Saham META Turun Tapi Potensi Naik 41%, Menurut Analis
Analisis saham META terbaru menunjukkan target harga US$839 meski pasar volatil. Simak kinerja kuartal ketiga dan debat analis soal biaya AI di sini
Jakarta, Gotrade News - Harga saham Meta mengalami pergerakan yang cukup fluktuatif dalam beberapa sesi perdagangan terakhir. Pada penutupan sesi terakhir, saham ini diperdagangkan di level US$594.
Angka ini menunjukkan kenaikan tipis sebesar 0,85 persen harian, tetapi secara year-to-date atau sejak awal tahun masih tercatat turun 0,83 persen. Penurunan yang lebih signifikan terlihat jika kita melihat performa satu bulan ke belakang di mana saham raksasa media sosial ini telah jatuh hampir 20 persen.
Namun data konsensus menunjukkan cerita yang berbeda. Berdasarkan data dari 41 analis Wall Street yang dihimpun oleh TipRanks dan dilaporkan oleh Finbold, saham ini mendapatkan peringkat Konsensus "Strong Buy" atau sangat disarankan untuk dibeli. Dari 41 analis tersebut, sebanyak 34 analis merekomendasikan beli, enam menyarankan untuk tahan atau hold, dan hanya satu yang menyarankan jual.
Target harga rata-rata untuk 12 bulan ke depan berada di angka US$839,23. Jika dibandingkan dengan harga penutupan terakhir di US$594,25, ini mengimplikasikan adanya potensi kenaikan atau upside sebesar 41,23 persen.
Bahkan proyeksi tertinggi dari analis mencapai US$1.117,00 meskipun ada juga estimasi terendah di angka US$655,15. Rentang yang lebar ini mencerminkan adanya optimisme tinggi yang bercampur dengan kehati-hatian terkait ekspansi cepat perusahaan.
Kinerja Keuangan Melampaui Ekspektasi
Volatilitas harga saham Meta terjadi meskipun perusahaan melaporkan kinerja keuangan yang solid pada kuartal ketiga tahun 2024. Laporan pendapatan terbaru menunjukkan bahwa raksasa teknologi ini berhasil melampaui estimasi Wall Street.
Menurut laporan yang dikutip oleh Finbold, Meta mencatatkan EPS atau Laba Per Saham yang disesuaikan sebesar US$7,25. Angka ini lebih tinggi dibandingkan ekspektasi analis yang berada di level US$6,69.
Dari sisi pendapatan atau revenue, perusahaan membukukan US$51,24 miliar yang juga melampaui prediksi sebesar US$49,41 miliar. Penjualan tercatat melonjak 26 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang menandai pertumbuhan tercepat perusahaan sejak awal 2024.
Selain itu terdapat faktor kebijakan pajak yang menarik perhatian. Meta mencatat biaya pajak satu kali yang bersifat non-tunai terkait dengan One Big Beautiful Bill Act dari Presiden Trump.
Manajemen Meta menyatakan bahwa kebijakan ini akan secara tajam mengurangi pembayaran pajak tunai federal AS hingga tahun 2025 dan seterusnya. Untuk kuartal keempat, Meta memproyeksikan pendapatan antara US$56 miliar hingga US$59 miliar yang mana titik tengahnya berada di atas ekspektasi analis.
Proyeksi Harga dan Perdebatan Biaya AI
Meskipun fundamental terlihat kuat, para analis memiliki pandangan yang beragam mengenai dampak pengeluaran besar-besaran perusahaan. Isu utamanya adalah keseimbangan antara investasi kecerdasan buatan atau AI dengan profitabilitas jangka pendek.
Analis dari Cantor Fitzgerald bernama Deepak Mathivanan memangkas target harganya menjadi US$720 dari sebelumnya US$830 pada tanggal 19 November lalu.

Meskipun tetap mempertahankan peringkat Overweight yang berarti ekspektasi kinerja di atas rata-rata pasar, ia memberikan peringatan mengenai lonjakan biaya. Seperti yang dijelaskan oleh Deepak Mathivanan dalam catatannya, saham ini menghadapi kenaikan biaya yang tajam mulai tahun 2026.
Perusahaannya memperkirakan beban operasional Meta akan melonjak 30 persen menjadi US$152 miliar karena depresiasi yang lebih berat dan pengeluaran infrastruktur.
Di sisi lain, analis Wedbush bernama Scott Devitt justru memasukkan Meta ke dalam "Best Ideas List" pada tanggal 13 November dengan target harga US$920. Wedbush berargumen bahwa kekhawatiran tentang kenaikan pengeluaran dan belanja modal atau capex dapat diimbangi oleh hasil dari perbaikan sistem iklan berbasis AI.
Mereka melihat adanya keterputusan yang jelas antara fundamental yang kuat dengan sentimen investor yang terlalu berhati-hati. Bagi Wedbush, manajemen Meta sangat berkomitmen pada ambisi strategis jangka panjang dalam AI dan inovasi periklanan.
Sementara itu analis Mizuho bernama Lloyd Walmsley juga menaikkan targetnya menjadi US$920 dari US$812. Langkah ini mencerminkan kepercayaan yang tumbuh setelah melihat hasil fiskal kuartal ketiga 2025 yang kuat.
Perbedaan pandangan ini wajar terjadi di pasar modal dan justru memberikan gambaran risiko serta peluang yang lebih utuh bagi kamu sebagai investor.
Referensi:
- Finbold, Wall Street sets Meta Platforms (META) stock price for next 12 months. Diakses pada 24 November 2025
- Featured Image: Shutterstock
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.