Opex: Pengertian, Contoh, dan Cara Menggunakannya

Opex: Pengertian, Contoh, dan Cara Menggunakannya

Dalam analisis laporan keuangan, kamu akan sering menemukan istilah opex, yaitu biaya operasional yang dikeluarkan perusahaan setiap hari untuk menjalankan bisnis. Memahami apa itu opex membantu investor menilai efisiensi perusahaan dan apakah operasionalnya sehat.

Makanya, dalam artikel ini, Gotrade akan membahas pengertian opex, contoh, tipe, perbedaan opex vs capex, serta cara memakai opex untuk analisis saham.

Apa Itu Opex?

Opex atau operating expense adalah biaya operasional rutin yang dikeluarkan perusahaan untuk menjaga bisnis tetap berjalan.

Melansir Investopedia, opex adalah semua pengeluaran yang tidak terkait pembelian aset jangka panjang, tetapi langsung memengaruhi profit harian.

Opex muncul pada laporan laba rugi (income statement) dan termasuk kategori biaya yang mengurangi laba bersih. Contoh umum opex meliputi gaji karyawan, biaya listrik, marketing, sewa kantor, dan maintenance.

Contoh Opex dalam Dunia Bisnis

Setiap perusahaan memiliki komposisi opex yang berbeda, tetapi berikut beberapa contoh umum:

  1. Gaji dan tunjangan karyawan: Biaya terbesar dalam banyak perusahaan, termasuk staf operasional, customer service, dan manajemen.
  2. Biaya pemasaran: Iklan, campaign digital, sponsorship, promosi musiman, dan biaya branding.
  3. Biaya administrasi: Tagihan listrik, air, internet, software subscription, alat tulis, dan biaya perbankan.
  4. Biaya logistik dan distribusi: Transportasi, warehouse, ongkos kirim, dan biaya supply chain lainnya.
  5. Sewa bangunan: Kantor, gudang, outlet, atau fasilitas retail.
  6. Biaya riset dan pengembangan (R&D): Untuk perusahaan teknologi, R&D termasuk opex karena sifatnya berulang dan tidak menghasilkan aset fisik.

Semua biaya di atas memengaruhi profitabilitas jangka pendek.

Tipe-Tipe Opex

Opex biasanya dibagi menjadi dua tipe utama:

  1. Selling, General and Administrative (SG&A): Termasuk biaya penjualan, marketing, gaji karyawan, sewa, dan administrasi umum.
  2. Research and Development (R&D): Biaya inovasi dan pengembangan produk baru, sangat umum pada perusahaan teknologi, farmasi, dan AI.

Beberapa analis juga mengategorikan opex menjadi fixed dan variable expense.

Opex vs Capex: Apa Bedanya?

Dikutip dari Wall Street Prep, pemula sering mencampuradukkan opex dan capex, padahal keduanya memiliki fungsi dan dampak keuangan yang berbeda.

Opex (Operating Expense)

  • Untuk operasional harian
  • Biayanya rutin dan jangka pendek
  • Dicatat sebagai beban (langsung mengurangi laba)
  • Tidak menghasilkan aset
  • Contoh: gaji, listrik, marketing, sewa

Capex (Capital Expenditure)

  • Untuk pembelian aset jangka panjang
  • Nilai besar dan terjadi sesekali
  • Dicatat sebagai aset lalu disusutkan
  • Meningkatkan kapasitas bisnis jangka panjang
  • Contoh: mesin pabrik, gedung, kendaraan operasional

Perbedaan ini penting karena investor dapat melihat apakah perusahaan lebih fokus pada ekspansi (capex tinggi) atau efisiensi (opex stabil).

Kenapa Opex Penting untuk Investor?

Mengukur efisiensi operasional

Jika revenue stagnan tetapi opex naik besar, margin profit akan tertekan. Ini tanda manajemen tidak efisien.

Mengukur kualitas pertumbuhan

Pendapatan naik 20 persen tidak berarti bagus jika opex naik 30 persen.

Indikator strategi perusahaan

Perusahaan teknologi sering meningkatkan opex untuk R&D guna mempercepat inovasi. Perusahaan retail bisa meningkatkan opex marketing untuk ekspansi pelanggan.

Mempengaruhi profitabilitas

Opex terlalu besar memotong laba dan bisa menyebabkan rugi meski revenue besar.

Perusahaan dengan opex rendah dan fleksibel biasanya lebih tahan menghadapi krisis.

Cara Menggunakan Opex dalam Analisis Saham

Evaluasi tren opex

Bandingkan opex YoY. Apakah naik, stabil, atau malah menurun? Naik tidak masalah asalkan revenue tumbuh lebih cepat.

Bandingkan dengan profit

Cek apakah kenaikan opex menghasilkan kenaikan pendapatan. Jika tidak, perusahaan membakar uang tanpa efektivitas.

Cek rasio Operating Expense Ratio (OER)

Rumus: OER = Opex / Revenue. Semakin kecil OER, semakin efisien perusahaan.

Analisis segmen opex

Apakah biaya marketing membengkak? Apakah gaji terlalu besar? Apakah R&D efektif menghasilkan inovasi?

Bandingkan dengan kompetitor

Perusahaan dengan OER lebih rendah dari pesaing biasanya memiliki keunggulan operasional.

Cocokkan dengan model bisnis

  • Bisnis digital: opex rendah, gross margin tinggi
  • Bisnis manufaktur: opex moderat, capex tinggi
  • Bisnis retail: opex tinggi, margin tipis

Memahami struktur sektor sangat penting.

Contoh Sederhana

Perusahaan B:

  • Revenue: 100 miliar
  • Opex: 60 miliar
  • OER = 60 persen

Tahun berikutnya:

  • Revenue: 120 miliar
  • Opex: 90 miliar
  • OER = 75 persen

Walaupun revenue naik, efisiensi turun karena opex naik terlalu cepat. Ini bisa jadi tanda masalah operasional atau strategi harga tidak efektif.

Kesimpulan

Opex adalah biaya operasional rutin yang sangat memengaruhi profitabilitas jangka pendek. Dengan memahami perbedaan opex vs capex dan mengetahui bagaimana menganalisis tren opex, investor dapat menilai efisiensi operasional dan kualitas pertumbuhan perusahaan.

Analisis opex penting untuk mengukur manajemen, model bisnis, dan daya saing perusahaan dalam jangka panjang.

Jika kamu ingin mulai menganalisis perusahaan global dan berinvestasi pada saham berkualitas, kamu bisa memulai via aplikasi Gotrade Indonesia dengan modal mulai dari Rp15.000.

FAQ

  1. Apa itu opex dalam laporan keuangan?

Opex adalah biaya operasional harian seperti gaji, listrik, marketing, dan sewa.

  1. Apa bedanya opex dan capex?

Opex adalah biaya harian jangka pendek, sedangkan capex adalah biaya untuk aset jangka panjang.

  1. Mengapa opex penting untuk investor?

Karena opex memengaruhi efisiensi, margin profit, dan kesehatan operasional perusahaan.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.

Read more