Pasar Saham AS: Menanti Fed, Laporan Broadcom, & Reli Tesla
Update pasar saham: Tesla naik 5,8%, Broadcom & Oracle rilis kinerja, serta antisipasi keputusan The Fed. Simak analisis lengkapnya di Gotrade.
Jakarta, Gotrade News - Pasar saham Amerika Serikat saat ini sedang berada dalam posisi wait and see namun tetap mempertahankan tren bullish atau penguatan. Investor menahan napas sejenak menjelang pertemuan terakhir bank sentral AS tahun ini, sembari menunggu rilis kinerja keuangan dari beberapa perusahaan teknologi besar.
Menurut laporan dari Ed Carson di Investor’s Business Daily yang diperbarui pada 7 Desember 2025, indeks utama seperti Dow Jones Futures, S&P 500 futures, dan Nasdaq futures menunjukkan pergerakan yang tipis pada Minggu malam. Kondisi ini mencerminkan sikap hati-hati pasar sebelum menghadapi minggu yang padat data.
Bagi kamu yang sedang memantau portofolio, berikut adalah rangkuman peristiwa penting yang perlu kamu perhatikan minggu ini.
Agenda Besar: Pertemuan The Fed dan Ujian Ekosistem AI
Fokus utama pasar tertuju pada pertemuan Federal Reserve (The Fed) yang dijadwalkan pada hari Rabu mendatang. Ekspektasi pasar cukup tinggi bahwa bank sentral akan kembali memangkas suku bunga. Pemangkasan suku bunga biasanya menjadi kabar baik bagi pasar saham karena biaya pinjaman menjadi lebih murah, yang dapat memacu pertumbuhan bisnis.
Namun, perhatian tidak hanya pada keputusan suku bunga saat ini. Investor juga menantikan pandangan Jerome Powell, Ketua The Fed, mengenai prospek suku bunga untuk tahun 2026.
Selain kebijakan moneter, sektor teknologi khususnya kecerdasan buatan (AI) akan kembali diuji. Broadcom Inc. dan Oracle Corporation dijadwalkan akan merilis laporan keuangan mereka. Kinerja kedua perusahaan ini dianggap sebagai indikator kesehatan ekosistem AI secara keseluruhan. Jika hasilnya memuaskan, ini bisa menjadi bensin tambahan bagi reli sektor teknologi.

Pergerakan Saham Pilihan: Tesla Menguat dan Rotasi S&P 500
Di tengah penantian makroekonomi, beberapa saham individu mencatatkan pergerakan signifikan. Tesla, Inc. berhasil mencuri perhatian dengan kenaikan sebesar 5,8% minggu lalu ke level $454,94.
Kenaikan ini didorong oleh sentimen positif setelah CEO Elon Musk menyatakan bahwa pemilik fitur Full Self-Driving (FSD) versi terbaru dapat melakukan aktivitas texting saat berkendara, meskipun fitur ini masih berlabel "diawasi" dan memiliki tantangan regulasi di beberapa negara bagian. Secara teknikal, saham ini telah bergerak di atas garis rata-rata 50 hari, sebuah sinyal teknikal yang sering dianggap sebagai indikasi tren penguatan jangka menengah.

Sementara itu, terjadi perombakan dalam daftar indeks bergengsi S&P 500. S&P Global mengumumkan masuknya Carvana Co. dan Comfort Systems ke dalam indeks tersebut. Masuk ke S&P 500 adalah peristiwa besar karena saham tersebut otomatis akan dibeli oleh reksa dana dan ETF yang melacak indeks ini.
Sebaliknya, ada kekecewaan bagi beberapa investor. SoFi Technologies, Inc. dan Vertiv tidak masuk dalam daftar tambahan S&P 500 kali ini, yang menyebabkan saham mereka turun pada perdagangan akhir pekan lalu.
Di sektor perbankan, JPMorgan Chase & Co. juga menunjukkan sinyal positif dengan sedikit kenaikan, memantul dari garis support 10 minggunya. Ini menunjukkan bahwa minat terhadap sektor finansial masih cukup kuat di tengah optimisme ekonomi.
Isu Merger Media dan Rebound Kripto
Selain faktor ekonomi murni, faktor politik juga mulai mempengaruhi sentimen pasar. Presiden Donald Trump memberikan komentar terkait rencana pengambilalihan Warner Bros. Discovery oleh Netflix, Inc..
Trump menyebut bahwa kesepakatan tersebut "bisa menjadi masalah" karena potensi monopoli pasar atau market share yang terlalu besar. Komentar dari presiden seringkali menjadi sinyal bagi regulator untuk memperketat pengawasan anti-trust.
Di kelas aset lain, Bitcoin kembali menunjukkan taringnya. Mata uang kripto terbesar ini bangkit kembali ke level $91.000 pada Minggu malam setelah sempat turun ke area $89.000. Pergerakan aset kripto seringkali beriringan dengan selera risiko (risk appetite) investor saham teknologi.
Terakhir, imbal hasil atau yield obligasi AS tenor 10 tahun naik 12 basis poin menjadi 4,14%. Yield adalah tingkat pengembalian yang didapat investor dari obligasi.
Kenaikan yield obligasi seringkali memberikan tekanan pada pasar saham karena obligasi menjadi alternatif investasi yang lebih menarik dan bebas risiko dibandingkan saham. Namun, sejauh ini pasar saham masih mampu menyerap kenaikan tersebut dengan baik.
Referensi:
- Investor's Business Daily, Dow Jones Futures: Tesla In Buy Area As AI Giants, Fed Loom. Diakses pada 8 Desember 2025
- Featured Image: Shutterstock
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.