Trailing Stop Order: Strategi Mengunci Profit dan Batasi Risiko Saat Harga Naik
Banyak trader ingin tahu bagaimana cara menjaga profit tanpa harus memantau pasar setiap saat. Di sinilah trailing stop order berperan, sebuah alat stop loss dinamis yang otomatis menyesuaikan posisi kamu saat harga bergerak naik.
Dengan strategi trading ini, trader bisa mengunci keuntungan secara bertahap sambil tetap memberi ruang bagi harga untuk bergerak naik lebih tinggi sebelum potensi pembalikan terjadi.
Simak pemaparan lengkap dari Gotrade untuk bantu kamu pahami strategi trading ini.
Apa Itu Trailing Stop Order?
Trailing stop order adalah perintah otomatis untuk menjual (atau membeli kembali) saham ketika harganya bergerak berlawanan arah dengan posisi kamu setelah mencapai titik tertentu.
Melansir IG Group, bedanya dengan stop loss biasa adalah trailing stop bergerak mengikuti harga terbaik yang sudah tercapai.
Contoh sederhana: Jika kamu membeli saham di $100 dan memasang trailing stop sebesar 5%, maka saat harga naik ke $110, level stop loss kamu otomatis naik ke $104,5 (5% di bawah puncak harga baru).
Jika harga berbalik turun ke $104,5, order jual otomatis tereksekusi, mengunci sebagian profit tanpa kamu harus terus memantau grafik.
Cara Kerja Trailing Stop
Trailing stop bekerja dengan mengikuti arah tren harga:
- Saat harga naik, level stop ikut naik.
- Saat harga turun, stop tetap di posisi terakhir (tidak turun kembali).
Secara teknis, trailing stop bisa diatur berdasarkan:
- Persentase (misalnya 3%, 5%, atau 10%).
- Jumlah nominal (misalnya $2 di bawah harga tertinggi).
Banyak platform modern seperti Gotrade sudah menyediakan fitur trailing stop otomatis. Ini membantu trader menjalankan strategi yang disiplin tanpa tekanan emosional untuk menebak kapan waktu terbaik keluar dari pasar.
Contoh Penggunaan Trailing Stop
Bayangkan kamu membeli saham Apple (AAPL) di harga $180 dengan trailing stop 8%.
Harga naik ke $200, stop loss naik ke $184.
Harga terus naik ke $210, stop loss naik lagi ke $193,2.
Saat harga berbalik turun ke $193,2, sistem otomatis menjual saham kamu.
Hasilnya: kamu tetap memperoleh profit sekitar +7%, meskipun harga akhirnya turun dari puncaknya.
Trailing stop juga efektif untuk trading jangka menengah atau swing trading, karena membantu mengamankan profit dari tren tanpa perlu keluar terlalu cepat.
Kapan Trailing Stop Efektif?
- Saat pasar sedang trending naik: Trailing stop ideal digunakan ketika harga sedang bergerak naik dengan momentum kuat. Kamu bisa mengikuti tren tanpa khawatir kehilangan potensi keuntungan.
- Saat volatilitas meningkat: Ketika harga berfluktuasi tajam, trailing stop menjaga kamu tetap di sisi aman tanpa harus menutup posisi terlalu cepat.
- Saat kamu tidak bisa memantau pasar terus-menerus: Trailing stop bekerja otomatis, sehingga cocok bagi investor yang ingin tetap tenang dan tidak terbawa emosi pasar.
Namun, trailing stop kurang efektif di pasar yang sideways (bergerak datar). Harga yang bolak-balik sempit bisa memicu eksekusi dini, membuat posisi ditutup sebelum tren benar-benar terbentuk.
Risiko dan Tips Penggunaan
Gotrade menyarankan kamu untuk jangan terlalu ketat. Trailing stop 1–2% bisa terlalu sensitif dan membuat posisi tertutup terlalu cepat. Gunakan kisaran 5–10% tergantung volatilitas saham.
Uji di akun simulasi terlebih dahulu. Setiap saham memiliki karakter volatilitas berbeda, jadi penting menguji parameter sebelum diterapkan ke posisi besar.
Gunakan kombinasi dengan analisis teknikal. Pastikan trailing stop ditempatkan di bawah level support penting atau pola teknikal yang relevan.
Menurut Investopedia, trader profesional biasanya menyesuaikan trailing stop berdasarkan volatilitas historis agar tetap realistis dengan pola pergerakan harga.
Insight untuk Investor Retail
Bagi investor retail, trailing stop bukan sekadar alat teknis, tetapi juga sarana disiplin psikologis. Ia membantu menghindari keputusan emosional seperti menahan posisi rugi terlalu lama atau keluar terlalu cepat karena takut kehilangan profit.
Dengan memanfaatkan stop loss dinamis seperti ini, kamu bisa menyeimbangkan dua hal penting dalam trading: mengunci keuntungan tanpa membatasi potensi pertumbuhan harga.
Kesimpulan
Trailing stop order adalah strategi efektif untuk menjaga profit secara otomatis saat harga naik. Dengan mekanisme stop loss dinamis, kamu bisa tetap mengikuti tren sambil mengurangi risiko pembalikan harga.
Gunakan trailing stop bersama analisis teknikal dan pemahaman tren pasar agar hasilnya optimal.
Mulailah mengelola posisi dengan lebih disiplin dan cerdas melalui platform investasi modern seperti Gotrade, yang memungkinkan kamu menerapkan strategi ini langsung di portofolio globalmu.
Download aplikasi investasi modern Gotrade via iOS dan Android sekarang!
FAQ
Apa perbedaan trailing stop dan stop loss biasa?
Stop loss biasa tetap di satu level harga, sedangkan trailing stop bergerak otomatis mengikuti harga terbaik yang tercapai.
Apakah trailing stop bisa diterapkan di semua saham?
Bisa, terutama pada saham yang memiliki likuiditas tinggi dan pergerakan harga yang cukup aktif.
Berapa persen trailing stop yang ideal?
Tergantung strategi dan volatilitas saham, tapi umumnya 5–10% dianggap wajar untuk swing trading.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.