Pendapatan SMCI Meleset, Tapi Target AI $36 Miliar Kejutkan Pasar
Supermicro (SMCI) meleset di Q1 2026, namun menaikkan target pendapatan fiskal 2026 menjadi $36 miliar didorong oleh lonjakan pesanan server AI dari NVIDIA
Supermicro (SMCI) mengguncang pasar setelah melaporkan hasil keuangan kuartal pertama (Q1) fiskal 2026. Perusahaan server dan penyimpanan ini melaporkan pendapatan yang meleset dari ekspektasi, namun memberikan proyeksi masa depan yang jauh melampaui perkiraan analis.
Menurut laporan dari Seeking Alpha, saham SMCI sempat anjlok 9% setelah rilis laporan. Ini dipicu oleh pendapatan Q1 (berakhir 30 September) yang hanya mencapai $5 miliar. Angka ini $800 juta lebih rendah dari konsensus analis yang mengharapkan $5.8 miliar, dan mencerminkan penurunan 15% dari tahun ke tahun.
Laporan Kuartal Pertama yang Menipu
Sekilas, angka-angka Q1 terlihat mengecewakan. Namun, dalam laporan pendapatan (earnings call), manajemen Supermicro memberikan konteks penting.
Charles Liang, Pendiri dan CEO Supermicro, menjelaskan bahwa terjadi pergeseran pendapatan sekitar $1.5 miliar dari kuartal September (Q1) ke kuartal Desember (Q2). Alasan penundaan ini, menurut Liang, adalah "kompleksitas rak GPU baru ini, yang memerlukan integrasi, pengujian, dan validasi yang rumit," sehingga "lebih memakan waktu untuk sumber dan pembuatannya."
Platform AI GPU ini, menurut CFO David Weigand, menyumbang lebih dari 75% pendapatan Q1 dan terus menjadi pendorong utama pertumbuhan.
Ledakan Permintaan Server AI
Meskipun Q1 meleset karena pergeseran waktu, Supermicro memberikan panduan (outlook) pendapatan yang sangat kuat untuk Q2. Perusahaan memproyeksikan pendapatan antara $10 miliar hingga $11 miliar.
Titik tengah $10.5 miliar ini, seperti dicatat Seeking Alpha, lebih dari $2 miliar di atas konsensus analis sebesar $8.05 miliar.
Kekuatan ini datang dari permintaan besar di sektor AI. Liang mengungkapkan bahwa "lini produk NVIDIA Blackwell Ultra dengan GB300 kini memiliki lebih dari $13 miliar dalam pesanan," yang mencakup kesepakatan terbesar dalam 32 tahun sejarah perusahaan. NVIDIA Corporation adalah salah satu desainer chip utama untuk server AI.
Berkat momentum ini, Supermicro menaikkan target pendapatan setahun penuh fiskal 2026 dari $33 miliar menjadi "setidaknya $36 miliar." Liang bahkan menyebut angka $36 miliar ini sebagai "angka yang sangat konservatif" dalam sesi tanya jawab dengan analis. Perusahaan juga tengah bersiap untuk peluncuran produk Advanced Micro Devices, Inc. Helios pada tahun 2026.
Pertumbuhan Cepat vs Profitabilitas
Namun, pertumbuhan yang agresif ini datang dengan tantangan. Laporan pendapatan menyoroti kekhawatiran analis tentang profitabilitas jangka pendek.
Manajemen Supermicro memperkirakan margin kotor (gross margin) akan "turun 300 basis poin" (atau sekitar 3%) di Q2. Margin kotor adalah selisih antara pendapatan dan biaya produksi. Penurunan ini disebabkan oleh "biaya yang lebih tinggi saat kami meningkatkan platform rak baru GB300 yang berskala mega."
Selain itu, perusahaan melaporkan arus kas bebas (free cash flow) negatif sebesar $950 juta di Q1. Ini menunjukkan mereka menghabiskan lebih banyak uang tunai daripada yang dihasilkan, sebagian untuk membangun inventaris dan biaya ekstra dalam persiapan memenuhi lonjakan permintaan Q2.
Analis The Techie dari Seeking Alpha berpendapat bahwa reaksi pasar (penurunan saham) lebih merupakan "kepanikan AI" daripada kegagalan besar dari SMCI. Menurutnya, hasil ini justru menegaskan "posisi emas" Supermicro dalam rantai pasokan server AI.
Referensi:
- Seeking Alpha, Super Micro outlines $36B revenue target for 2026 amid AI demand surge and DCBBS expansion. Diakses pada 5 November 2025
- Seeking Alpha, Supermicro tumbles after $800M Q1 revenue miss, but Q2 revenue outlook crushes estimate by $2B. Diakses pada 5 November 2025
- Featured Image: Shutterstock
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.