Saham Bagus vs Saham Berisiko Tinggi: Ciri dan Cara Membedakannya

Saham Bagus vs Saham Berisiko Tinggi: Ciri dan Cara Membedakannya

Banyak pemula berpikir bahwa saham yang harganya murah pasti "menarik", sementara saham yang naik dianggap selalu "bagus". Padahal, membedakan saham bagus vs saham berisiko tinggi tidak semudah melihat grafik atau harga semata.

Kesalahan membaca kualitas perusahaan bisa membuat investor terjebak membeli saham yang terlihat menjanjikan tetapi fundamentalnya lemah.

Artikel ini membantu kamu memahami aspek-aspek penting yang membedakan saham berkualitas dan saham berisiko, lengkap dengan metode screening cepat dalam 3 menit.

Apa yang Dimaksud Saham Bagus vs Berisiko Tinggi?

Saham bagus adalah saham dengan fundamental kuat, pertumbuhan konsisten, dan risiko bisnis yang terukur.

Saham berisiko tinggi adalah saham yang pergerakannya agresif, fundamentalnya lemah, atau sangat bergantung pada narasi jangka pendek.

Menurut Blackrock, saham berkualitas umumnya memiliki struktur keuangan stabil, arus kas sehat, dan posisi kompetitif yang kuat.

Sementara, saham berisiko tinggi sering kali berasal dari perusahaan dengan utang besar atau pendapatan tidak stabil.

Pemahaman ini penting agar pemula tidak hanya fokus pada hype atau harga murah.

Ciri-Ciri Saham Bagus

1. Pertumbuhan pendapatan stabil

Perusahaan yang baik biasanya memiliki tren penjualan naik secara konsisten dari tahun ke tahun.

2. Laba bersih positif

Laba yang meningkat lebih penting daripada harga saham yang naik.

3. Arus kas sehat

Arus kas operasional yang positif menunjukkan bisnis berjalan efisien.

4. Utang terjaga

Rasio utang wajar menandakan perusahaan tidak bergantung pada pinjaman berlebih.

5. Margin stabil atau meningkat

Margin laba yang kuat menunjukkan perusahaan bisa mengelola biaya dengan baik.

6. Model bisnis jelas dan kompetitif

Perusahaan memiliki keunggulan seperti brand kuat, teknologi, jaringan distribusi, atau market share signifikan.

Ciri-ciri Saham Berisiko Tinggi

1. Pendapatan tidak stabil

Penjualan naik turun drastis membuat bisnis sulit diprediksi.

2. Utang terlalu besar

Jika utang lebih tinggi dari ekuitas atau EBITDA rendah, risikonya meningkat.

3. Margin sangat tipis

Profitabilitas rendah membuat perusahaan rentan pada kenaikan biaya atau penurunan permintaan.

4. Bergantung pada sentimen atau narasi

Harga saham bergerak karena rumor, hype sektor, atau berita viral, bukan fundamental.

5. Sering merugi bertahun-tahun

Banyak perusahaan berisiko tinggi belum menemukan model bisnis yang stabil.

6. Volatilitas sangat tinggi

Harga naik cepat tetapi juga turun tajam dalam waktu singkat.

Aspek-aspek yang Membedakan Saham Bagus dan Saham Berisiko

1. Kualitas Laporan Keuangan

  • Saham bagus: pendapatan dan laba meningkat, arus kas stabil.
  • Saham berisiko: pendapatan stagnan, rugi berulang, arus kas negatif.

2. Struktur Utang

  • Saham bagus: utang rendah dan mudah dilunasi.
  • Saham berisiko: utang besar, beban bunga tinggi, arus kas tidak cukup untuk membayar kewajiban.

3. Stabilitas Margin

  • Saham bagus: margin bersih 10 persen ke atas atau meningkat secara konsisten.
  • Saham berisiko: margin tipis atau negatif.

