Regret Aversion: Kenapa Takut Menyesal Bisa Menghambat Investasi
Banyak pemula ingin mulai berinvestasi, tetapi berhenti di tengah jalan karena takut mengambil keputusan yang salah. Kondisi ini dikenal sebagai regret aversion, yaitu bias psikologis ketika seseorang menghindari keputusan karena takut menyesal nantinya.
Bias ini sering muncul ketika melihat pasar yang tidak stabil atau mendengar pengalaman rugi dari orang lain.
Makanya, penting untuk memahami bagaimana regret aversion bekerja dan bagaimana mengatasinya agar kamu bisa mulai berinvestasi dengan lebih percaya diri.
Apa Itu Regret Aversion?
Regret aversion adalah kecenderungan menghindari keputusan karena takut hasilnya mengecewakan. Dalam konteks investasi, bias ini membuat seseorang tidak berani memulai karena takut harga akan turun setelah membeli.
Melansir Investopedia, manusia cenderung lebih peka terhadap kerugian dibanding keuntungan. Jenis bias ini membuat seseorang terlalu fokus pada skenario buruk sehingga menunda keputusan penting.
Akibatnya, banyak orang tahu investasi penting, tetapi tetap tidak memulai sampai akhirnya kehilangan kesempatan.
Penyebab Regret Aversion dalam Investasi
Dikutip dari The Decision Lab, berikut adalah ragam penyebab regret aversion:
Trauma melihat pasar turun
Pengalaman melihat portofolio jatuh atau mendengar cerita kerugian dapat menimbulkan ketakutan berlebih.
Fokus pada risiko jangka pendek
Pemula sering hanya membayangkan “bagaimana kalau langsung turun?”, padahal investasi berlangsung bertahun-tahun.
Informasi berlebihan
Berita negatif atau komentar ekstrem di media sosial memperbesar ketakutan.
Perfeksionisme
Ingin membeli di harga paling ideal bisa membuatmu tidak mulai sama sekali.
Perbandingan sosial
Melihat orang lain sukses cepat dapat menurunkan percaya diri.
Dampak Regret Aversion bagi Investor
Kehilangan momentum
Karena terlalu lama menunggu waktu “sempurna”, kamu bisa terlewat kenaikan besar.
Tidak pernah mulai
Ketakutan berlebih membuat kamu tidak mengambil langkah awal.
Overthinking kronis
Terlalu banyak analisis justru membuat pikiran semakin buntu.
Hilangnya efek compounding
Waktu adalah faktor paling penting dalam investasi. Semakin lama menunda, semakin rendah potensi pertumbuhan.
Cara Mengatasi Regret Aversion
Mulai dengan langkah kecil
Gunakan nominal kecil untuk membangun kebiasaan tanpa tekanan besar.
Terapkan strategi DCA
Dollar-cost averaging membuat kamu membeli secara rutin sehingga tidak stres memikirkan harga terbaik.
Fokus pada jangka panjang
Lihat performa 5–10 tahun, bukan grafik harian.
Batasi konsumsi berita
Berita negatif harian sering membuat pasar terlihat lebih menakutkan dari kenyataan.
Gunakan checklist keputusan
Tuliskan alasan membeli, risiko yang diterima dan rencana jika harga turun.
Sesuaikan ekspektasi
Tidak ada investor yang selalu benar. Yang penting adalah konsistensi dan disiplin.
Cara Praktis Mencegah Regret Aversion
a. Mulai dari ETF pasar luas: ETF memberi diversifikasi otomatis sehingga lebih aman untuk pemula.
b. Gunakan nominal kecil sebagai latihan: Ini membantu melatih mental tanpa rasa takut berlebihan.
c. Automasi investasi: Dengan auto-debit bulanan, kamu menghindari keraguan setiap bulan.
d. Fokus pada proses, bukan hasil cepat: Nilai keberhasilan dari konsistensi, bukan dari profit singkat.
e. Bandingkan diri dengan masa lalu: Jangan bandingkan dengan orang lain, pasalnya tujuanmu adalah progres, bukan kompetisi.
Contoh Sederhana
Dika ingin mulai investasi sejak tiga tahun lalu tetapi selalu merasa harga “terlalu tinggi”. Ia menunda dan menunggu waktu tepat. Setelah bertahun-tahun, pasar naik signifikan dan ia justru menyesal. Inilah contoh klasik regret aversion: takut salah, tetapi akhirnya menyesal karena tidak mulai.
Kesimpulan
Regret aversion membuat banyak orang menunda investasi hanya karena takut salah langkah. Padahal, langkah kecil seperti DCA, nominal kecil, dan fokus jangka panjang dapat membantu mengurangi risiko penyesalan.
Memahami bias ini adalah langkah pertama untuk menjadi investor yang lebih percaya diri dan disiplin.
Jika kamu ingin mulai investasi secara bertahap dan mudah, kamu bisa membeli saham dan ETF global mulai dari Rp15.000 lewat aplikasi Gotrade Indonesia.
FAQ
- Apa itu regret aversion?
Bias psikologis ketika seseorang menunda keputusan karena takut menyesal jika hasilnya buruk.
- Mengapa regret aversion berbahaya untuk investor?
Karena membuat seseorang tidak memulai investasi dan kehilangan peluang jangka panjang.
- Bagaimana cara menghadapi regret aversion?
Gunakan DCA, mulai dari nominal kecil, batasi berita negatif dan fokus pada waktu jangka panjang.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.