidak ada cukup partisipasi pembeli.
2. Gunakan Bersama Moving Average (MA)
Volume Oscillator bekerja lebih baik bila dikombinasikan dengan indikator tren seperti Moving Average 20 atau 50. MA menunjukkan arah tren harga, sementara VO menunjukkan kekuatan partisipasi volume di balik tren tersebut.
Strategi:
- Buy ketika harga di atas MA 20 dan VO menembus positif.
- Sell ketika harga di bawah MA 20 dan VO jatuh di bawah nol.
3. Deteksi Akumulasi dan Distribusi Dini
VO juga bisa membantu mendeteksi fase akumulasi (smart money masuk) atau distribusi (profit-taking). Saat harga belum naik signifikan tapi VO mulai meningkat, ini adalah tanda akumulasi.
Saat harga masih tinggi tapi VO menurun tajam, ini adalah tanda distribusi. Kondisi ini sering muncul sebelum pergerakan harga besar, menjadikannya sinyal penting bagi trader yang ingin masuk lebih awal.
Tips Penggunaan Volume Oscillator
- Gunakan periode standar 14 & 28 untuk hasil stabil.
- Hindari mengandalkan VO di pasar dengan volume tipis karena hasilnya tidak akurat.
- Kombinasikan dengan RSI atau MACD untuk mengonfirmasi kekuatan momentum.
- Gunakan VO di timeframe 1H atau harian untuk menghindari noise berlebihan.
Kesimpulan
Volume Oscillator saham adalah alat penting untuk mengukur kekuatan partisipasi pasar dan mengonfirmasi momentum tren.
Dengan memahami sinyal positif dan negatifnya, trader bisa menghindari false breakout dan masuk pasar dengan keyakinan lebih tinggi.
Jika kamu ingin mempraktikkan analisis teknikal seperti ini secara langsung di pasar global, kamu bisa melakukannya lewat Gotrade! Download aplikasi investasi modern dan mulai trading hari ini!
FAQ
1. Apa bedanya Volume Oscillator dan On-Balance Volume (OBV)?
OBV menghitung akumulasi volume berdasarkan arah harga, sedangkan VO membandingkan rata-rata volume jangka pendek dan panjang untuk melihat momentum.
2. Apakah VO bisa digunakan untuk semua jenis saham?
Bisa, tetapi paling efektif di saham dengan volume tinggi dan volatilitas sedang.
3. Timeframe mana yang paling ideal untuk VO?
Biasanya 1 jam hingga 1 hari, karena memberi keseimbangan antara kejelasan sinyal dan sensitivitas volume.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.