4. Prospek Industri

  • Saham bagus: berada di industri tumbuh atau stabil.
  • Saham berisiko: industri sunset atau persaingan sangat berat tanpa inovasi.

5. Manajemen dan tata kelola

  • Saham bagus: manajemen transparan, strategi jelas.
  • Saham berisiko: sering ganti arah, kurang transparansi, atau ada catatan tata kelola buruk.

Screening 3 Menit untuk Memilih Saham Bagus

Jika kamu pemula dan ingin mengecek kualitas saham dengan cepat, gunakan metode sederhana ini: growth, utang, margin.

1. Growth (Pertumbuhan)

Cek:

  • Pendapatan 3 sampai 5 tahun
  • Laba bersih
  • Arus kas operasional

Jika trennya naik, saham cenderung sehat.

Jika pendapatan stagnan atau menurun, risiko lebih besar.

2. Utang

Cek rasio:

  • Debt-to-equity (D/E)
  • Interest coverage ratio

Patokan cepat:

  • D/E di bawah 1 lebih aman
  • Interest coverage di atas 3 menandakan perusahaan mampu bayar bunga

Utang tinggi tidak selalu buruk, tetapi menjadi tanda peringatan untuk pemula.

3. Margin

Cek:

  • Margin laba kotor
  • Margin laba bersih
  • Margin operasi

Jika margin stabil atau meningkat, bisnis kuat. Jika margin terus turun, perusahaan mungkin kehilangan daya saing.

Screening tiga poin ini cukup memberi gambaran awal apakah saham tersebut layak dipelajari lebih lanjut atau perlu dihindari.

Tips Memilih Saham Bagus untuk Pemula

1. Mulai dari saham besar (blue-chip)

Perusahaan besar cenderung lebih stabil.

2. Gunakan ETF sebagai alternatif

Jika sulit memilih saham, ETF broad market menawarkan diversifikasi otomatis.

3. Hindari saham yang terlalu hype

Saham viral sering bergerak karena sentimen, bukan fundamental.

4. Fokus pada jangka panjang

Saham bagus terbukti pada performa beberapa tahun, bukan hanya beberapa hari.

5. Jangan hanya lihat harga

Harga murah tidak berarti saham murah.

Lihat valuasi dan kualitas bisnis.

Contoh Situasi Saham Bagus vs Berisiko

Saham bagus

  • Pendapatan naik 8 persen per tahun
  • Margin stabil
  • Utang rendah
  • Produk terus berkembang
  • Pertumbuhan konsisten di sektor relevan

Saham berisiko tinggi

  • Harga naik cepat karena rumor
  • Perusahaan merugi
  • Utang menumpuk
  • Margin negatif
  • Bisnis tidak jelas arah pertumbuhannya

Perbedaan ini membantu pemula menghindari keputusan impulsif saat melihat saham trending.

Kesimpulan

Membedakan saham bagus dan saham berisiko tinggi membutuhkan pemahaman dasar tentang pertumbuhan bisnis, utang, dan margin.

Dengan screening 3 menit yang sederhana, pemula dapat menilai apakah sebuah perusahaan layak dipelajari lebih dalam atau justru sebaiknya dihindari.

Fokus pada kualitas fundamental akan membuat keputusan investasi lebih tenang dan terukur dibanding mengikuti hype jangka pendek.

Jika kamu ingin mulai membangun portofolio saham dan ETF global tanpa bingung memilih aset sendiri, Gotrade Indonesia memungkinkan kamu berinvestasi 24 jam dalam aplikasinya.

Cocok untuk pemula yang ingin fokus pada kualitas dan pertumbuhan jangka panjang.

FAQ

Apa ciri utama saham bagus?

Fundamental kuat, pertumbuhan stabil, utang rendah, dan margin sehat.

Mengapa saham berisiko tinggi harus diwaspadai?

Karena fundamental lemah membuat harga mudah turun tajam.

Apa screening cepat untuk pemula?

Gunakan growth, utang, dan margin untuk penilaian awal.

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.

Read more