Systematic Withdrawal Plan: Strategi Penarikan Investasi Aman untuk Pensiunan

Bagi investor jangka panjang, terutama yang sudah mencapai tujuan keuangan atau masa pensiun, tantangan berikutnya bukan lagi soal menumbuhkan aset, tapi bagaimana menarik hasil investasi secara berkelanjutan tanpa kehabisan dana. Di sinilah konsep Systematic Withdrawal Plan (SWP) menjadi penting.
Artikel ini akan menjelaskan apa itu systematic withdrawal plan, kapan strategi ini digunakan, bagaimana menghitung safe withdrawal rate, serta contoh penerapannya dalam portofolio investasi saham dan ETF.
Apa Itu Systematic Withdrawal Plan?
Systematic Withdrawal Plan (SWP) adalah strategi penarikan dana dari portofolio investasi secara teratur dan terencana, dengan tujuan menjaga keseimbangan antara pendapatan pasif dan keberlanjutan modal.
Konsep ini banyak digunakan oleh investor pensiunan, dana abadi (endowment fund), dan manajer portofolio yang ingin menciptakan arus kas stabil dari investasi jangka panjang.
Melansir Morningstar, SWP memungkinkan investor menentukan:
- Frekuensi penarikan (bulanan, kuartalan, atau tahunan),
- Jumlah penarikan tetap (fixed amount) atau berbasis persentase,
- Sumber aset yang akan dijual untuk memenuhi penarikan tersebut.
Dengan kata lain, SWP bukan hanya metode mencairkan dana, tetapi juga sistem manajemen kas yang menjaga agar modal tetap tumbuh walau digunakan secara berkala.
Kapan Systematic Withdrawal Plan Digunakan
Strategi ini paling relevan digunakan pada fase decumulation, yaitu saat investor berhenti menambah investasi dan mulai hidup dari hasil portofolionya.
Beberapa kondisi umum penerapan SWP:
- Pensiun penuh atau semi-pensiun – Investor ingin penghasilan tetap tanpa menjual seluruh aset sekaligus.
- Dana beasiswa atau yayasan – Organisasi menarik sebagian hasil investasi untuk membiayai operasional tanpa mengurangi pokok modal.
- Diversifikasi pendapatan pasif – Investor mengombinasikan dividen, kupon obligasi, dan hasil penjualan aset dalam satu sistem penarikan yang efisien.
Menurut Fidelity Investments, SWP yang dirancang dengan baik bisa memberikan cash flow konsisten bahkan di masa volatilitas tinggi, selama investor menyesuaikan tingkat penarikan dan komposisi asetnya.
Rumus Safe Withdrawal Rate
Salah satu prinsip utama dalam SWP adalah menentukan tingkat penarikan aman atau safe withdrawal rate (SWR), yaitu persentase maksimum dana yang bisa ditarik setiap tahun tanpa menghabiskan modal terlalu cepat.
Rumus sederhananya:
SWR = (Jumlah penarikan tahunan ÷ Total nilai portofolio) × 100%
Secara historis, Trinity Study merekomendasikan 4% rule, artinya investor dapat menarik sekitar 4% dari total portofolio di tahun pertama, lalu menyesuaikan nominalnya setiap tahun sesuai inflasi.
Contoh:
Jika total portofolio kamu bernilai Rp2 miliar, maka penarikan aman tahun pertama adalah:
4% × Rp2.000.000.000 = Rp80.000.000 per tahun (atau sekitar Rp6,6 juta per bulan).
Jumlah ini kemudian disesuaikan setiap tahun mengikuti inflasi agar daya beli tetap terjaga.
Namun, aturan 4% tidak bersifat mutlak. Untuk pasar berkembang seperti Indonesia yang volatilitasnya lebih tinggi, banyak analis menyarankan kisaran 3%–3,5% agar modal lebih tahan lama.
Simulasi Systematic Withdrawal Plan
Bayangkan seorang investor bernama Rina, usia 55 tahun, dengan portofolio senilai Rp1,5 miliar yang terdiri dari 70% saham global dan 30% ETF obligasi. Ia ingin menarik dana selama 25 tahun masa pensiunnya.
Assumsi pertumbuhan portofolio tahunan: 6%
Inflasi tahunan: 2,5%
Safe withdrawal rate: 3,5%
Dengan skenario tersebut, Rina bisa menarik sekitar:
3,5% × Rp1.500.000.000 = Rp52.500.000 per tahun atau Rp4,4 juta per bulan.
Jika return portofolio tetap stabil, modalnya tidak akan habis bahkan setelah 25 tahun, dan sisa modal akhir masih sekitar Rp800 juta.
Namun, jika pasar mengalami drawdown besar seperti pada 2008 atau 2020, penyesuaian sementara mungkin diperlukan untuk menjaga keberlanjutan dana, misalnya menurunkan penarikan menjadi 2,5% untuk satu-dua tahun.
Strategi SWP yang Efektif
Untuk menjaga agar SWP tetap berjalan efisien, berikut prinsip yang disarankan para perencana keuangan:
- Gunakan pendekatan berbasis proporsi. Alih-alih menarik jumlah tetap, gunakan persentase dari total nilai portofolio agar penarikan otomatis menyesuaikan kondisi pasar.
- Kombinasikan aset defensif dan pertumbuhan. Campuran saham dividen, ETF obligasi, dan cash buffer 1–2 tahun kebutuhan dapat menjaga arus kas saat pasar menurun.
- Rebalancing secara berkala. Saat harga saham naik, sebagian keuntungan bisa dialihkan ke aset defensif untuk mendanai penarikan berikutnya tanpa menjual di harga rendah.
- Hindari sequence risk. Yaitu risiko pasar jatuh di awal masa penarikan. Mengelola likuiditas dan menyiapkan cadangan kas dapat membantu menghindari kerugian permanen.
- Gunakan simulasi jangka panjang. Backtesting terhadap data historis bisa membantu memperkirakan daya tahan portofolio terhadap fluktuasi pasar dan inflasi.
Kesimpulan
Systematic Withdrawal Plan (SWP) bukan sekadar strategi penarikan rutin, melainkan sistem pengelolaan dana pensiun berbasis data dan disiplin. Dengan menentukan tingkat penarikan aman dan komposisi aset seimbang, investor dapat menikmati hasil investasi tanpa khawatir kehabisan modal.
Jika kamu ingin mulai merancang masa depan finansial yang stabil, coba terapkan prinsip SWP dengan portofolio saham dan ETF global di Gotrade.
Unduh apps Gotrade dan kelola investasi jangka panjangmu dengan strategi penarikan yang cerdas dan berkelanjutan.
FAQ
Apa itu systematic withdrawal plan?
SWP adalah strategi penarikan investasi secara teratur untuk menciptakan arus kas stabil tanpa menghabiskan modal utama.
Apa itu safe withdrawal rate?
Persentase aman dana yang bisa ditarik setiap tahun tanpa menguras portofolio, umumnya sekitar 3%–4%.
Apakah SWP cocok untuk investor aktif?
Lebih cocok untuk investor jangka panjang atau pensiunan yang ingin pendapatan rutin, bukan untuk trader harian.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.