Strategi Investasi Agresif: Pengertian, Cara Melakukan, Keunggulan, Risiko
Banyak investor ingin mengejar pertumbuhan cepat, terutama ketika melihat saham atau sektor tertentu melonjak dalam waktu singkat. Kondisi ini membuat strategi investasi agresif menarik bagi mereka yang memiliki toleransi risiko lebih tinggi dan ingin memaksimalkan perkembangan portofolio.
Pendekatan ini relevan ketika pasar sedang bergerak dinamis dan peluang pertumbuhan berada pada perusahaan yang berkembang cepat, khususnya di sektor teknologi dan consumer innovation.
Namun, strategi agresif tidak bisa dilakukan asal memilih saham. Investor perlu memahami cara kerja pendekatan ini, karakteristik aset yang dipilih, serta risiko yang menyertainya. Makanya, Gotrade akan membahas pengertian, cara mempraktikkan strategi agresif, keunggulannya, dan risiko penting.
Apa Itu Strategi Investasi Agresif?
Strategi investasi agresif adalah pendekatan yang fokus pada pertumbuhan cepat dengan memilih aset berisiko tinggi. Pendekatan ini umum pada saham pertumbuhan, sektor teknologi, perusahaan inovatif, atau instrumen dengan volatilitas tinggi.
Menurut penjelasan dari Investopedia yang dikutip secara editorial, pendekatan agresif biasanya digunakan oleh investor dengan jangka waktu panjang dan toleransi risiko yang lebih besar. Pendekatan ini menargetkan pertumbuhan nilai portofolio yang lebih tinggi dibanding strategi konservatif.
Dalam konteks saham AS, strategi ini sering terlihat pada investor yang menempatkan porsi besar pada saham seperti Nvidia, Tesla, atau perusahaan teknologi lain yang memiliki potensi pertumbuhan cepat. Namun, volatilitas harga biasanya juga lebih tinggi.
Cara Melakukan Strategi Investasi Agresif
1. Menentukan horizon waktu yang panjang
Strategi agresif membutuhkan waktu agar pertumbuhan portofolio dapat terlihat. Investor perlu memiliki horizon waktu beberapa tahun, bukan hitungan bulan.
2. Memilih saham pertumbuhan
Saham pertumbuhan biasanya memiliki potensi perkembangan pendapatan yang tinggi. Contohnya perusahaan di sektor AI, kendaraan listrik, dan teknologi konsumen.
Melansir laporan pasar dari Reuters, sektor teknologi sering menjadi penggerak utama rally pasar dalam beberapa tahun terakhir.
3. Menyusun alokasi aset yang fokus pada pertumbuhan
Porsi saham biasanya lebih besar dibanding obligasi atau instrumen pendapatan tetap. Ini membuat eksposur terhadap risiko pasar meningkat.
4. Menggunakan pendekatan DCA secara konsisten
Meskipun agresif, investor tetap bisa masuk secara bertahap agar tidak membeli di harga puncak. Dollar-Cost Averaging membantu menyeimbangkan volatilitas.
5. Memantau perkembangan perusahaan dan sektor
Karena bersifat dinamis, strategi agresif memerlukan evaluasi rutin terhadap kinerja perusahaan, laporan keuangan, dan sentimen pasar.
Keunggulan Strategi Investasi Agresif
1. Potensi pertumbuhan portofolio yang lebih cepat
Pendekatan agresif memberi peluang pertumbuhan yang lebih tinggi dibanding strategi konservatif, terutama ketika memilih sektor yang sedang berkembang.
2. Cocok untuk investor berusia muda
Investor dengan waktu investasi panjang dapat memanfaatkan volatilitas jangka pendek untuk pertumbuhan jangka panjang.
3. Berpotensi mengalahkan inflasi
Saham pertumbuhan biasanya memberikan perkembangan nilai yang lebih tinggi dibanding inflasi tahunan.
Risiko Strategi Investasi Agresif
1. Volatilitas harga yang lebih tinggi
Aset agresif cenderung mengalami fluktuasi besar dalam waktu singkat. Investor harus siap menghadapi penurunan sementara.
2. Risiko penurunan nilai saat sentimen pasar negatif
Ketika sektor teknologi atau pertumbuhan tertekan, aset agresif bisa mengalami koreksi yang lebih dalam.
3. Membutuhkan disiplin dan evaluasi rutin
Strategi ini tidak cocok untuk investor yang tidak nyaman memantau portofolio secara berkala.
Apakah Strategi Ini Cocok Untuk Kamu
Strategi agresif cocok untuk investor yang memiliki toleransi risiko tinggi, ingin mengejar pertumbuhan jangka panjang, dan mampu menghadapi volatilitas. Pendekatan ini kurang cocok bagi investor yang mengutamakan kestabilan atau memiliki horizon waktu pendek.
Sebelum memilih strategi ini, pastikan kamu memahami bagaimana perusahaan menghasilkan pendapatan, kondisi industri, dan faktor ekonomi yang memengaruhi pergerakan harga.
Kesimpulan
Strategi investasi agresif menawarkan pertumbuhan portofolio yang lebih cepat, namun datang dengan volatilitas yang lebih besar.
Dengan memahami pengertian, cara mempraktikkan, serta keunggulan dan risikonya, kamu bisa menentukan apakah pendekatan ini sesuai dengan profil investasimu.
Bagi investor yang siap mengambil langkah lebih berani, strategi agresif dapat menjadi cara untuk memanfaatkan fase pertumbuhan di pasar saham.
Jika kamu tertarik menerapkan strategi agresif, kamu bisa memulai dari nominal kecil. Lewat aplikasi Gotrade, kamu bisa beli saham mulai dari US$1, deposit hanya US$5, dan memanfaatkan fitur trading modern termasuk akses 24 jam selama 5 hari.
Ini membantu kamu mengikuti pergerakan pasar yang cepat.
FAQ
1. Apakah strategi agresif cocok untuk pemula?
Cocok jika pemula memiliki toleransi risiko lebih tinggi dan horizon waktu panjang.
2. Saham apa yang sering dipilih dalam strategi agresif?
Biasanya saham pertumbuhan seperti teknologi, AI, atau perusahaan inovatif yang perkembangan pendapatannya cepat.
3. Apakah strategi agresif aman?
Aman jika dilakukan dengan pemahaman risiko yang jelas dan evaluasi rutin.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.