Return on Capital Employed (ROCE): Rumus, Interpretasi, dan Contohnya
Dalam analisis fundamental, salah satu rasio profitabilitas yang sering digunakan oleh analis profesional adalah Return on Capital Employed (ROCE). Rasio ini mengukur seberapa efisien perusahaan dalam menggunakan modal yang tersedia untuk menghasilkan laba operasional.
Berbeda dari rasio lain seperti ROE (Return on Equity) yang hanya menilai keuntungan dari modal pemegang saham, ROCE memberikan gambaran yang lebih menyeluruh karena memperhitungkan baik ekuitas maupun utang jangka panjang.
Melalui artikel ini, Gotrade akan menjelaskan pengertian ROCE, rumus perhitungannya, perbedaan dengan ROE, serta cara menafsirkan hasilnya agar kamu bisa menilai efisiensi modal perusahaan secara lebih komprehensif.
Definisi Return on Capital Employed (ROCE)
Return on Capital Employed (ROCE) adalah rasio keuangan yang menunjukkan seberapa besar laba operasional (Operating Profit) yang dihasilkan perusahaan dibandingkan dengan total modal yang digunakan (Capital Employed).
Dengan kata lain, ROCE membantu menjawab pertanyaan: “Seberapa efektif perusahaan menggunakan modalnya untuk mencetak laba?”
Melansir Investopedia, rasio ini sangat berguna untuk menilai kinerja perusahaan di industri padat modal, seperti manufaktur, energi, dan telekomunikasi, karena memperhitungkan struktur pendanaan yang lebih kompleks.
Rumus Menghitung ROCE
Rumus dasar ROCE adalah:
ROCE = Earnings Before Interest and Tax (EBIT) / Capital Employed × 100%
Keterangan:
- EBIT (Laba Operasional): Laba sebelum bunga dan pajak, mencerminkan profit murni dari aktivitas utama perusahaan.
- Capital Employed: Total aset dikurangi kewajiban lancar, atau bisa juga dijumlahkan antara ekuitas dan utang jangka panjang.
Contoh: Sebuah perusahaan memiliki EBIT sebesar Rp200 miliar dan total capital employed sebesar Rp1 triliun.
ROCE = 200 / 1000 × 100% = 20%
Artinya, setiap Rp1 modal yang digunakan menghasilkan laba operasional sebesar Rp0,20 atau 20%.
Perbedaan ROCE dan ROE
Walaupun sama-sama mengukur profitabilitas, ROCE dan ROE memiliki fokus yang berbeda.
| Aspek | ROCE | ROE |
|---|---|---|
| Rumus | EBIT ÷ (Total Assets – Current Liabilities) | Net Income ÷ Shareholders’ Equity |
| Fokus | Efisiensi penggunaan seluruh modal (ekuitas + utang jangka panjang) | Pengembalian terhadap modal pemegang saham |
| Relevan untuk | Perusahaan padat modal atau memiliki utang besar | Perusahaan dengan struktur modal sederhana |
| Kelebihan | Mengukur profitabilitas secara menyeluruh | Fokus pada keuntungan pemegang saham |
| Kelemahan | Bisa terdistorsi oleh biaya utang yang besar | Tidak memperhitungkan utang jangka panjang |
Kesimpulannya, ROCE lebih komprehensif untuk membandingkan antarperusahaan dalam industri yang sama, terutama jika mereka memiliki struktur pendanaan berbeda.
Interpretasi Nilai ROCE
1. ROCE Tinggi → Efisiensi Modal Tinggi
Nilai ROCE yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan berhasil memanfaatkan modalnya secara efektif untuk menghasilkan keuntungan.
Contoh: Jika ROCE perusahaan A adalah 25% dan rata-rata industri 15%, berarti A lebih efisien dalam mengelola modalnya.
Investor cenderung lebih menyukai perusahaan dengan ROCE tinggi dan stabil selama beberapa tahun karena menandakan keunggulan kompetitif dan efisiensi operasional.
2. ROCE Rendah → Pemanfaatan Modal Kurang Optimal
Jika ROCE lebih rendah dari biaya modal (cost of capital), maka perusahaan sebenarnya menciptakan nilai negatif, setiap rupiah yang diinvestasikan menghasilkan keuntungan lebih kecil dari biaya pendanaan.
3. ROCE vs Cost of Capital (WACC)
Perbandingan antara ROCE dan Weighted Average Cost of Capital (WACC) menjadi indikator penting dalam menentukan efisiensi:
- Jika ROCE > WACC → perusahaan menciptakan nilai (value creation).
- Jika ROCE < WACC → perusahaan menghancurkan nilai (value destruction).
Contoh Kasus: Apple vs ExxonMobil
Apple Inc. (AAPL)
EBIT (2024): USD 125 miliar
Capital Employed: USD 650 miliar
ROCE = 125 / 650 = 19.2%
Artinya, Apple menghasilkan laba operasional sebesar 19% dari setiap dolar modal yang digunakan, menunjukkan efisiensi tinggi untuk perusahaan teknologi besar.
ExxonMobil (XOM)
EBIT (2024): USD 58 miliar
Capital Employed: USD 500 miliar
ROCE = 58 / 500 = 11.6%
Meskipun lebih rendah, hasil ini masih tergolong sehat untuk sektor energi yang padat modal dan fluktuatif.
Menurut laporan Corporate Finance Institute, perusahaan dengan ROCE stabil di atas 15% dalam 5 tahun berturut-turut umumnya memiliki keunggulan kompetitif jangka panjang.
Kelebihan dan Keterbatasan ROCE
Kelebihan:
- Mengukur efisiensi modal secara komprehensif.
- Berguna untuk membandingkan kinerja antarperusahaan lintas sektor.
- Membantu menilai daya saing jangka panjang.
Keterbatasan:
- Sensitif terhadap fluktuasi laba jangka pendek.
- Tidak memperhitungkan perubahan nilai aset akibat inflasi.
- Bisa terdistorsi oleh perbedaan akuntansi antar perusahaan.
Oleh karena itu, ROCE sebaiknya digunakan bersama rasio lain seperti ROE, ROA, dan Operating Margin untuk analisis yang lebih holistik.
Kesimpulan
Return on Capital Employed (ROCE) adalah rasio penting untuk menilai seberapa efisien perusahaan memanfaatkan seluruh modalnya (ekuitas dan utang) dalam menghasilkan laba operasional.
Nilai ROCE yang tinggi menunjukkan efisiensi tinggi dan potensi profitabilitas jangka panjang.
Gunakan ROCE untuk membandingkan performa antar perusahaan dalam sektor yang sama, dan pastikan hasilnya konsisten melampaui biaya modal (WACC).
Mulai analisis efisiensi dan profitabilitas saham dengan trading via aplikasi Gotrade, aplikasi investasi yang memudahkan kamu memantau kinerja perusahaan dunia secara transparan dan profesional.
FAQ
1. Apakah ROCE lebih penting dari ROE?
Tidak selalu. ROCE lebih berguna untuk industri padat modal, sedangkan ROE lebih cocok untuk menilai return kepada pemegang saham.
2. Berapa nilai ROCE yang dianggap baik?
Biasanya di atas 15% dianggap efisien, tetapi bergantung pada sektor dan kondisi industri.
3. Apakah ROCE bisa negatif?
Bisa, jika EBIT bernilai negatif, yang menandakan perusahaan mengalami kerugian operasional.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.