Tax Equivalent Yield: Arti, Mengapa Penting, dan Kapan Digunakan

Tax Equivalent Yield: Arti, Mengapa Penting, dan Kapan Digunakan

Bagi investor fixed income, memahami tax equivalent yield (TEY) sangat penting untuk membandingkan imbal hasil antar instrumen obligasi secara adil. Konsep ini membantu menghitung berapa besar return obligasi bebas pajak jika disetarakan dengan obligasi yang dikenakan pajak.

Menurut Investopedia, tax equivalent yield digunakan untuk mengonversi hasil obligasi bebas pajak menjadi nilai yang sebanding dengan obligasi kena pajak.

Hal ini memudahkan investor dalam mengambil keputusan investasi, terutama bagi mereka yang berada pada golongan pajak tinggi atau memiliki portofolio di berbagai jenis obligasi.

Makanya, penting untuk memahaminya lewat penjelasan lengkap Gotrade di bawah ini.

Apa Itu Tax Equivalent Yield?

Tax Equivalent Yield (TEY) adalah ukuran yang menunjukkan tingkat imbal hasil dari obligasi bebas pajak jika disetarakan dengan obligasi yang dikenai pajak.

Dengan kata lain, TEY memberi tahu kamu berapa return yang setara dari obligasi kena pajak agar memberikan hasil bersih yang sama dengan obligasi bebas pajak.

Rumusnya sederhana:

TEY = Yield Obligasi Bebas Pajak ÷ (1 - Tarif Pajak)

Contoh perhitungan

Jika kamu memiliki obligasi pemerintah bebas pajak dengan yield 4%, dan tarif pajak penghasilanmu adalah 25%, maka:

TEY = 4% ÷ (1 - 0,25) = 5,33%

Artinya, agar setara dengan obligasi bebas pajak 4%, kamu harus menemukan obligasi kena pajak yang memberikan imbal hasil setidaknya 5,33% untuk memperoleh keuntungan bersih yang sama.

Melansir Corporate Finance Institute (CFI), perhitungan TEY sangat membantu investor profesional yang membandingkan municipal bonds (bebas pajak) dan corporate bonds (kena pajak), karena keduanya memiliki struktur pajak yang berbeda.

Mengapa Tax Equivalent Yield Penting

  1. Membantu membandingkan instrumen dengan struktur pajak berbeda
    Tanpa TEY, investor cenderung hanya melihat yield nominal tanpa memperhitungkan dampak pajak. Padahal, dua obligasi dengan yield yang sama bisa memberi hasil bersih berbeda setelah pajak.
  2. Mengoptimalkan efisiensi portofolio
    Dengan TEY, kamu dapat menilai apakah obligasi bebas pajak benar-benar lebih menarik dibanding obligasi biasa, setelah memperhitungkan penghasilan dan tarif pajak pribadi.
  3. Relevan bagi investor berpenghasilan tinggi
    Bagi investor dengan tarif pajak tinggi, obligasi bebas pajak bisa memberikan keuntungan bersih lebih besar meskipun yield nominalnya lebih rendah. TEY menjadi alat utama untuk menghitung efektivitas ini.

TEY kini menjadi metrik standar dalam analisis profesional, terutama bagi manajer dana yang mengelola portofolio lintas negara dengan kebijakan pajak berbeda.

Perbandingan Antar Obligasi Menggunakan TEY

Misalkan dua investor sedang mempertimbangkan dua instrumen:

Jenis Obligasi Yield Nominal Pajak Tax Equivalent Yield
Obligasi Pemerintah Daerah (Bebas Pajak) 4% 0% 4% ÷ (1 - 0,25) = 5,33%
Obligasi Korporasi 5,5% 25% Efektif = 5,5% × (1 - 0,25) = 4,13%

Hasilnya: meskipun obligasi korporasi tampak menawarkan yield lebih tinggi (5,5%), setelah pajak hasilnya justru lebih rendah daripada obligasi pemerintah bebas pajak.

Dengan menggunakan TEY, kamu bisa melihat return bersih sebenarnya dan memilih investasi yang paling efisien.

Kapan Tax Equivalent Yield Cocok Digunakan

Saat membandingkan obligasi bebas pajak vs kena pajak

Jika kamu berinvestasi di pasar global, TEY sangat berguna untuk membandingkan instrumen seperti municipal bonds (AS) yang bebas pajak dengan corporate bonds yang dikenai pajak penghasilan.

Saat mengelola portofolio lintas yurisdiksi

Investor dengan eksposur di beberapa negara atau provinsi bisa menggunakan TEY untuk menilai efisiensi pajak di masing-masing wilayah.

Saat merencanakan strategi pendapatan pasif

TEY membantu menentukan instrumen mana yang memberikan income after-tax terbaik, penting untuk pensiunan atau investor yang fokus pada arus kas stabil.

Saat suku bunga naik

Ketika suku bunga tinggi, selisih antara obligasi kena pajak dan bebas pajak bisa melebar. Menggunakan TEY membantu menentukan apakah tambahan risiko dari obligasi korporasi sepadan dengan imbal hasilnya.

Insight untuk Investor Retail

Bagi investor individu, tax equivalent yield merupakan alat sederhana namun efektif untuk membuat keputusan investasi yang lebih cerdas di instrumen obligasi.

Daripada terpaku pada angka yield nominal, TEY membantu kamu fokus pada net return yang sebenarnya diterima setelah memperhitungkan pajak.

Dengan cara ini, kamu bisa menghindari bias angka besar di permukaan dan lebih fokus pada efisiensi pendapatan jangka panjang, yang merupakan inti dari strategi investasi cerdas di instrumen fixed income.

Kesimpulan

Tax equivalent yield (TEY) adalah alat penting untuk membandingkan hasil obligasi dengan struktur pajak berbeda. Dengan rumus sederhana, investor bisa menentukan mana yang lebih menguntungkan secara bersih setelah pajak.

Gunakan TEY saat memilih antara obligasi pemerintah, korporasi, atau produk fixed income global lainnya agar keputusan investasimu lebih objektif dan efisien secara pajak.

Melalui aplikasi Gotrade, kamu dapat memantau saham AS, ETFs, hingga 600+ options, dan membangun strategi fixed income yang optimal.

FAQ

1. Apakah TEY hanya berlaku untuk obligasi bebas pajak?

Tidak. TEY bisa digunakan untuk membandingkan instrumen apapun dengan perbedaan tarif pajak atau kebijakan pendapatan.

2. Apakah TEY mempertimbangkan inflasi?

Tidak langsung. TEY fokus pada efisiensi pajak, namun investor tetap perlu menghitung real yield (setelah inflasi) untuk gambaran lebih lengkap.

3. Apakah TEY relevan bagi investor dengan tarif pajak rendah?

Kurang signifikan. TEY paling bermanfaat bagi mereka dengan penghasilan tinggi yang terkena tarif pajak besar.

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.

Read more