Tips Bagi Dana untuk Trading dan Investasi Jangka Panjang

Tips Bagi Dana untuk Trading dan Investasi Jangka Panjang

Banyak orang mulai masuk ke pasar keuangan tanpa memahami bahwa dana trading dan investasi jangka panjang sebaiknya dipisahkan sejak awal. Ketika keduanya tercampur, risiko jangka pendek bisa merusak rencana keuangan jangka panjang. Situasi seperti ini sering terjadi pada pemula yang mencoba mengikuti peluang harga harian sambil tetap menabung untuk masa depan.

Untuk menghindari kesalahan tersebut, kamu perlu membuat struktur manajemen uang yang membedakan dana aktif untuk trading dan dana pasif untuk investasi jangka panjang.

Artikel ini membahas panduan praktis membaginya, alasan di balik pembagian tersebut, serta contoh implementasi yang mudah diterapkan pemula.

Manfaat Memisahkan Dana Trading dan Investasi

Menurut penjelasan dari Investopedia, pemisahan seperti ini membantu menjaga ketahanan modal dan mencegah satu kategori aktivitas mengganggu kategori lainnya.

Selain itu, manfaatnya juga berupa:

1. Trading memiliki volatilitas lebih tinggi

Trading melibatkan fluktuasi jangka pendek yang bisa cepat menggerus modal jika tidak dikelola.

Meletakkan seluruh dana di area berisiko tinggi dapat mengancam stabilitas finansial.

2. Investasi jangka panjang membutuhkan konsistensi

Investasi pensiun, pendidikan, atau rumah membutuhkan modal yang tumbuh stabil.

Campur dengan dana trading dapat mengacaukan progres jangka panjang.

3. Kejelasan tujuan

Setiap dana memiliki tujuan berbeda.

Dana trading digunakan untuk mencari keuntungan taktis, sementara dana investasi untuk pertumbuhan jangka panjang.

4. Mengurangi keputusan emosional

Melansir laporan dari Business Insider, banyak trader mengalami kerugian besar karena tidak membatasi modal yang dipakai untuk spekulasi.

Pemisahan modal membantu menahan diri saat pasar bergerak tidak menentu.

Rekomendasi Proporsi Dana: 80 Persen Investasi, 20 Persen Trading

Tidak ada angka absolut untuk semua orang, tetapi proporsi 80:20 sering digunakan pemula karena menyeimbangkan risiko dan pertumbuhan.

1. 80 persen untuk investasi jangka panjang

Dana ini dialokasikan untuk:

  • ETF indeks luas seperti S&P 500
  • Saham perusahaan besar dan stabil
  • Aset yang bisa ditahan selama bertahun-tahun

Mengapa 80 persen? Karena dana ini adalah fondasi keuangan yang harus bertahan dalam berbagai kondisi pasar.

2. 20 persen untuk trading

Dana ini fokus pada:

Mengapa 20 persen? Karena trading bersifat spekulatif. Jika terjadi kerugian besar, dampaknya tidak menghancurkan seluruh portofolio.

Cara Menentukan Proporsi Ideal Berdasarkan Profilmu

1. Jika kamu konservatif

90 persen investasi, 10 persen trading. Cocok bagi yang ingin menjaga kestabilan.

2. Jika kamu moderat

80 persen investasi, 20 persen trading. Cocok bagi pemula yang ingin belajar trading tanpa risiko berlebihan.

3. Jika kamu agresif

70 persen investasi, 30 persen trading. Hanya cocok untuk yang sudah berpengalaman dan memahami risiko tinggi.

Cara Mengelola Dana Investasi Jangka Panjang

1. Pilih aset yang stabil

Fokus pada perusahaan besar atau ETF yang terdiri dari ratusan saham. Aset seperti ini umumnya lebih stabil dibanding saham individual yang fluktuatif.

2. Gunakan DCA

Investasi rutin membuat kamu tidak terjebak timing pasar dan membantu menjaga konsistensi.

3. Evaluasi setiap beberapa bulan

Pastikan alokasi tetap sesuai tujuan. Jika ada perubahan besar dalam hidup, lakukan penyesuaian.

Cara Mengelola Dana Trading

1. Tetapkan batas risiko

Gunakan batas risiko harian dan risiko per posisi agar modal tidak terkuras. Misalnya risiko 0,5 sampai 1 persen per posisi dari modal trading.

2. Tentukan strategi trading yang jelas

Misalnya swing trading 2 sampai 5 hari atau day trading dengan target harian kecil.

3. Gunakan stop loss

Stop loss membantu mencegah kerugian berlarut-larut dan menjaga modal trading bertahan.

4. Jangan menambah dana trading saat rugi

Pemula sering tergoda memperbesar modal untuk mengejar kerugian. Ini berbahaya dan bisa menghabiskan modal utama.

Contoh Implementasi bagi Pemula

Misalnya kamu memiliki modal total 1.000 dolar.

Langkah 1: Pisahkan dana

  • 800 dolar → investasi jangka panjang
  • 200 dolar → dana trading

Langkah 2: Gunakan strategi berbeda

Investasi

  • 400 dolar ETF indeks
  • 200 dolar saham stabil
  • 200 dolar DCA bulanan

Trading

  • Mulai dengan ukuran posisi kecil
  • Risiko 1 sampai 2 dolar per transaksi
  • Fokus pada satu atau dua saham likuid

Langkah 3: Buat aturan tertulis

Penting agar strategi tidak berubah akibat emosi.

Kesimpulan

Membagi dana antara trading dan investasi jangka panjang adalah langkah penting untuk menjaga stabilitas finansial dan mengelola risiko.

Pembagian umum seperti 80 persen untuk investasi dan 20 persen untuk trading membantu pemula menjaga disiplin.

Dengan strategi ini, kamu dapat memaksimalkan pertumbuhan jangka panjang sambil tetap belajar trading secara terkontrol.

Ingin mulai mengatur portofolio secara terstruktur? Gunakan aplikasi Gotrade untuk membeli saham AS mulai dari 1 dolar, deposit mulai 5 dolar, dan memantau pasar 24 jam selama 5 hari.

Cocok untuk mengatur dana investasi maupun dana trading dalam satu aplikasi yang mudah digunakan.

FAQ

1. Berapa proporsi ideal dana trading dan investasi?

Banyak pemula menggunakan 80 persen untuk investasi jangka panjang dan 20 persen untuk trading.

2. Apakah trading harus dipisah dari investasi?

Ya, karena risiko trading lebih tinggi dan bisa mengganggu tujuan jangka panjang jika tidak dipisah.

3. Bagaimana cara menjaga disiplin dalam membagi dana?

Gunakan aturan risiko, stop loss, dan catatan rencana trading untuk menjaga konsistensi.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.

Read more