Plug Power Menang Kontrak Inggris, Mengapa Sahamnya Malah Turun?

Plug Power amankan kontrak hidrogen hijau 55 MW di Inggris, namun saham justru melemah akibat isu pendanaan di AS. Simak analisis lengkapnya di sini

Plug Power Menang Kontrak Inggris, Mengapa Sahamnya Malah Turun?

Jakarta, Gotrade News - Dunia energi terbarukan baru saja mendapatkan kabar menarik dari salah satu pemain utamanya, Plug Power Inc.. Perusahaan ini baru saja mengamankan kesepakatan besar di Inggris yang seharusnya menjadi katalis positif bagi pertumbuhan mereka. Namun, reaksi pasar justru menunjukkan hal yang berbeda.

Bagi kamu yang memantau sektor energi hijau, fenomena ini menarik untuk dibedah. Mengapa sebuah perusahaan yang baru saja memenangkan kontrak terbesar dalam sejarahnya di Inggris justru mengalami penurunan harga saham? Mari kita bahas lebih dalam.

Ekspansi Hijau ke Inggris: Kemenangan Strategis

Berita utama minggu ini datang dari kesuksesan Plug Power yang terpilih untuk menyuplai 55 MW (Megawatt) peralatan electrolyzer—perangkat yang menggunakan listrik untuk memecah air menjadi hidrogen dan oksigen—untuk tiga proyek hidrogen hijau di Inggris.

Menurut laporan dari Investing, kesepakatan ini dilakukan dengan pengembang asal Inggris, Carlton Power. Proyek ini mencakup suplai 30 MW untuk proyek di Barrow-in-Furness, 15 MW untuk proyek Trafford di Manchester Raya, dan 10 MW untuk proyek Langage di Plymouth.

Jose Luis Crespo, Presiden Plug Power, dalam pernyataannya yang dikutip oleh Investing, menegaskan bahwa proyek-proyek ini "menegaskan kepemimpinan Plug Power yang terus tumbuh di pasar hidrogen Eropa."

Salah satu detail menarik dari kesepakatan ini adalah keterlibatan Kimberly-Clark Corporation. Seperti dilaporkan oleh Investing, Kimberly-Clark telah mengamankan perjanjian offtake (pembelian hasil produksi) untuk menggunakan hidrogen hijau dari proyek Barrow-in-Furness bagi fasilitas manufaktur mereka di dekat lokasi tersebut.

Ini adalah langkah nyata dekarbonisasi industri, di mana hidrogen hijau diproduksi menggunakan listrik terbarukan untuk menggantikan bahan bakar fosil.

Paradoks Harga Saham: Mengapa Malah Turun?

Secara logika, kontrak besar ini seharusnya melambungkan harga saham. Namun, data pasar menunjukkan realitas yang kontras. Melansir laporan dari Seeking Alpha, saham Plug Power justru turun 5,1% pada perdagangan hari Senin (17/11/2025), melanjutkan tren penurunan selama tiga sesi berturut-turut.

Mengapa sentimen negatif ini muncul? Jawabannya terletak pada masalah fundamental di pasar domestik mereka, Amerika Serikat.

Seeking Alpha menjelaskan bahwa penurunan ini terjadi setelah perusahaan mengonfirmasi penangguhan rencana pembangunan enam fasilitas produksi hidrogen rendah karbon di AS. Keputusan ini dinilai berisiko membatalkan jaminan pinjaman federal sebesar US$1,66 miliar yang sebelumnya diperoleh pada Januari lalu.

Investor tampaknya lebih khawatir tentang stabilitas keuangan jangka pendek dan ketidakpastian regulasi di AS daripada potensi pendapatan masa depan dari Inggris. InvestingPro juga mencatat bahwa Plug Power saat ini dinilai overvalued (terlalu mahal) dengan EBITDA sebesar -US$922,26 juta, yang menandakan perusahaan ini sedang membakar uang kas dengan cepat.

Prospek Masa Depan: Antara Harapan dan Tantangan

Situasi Plug Power saat ini adalah gambaran klasik dari perusahaan pertumbuhan tinggi (high-growth company) di sektor yang sedang berkembang: potensi masa depan yang cerah berbenturan dengan neraca keuangan yang menantang saat ini.

Dari sisi operasional, proyek di Inggris ini masih bergantung pada keputusan investasi akhir (Final Investment Decision) yang diharapkan rampung sebelum akhir tahun untuk proyek Barrow dan Trafford. Jika berjalan mulus, fasilitas ini diproyeksikan mulai beroperasi pada tahun 2027.

Di sisi lain, pandangan analis terpecah. Mengutip Seeking Alpha, analis Susquehanna, Biju Perincheril, mempertahankan peringkat Netral namun menurunkan target harga saham menjadi US$2,50 dari sebelumnya US$3,50. Ia menyoroti bahwa meskipun ada kemajuan, "ketidakpastian di pasar hidrogen terus berlanjut dan membebani permintaan jangka panjang."

Sebaliknya, laporan Investing mencatat bahwa TD Cowen mempertahankan peringkat Beli dengan target harga US$4,50, menyoroti perbaikan margin kotor perusahaan.

Bagi kamu investor ritel, penting untuk melihat kedua sisi mata uang ini. Kontrak di Inggris membuktikan teknologi Plug Power valid dan diminati secara global. Namun, kesehatan finansial perusahaan dan kemampuan mereka mengelola arus kas tetap menjadi risiko utama yang harus diwaspadai.

Referensi:

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.

Read more