Vaksin COVID Anjlok, Kenapa Laba Pfizer (PFE) Justru Naik?

Penjualan vaksin COVID-19 Pfizer (PFE) turun tajam. Namun, perusahaan menaikkan proyeksi laba berkat pemotongan biaya dan fokus pada obat non-COVID

Vaksin COVID Anjlok, Kenapa Laba Pfizer (PFE) Justru Naik?

Penjualan vaksin COVID-19 Pfizer Inc. sedang tidak baik-baik saja. Namun, di saat yang sama, raksasa farmasi ini justru menaikkan proyeksi keuntungan mereka untuk setahun penuh.

Bagaimana ini bisa terjadi? Mari kita bedah situasinya.

Penjualan Vaksin COVID-19 Pfizer Anjlok

Musim vaksinasi musim gugur 2025 dimulai dengan lambat untuk Pfizer. Penjualan vaksin Comirnaty (nama vaksin COVID-19 buatan Pfizer) di Amerika Serikat (AS) merosot 25% menurut laporan AP News.

Laporan keuangan kuartal ketiga (Q3) perusahaan menunjukkan penjualan di AS turun menjadi $870 juta. Angka ini jauh di bawah $1.16 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Secara global, penjualan Comirnaty turun 19% menjadi $1.2 miliar seperti yang dilaporkan oleh FirstWord Pharma.

Bukan hanya vaksinnya. Obat perawatan COVID-19 mereka, Paxlovid, juga mengalami nasib serupa. Penjualan Paxlovid anjlok lebih dari 50% baik di AS maupun internasional karena tingkat infeksi global yang lebih rendah.

Salah satu penyebab utamanya adalah perubahan panduan dari pemerintah AS. AP News mencatat bahwa Centers for Disease Control and Prevention (CDC) tidak lagi merekomendasikan suntikan untuk semua orang. Keputusan kini diserahkan kepada masing-masing pasien.

Perubahan panduan ini sempat menimbulkan kebingungan di apotek. Namun, jaringan apotek besar seperti CVS Health Corporation telah mengklarifikasi bahwa resep tidak lagi diperlukan untuk mendapatkan vaksin.

Pfizer bukan satu-satunya yang mengalami ini. Analis juga memperkirakan penjualan Spikevax dari Moderna, Inc. akan jatuh sekitar 50% di Q3, menurut data FactSet yang dikutip AP News.

Mengapa Pfizer Justru Naikkan Proyeksi Laba?

Meskipun pendapatan dari produk COVID-19 menurun drastis, Pfizer secara mengejutkan menaikkan perkiraan laba setahun penuh mereka.

FirstWord Pharma melaporkan bahwa Pfizer sekarang memproyeksikan laba per saham (sebuah ukuran profitabilitas perusahaan) antara $3.00 hingga $3.15. Angka ini naik dari kisaran sebelumnya $2.90 hingga $3.10.

Ada dua alasan utama di balik ini.

Pertama, kinerja yang kuat dari portofolio obat mereka yang lebih luas, di luar produk COVID-19. Kedua, program pemotongan biaya yang masif. Menurut FirstWord Pharma, perusahaan ini sedang berupaya menghemat sekitar $7.2 miliar pada tahun 2027.

Meskipun total pendapatan Q3 Pfizer turun 6% menjadi $16.7 miliar, angka ini sebenarnya masih berhasil mengalahkan ekspektasi analis sebesar $16.6 miliar.

Fokus Pfizer Beralih ke Obat Lain

Saat era pandemi mereda, Pfizer kini kembali fokus pada lini bisnis utamanya. Perusahaan mendapatkan pemasukan kuat dari obat-obatan non-COVID yang penjualannya terus bertumbuh.

FirstWord Pharma menyebutkan beberapa "bintang" mereka. Eliquis (obat jantung) dilaporkan menghasilkan $2 miliar. Lini obat jantung Vyndaqel juga naik 10% menjadi $1.6 miliar.

Selain itu, portofolio onkologi (obat kanker) mereka juga naik 5% dan menyumbang $4.3 miliar.

Pfizer juga aktif mencari peluang baru. Saat ini mereka dilaporkan terlibat dalam perang penawaran dengan Novo Nordisk A/S (perusahaan farmasi asal Denmark) untuk mengakuisisi Metsera, sebuah pengembang obat obesitas.

Pada saat yang sama, Pfizer juga "membersihkan" jalur pipa penelitian mereka. Mereka menghentikan pengembangan beberapa program obat, termasuk satu program yang dikerjakan bersama BioNTech SE.

Referensi:

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.

Read more