Cara Menyusun Rencana Investasi 12 Bulan untuk Pemula

Cara Menyusun Rencana Investasi 12 Bulan untuk Pemula

Banyak pemula ingin mulai berinvestasi tetapi bingung harus mulai dari mana. Memiliki rencana investasi yang jelas membantu kamu tetap fokus, konsisten, dan tidak mudah terpengaruh sentimen pasar.

Pendekatan sederhana adalah membuat rencana investasi untuk 12 bulan agar tujuan lebih terarah dan realistis.

Artikel ini membahas cara menyusun rencana investasi 1 tahun, mulai dari penentuan target, alokasi aset, hingga checklist bulanan yang bisa langsung kamu pakai.

Manfaat Membuat Rencana Investasi 12 Bulan

Rencana investasi adalah panduan terstruktur yang menjelaskan tujuan keuangan, jenis aset yang dipilih, serta langkah-langkah yang harus dilakukan setiap bulan agar investasi berjalan konsisten.

Menurut Vanguard, manfaatnya adalah:

  • membantu investor mengelola risiko
  • mengukur progres investasi secara berkala

Melansir Morgan Stanley, rencana jangka panjang yang dibagi menjadi target tahunan membuat investor lebih disiplin dan tidak mudah terganggu fluktuasi pasar. Dengan rencana 12 bulan, kamu tahu apa yang harus dilakukan setiap bulan tanpa harus memikirkan ulang dari nol.

Langkah 1: Tentukan Target Keuangan 1 Tahun

Kamu perlu menetapkan apa yang ingin dicapai dalam 12 bulan ke depan.

1. Tentukan nominal yang ingin dicapai

Misalnya:

  • Menyisihkan Rp12 juta setahun
  • Menambah portofolio sebesar 10 sampai 15 persen
  • Menambah 3 instrumen baru seperti ETF atau saham blue chip

2. Tetapkan tujuan spesifik

Contoh tujuan:

  • Dana darurat 3 sampai 6 bulan
  • Persiapan DP rumah
  • Memulai investasi jangka panjang
  • Memperbaiki struktur portofolio

Target yang spesifik membantu kamu membuat strategi yang tepat.

Langkah 2: Hitung Kapasitas Investasi Bulanan

Kamu perlu memastikan kemampuan menyisihkan dana secara realistis.

1. Hitung sisa setelah kebutuhan pokok

Gunakan pola 50-30-20 sebagai patokan sederhana:

  • 50 persen kebutuhan
  • 30 persen keinginan
  • 20 persen tabungan atau investasi

Jika 20 persen terlalu besar, mulailah dari 5 sampai 10 persen.

2. Tentukan nominal tetap investasi

Nominal tetap membantu konsistensi. Misalnya Rp500.000 sampai Rp1.000.000 per bulan.

3. Pastikan memiliki dana darurat

Sebelum berinvestasi agresif, pastikan dana darurat sudah terbentuk agar tidak harus menarik investasi saat kondisi darurat.

Langkah 3: Tetapkan Alokasi Aset

Alokasi aset adalah pembagian dana ke berbagai instrumen agar risiko lebih stabil.

1. Pilihan alokasi sederhana

Untuk pemula, struktur berikut cukup mudah:

  • 60 persen ETF pasar luas
  • 20 persen saham blue chip
  • 20 persen obligasi atau cash equivalents

2. Untuk yang sedikit lebih agresif

70 persen saham atau ETF, 20 persen sektor growth, 10 persen cash.

3. Untuk profil konservatif

40 persen saham/ETF, 40 persen obligasi, 20 persen cash equivalents.

Pilih yang sesuai profil risiko dan tujuan jangka panjang.

Langkah 4: Buat Checklist Bulanan

Checklist membuat proses investasi terasa lebih teratur. Kamu cukup mengikuti daftar tanpa harus menganalisis ulang setiap bulan.

1. Bulan pertama: Setup dasar

  • Buka akun investasi
  • Tentukan nominal investasi bulanan
  • Pilih 3 sampai 5 instrumen utama

2. Bulan 2 sampai 4: Konsistensi DCA

  • Lakukan auto-invest nominal tetap
  • Catat portofolio bulanan
  • Hindari FOMO dan keputusan emosional

3. Bulan 5: Review pertama

Cek:

  • Apakah alokasi masih sesuai?
  • Apakah ada instrumen yang overweight?
  • Apakah kamu butuh tambah instrumen baru?

4. Bulan 6 sampai 8: Stabilkan portofolio

  • Tambah ETF jika perlu
  • Kurangi saham yang terlalu besar porsinya
  • Mulai baca laporan keuangan sederhana

5. Bulan 9: Review kedua

Cek perkembangan:

  • Kenaikan portofolio
  • Risiko terlalu besar
  • Kesesuaian tujuan awal

6. Bulan 10 sampai 11: Penyesuaian akhir

Jika ada sektor yang berubah drastis, lakukan sedikit rebalancing. Tambahkan instrumen jika kamu merasa sudah cukup paham.

7. Bulan 12: Evaluasi total

Cek apa yang berhasil, apa yang tidak, dan buat rencana untuk tahun berikutnya.

Langkah 5: Disiplin Pada Prinsip Investasi Jangka Panjang

Rencana 12 bulan akan efektif jika kamu patuh pada prinsip jangka panjang.

1. Hindari trading emosional

Pasar bisa naik dan turun, tetapi kamu harus fokus pada tujuan tahunan.

2. Gunakan strategi DCA

Investasi nominal tetap akan membantu mengurangi risiko timing pasar.

3. Fokus pada aset berkualitas

ETF pasar luas dan saham blue chip memberi fondasi portofolio yang kuat.

4. Jangan terlalu sering cek portofolio

Kebiasaan ini hanya memicu overthinking dan keputusan impulsif.

Contoh Rencana Investasi 12 Bulan Untuk Pemula

Misal kamu ingin investasi Rp600.000 per bulan. Struktur tahunan:

  • ETF pasar luas: Rp360.000/bulan
  • Saham blue chip: Rp120.000/bulan
  • Cash equivalents: Rp120.000/bulan

Setelah 12 bulan, kamu sudah menabung Rp7,2 juta dan memiliki portofolio yang terdiversifikasi.

Kesimpulan

Menyusun rencana investasi 12 bulan membantu kamu memiliki arah yang jelas dan konsisten dalam membangun portofolio.

Dengan target yang realistis, alokasi aset yang sesuai risiko, serta checklist bulanan yang terstruktur, kamu akan lebih mudah menjaga disiplin dan tidak goyah oleh fluktuasi pasar.

Mulailah dari langkah kecil, rutin, dan fokus pada tujuan jangka panjang agar portofolio berkembang stabil.

Jika kamu ingin mulai membangun portofolio jangka panjang dengan mudah, yuk, download dan daftarkan diri ke Gotrade Indonesia.

Lewat Gotrade Indonesia apps, kamu bisa berinvestasi saham 24 jam dan dengan modal dari US$ 1.

Cocok sebagai fondasi rencana investasimu selama 12 bulan ke depan.

FAQ

Apa itu rencana investasi?

Rencana investasi adalah panduan terstruktur yang membantu kamu mencapai tujuan keuangan dalam periode tertentu.

Berapa lama idealnya membuat rencana investasi?

Untuk pemula, 12 bulan cukup realistis dan mudah dievaluasi.

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures adalah Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.

Read more