Non-Systemic Risk: Arti dan Cara Menguranginya

Non-Systemic Risk: Arti dan Cara Menguranginya

Risiko investasi tidak hanya datang dari kondisi makro atau gejolak pasar global. Sering kali, justru karena masalah yang muncul dari satu perusahaan atau satu sektor tertentu. Inilah yang disebut non-systemic risk.

Jenis risiko investasi ini sebenarnya bisa dikelola dan dikurangi jika investor membangun portofolio dengan benar.

Artikel ini membahas apa itu non-systemic risk, contohnya, dan bagaimana cara menguranginya melalui strategi diversifikasi.

Apa Itu Non-Systemic Risk?

Non-systemic risk atau unsystematic risk adalah risiko yang berasal dari faktor internal perusahaan atau sektor tertentu, bukan dari keseluruhan pasar. Melansir Investopedia, risiko spesifik ini bisa dihilangkan atau dikurangi secara signifikan melalui diversifikasi.

Artinya, jika kamu tidak menaruh seluruh dana pada satu saham atau satu sektor, dampak risiko ini menjadi jauh lebih kecil.

Berbeda dengan market risk atau systemic risk yang memengaruhi seluruh pasar, non-systemic risk hanya memengaruhi sebagian kecil portofolio, terutama jika investor menumpuk dana pada satu perusahaan saja.

Contoh Non-Systemic Risk

Non-systemic risk bisa muncul dari berbagai hal yang sifatnya spesifik pada perusahaan atau industri tertentu.

  1. Risiko manajemen perusahaan: Masalah internal seperti korupsi, kesalahan strategi, atau CEO mengundurkan diri dapat menekan harga saham.
  2. Risiko kompetisi industri: Perusahaan bisa kalah bersaing karena munculnya pemain baru yang lebih inovatif.
  3. Risiko regulasi sektoral: Aturan baru yang menekan industri tertentu, misalnya sektor energi atau crypto.
  4. Risiko keuangan perusahaan: Perusahaan yang memiliki utang besar atau arus kas lemah berisiko mengalami penurunan harga saham.
  5. Risiko produk atau teknologi: Produk gagal di pasar atau teknologi perusahaan menjadi usang.
  6. Risiko operasional: Gangguan produksi, pemogokan karyawan, atau masalah kualitas produk.

Kenapa Non-Systemic Risk Penting Dipahami?

Investor pemula sering mengira risiko terbesar selalu berasal dari kondisi makro.

Padahal risiko spesifik seperti ini sering menjadi penyebab kerugian besar, terutama bagi yang hanya memegang beberapa saham.

  1. Risiko ini bisa terjadi kapan saja: Tidak ada tanda-tanda yang jelas sebelumnya. Pengumuman laba buruk saja bisa membuat saham jatuh drastis.
  2. Risiko ini tidak memengaruhi seluruh pasar: Artinya meskipun saham kamu jatuh, sebagian besar perusahaan lain mungkin tetap stabil.
  3. Risiko ini bisa dihindari: Berbeda dengan systemic risk, non-systemic risk bisa dikurangi secara signifikan.
  4. Konsentrasi berlebihan memperbesar risiko: Investor yang terlalu fokus pada satu sektor atau satu perusahaan lebih rentan mengalami kerugian besar.

Perbedaan Systemic Risk vs Non-Systemic Risk

Jenis Risiko Systemic Risk Non-Systemic Risk
Dampak Seluruh pasar Perusahaan/sektor tertentu
Contoh Krisis global, inflasi tinggi Laba buruk, manajemen gagal
Bisa dikurangi? Tidak sepenuhnya Ya, dengan diversifikasi
Sumber Makro Mikro

Memahami perbedaan ini membantu investor menyusun strategi yang lebih aman.

Bagaimana Diversifikasi Mengurangi Non-Systemic Risk?

Diversifikasi adalah menyebar investasi ke banyak saham, sektor, dan instrumen berbeda agar tidak tergantung pada satu sumber risiko.

  1. Jika satu saham jelek, saham lain menopang: Kerugian dari satu perusahaan tidak akan membuat portofolio jatuh drastis.
  2. Risiko industri tersebar: Jika satu sektor terkena regulasi, sektor lain tetap stabil.
  3. Risiko manajemen spesifik berkurang: Masalah internal pada satu perusahaan tidak memengaruhi portofolio secara keseluruhan.
  4. Portofolio lebih stabil jangka panjang: Diversifikasi membantu mengurangi fluktuasi ekstrem akibat faktor mikro.

Contoh: Investor memegang 15 saham di berbagai sektor. Jika satu saham turun 20 persen, dampaknya ke portofolio hanya sekitar 1 sampai 2 persen.

Cara Praktis Mengurangi Non-Systemic Risk

Jangan hanya pegang 1–3 saham

Idealnya memiliki 10 sampai 20 saham untuk portofolio yang lebih seimbang.

Gunakan ETF pasar luas

ETF seperti ETF S&P 500 atau total market ETF otomatis memberi diversifikasi besar. Dengan satu ETF, kamu memiliki eksposur ke ratusan perusahaan.

Sebar sektor investasi

Jangan hanya memegang saham teknologi. Tambahkan consumer staples, healthcare, finansial, dan energi.

Perhatikan kualitas perusahaan

Perusahaan berkinerja kuat cenderung lebih tahan terhadap risiko internal.

Hindari saham spekulatif yang tidak jelas fundamentalnya

Perusahaan kecil dan tidak stabil memiliki risiko spesifik lebih besar.

Review portofolio secara berkala

Pastikan tidak ada overweight berlebihan pada satu saham.

Contoh Portofolio Anti Risiko Spesifik

Misalkan kamu punya dana Rp 5 juta per bulan. Portofolio yang lebih tahan non-systemic risk:

  • 60 persen broad market ETF
  • 20 persen sektor defensif (consumer staples, healthcare)
  • 20 persen saham individual blue chip

Struktur ini menghindarkan kamu dari penurunan tajam akibat masalah satu perusahaan.

Kesimpulan

Non-systemic risk atau risiko spesifik adalah risiko yang berasal dari faktor internal perusahaan atau sektor tertentu. Berbeda dengan risiko pasar yang memengaruhi seluruh sistem, non-systemic risk dapat dikurangi secara signifikan melalui diversifikasi.

Dengan menyebar investasi ke berbagai saham, sektor, dan ETF pasar luas, investor dapat membangun portofolio yang lebih stabil dan tidak mudah terpengaruh oleh masalah satu perusahaan.

Jika kamu ingin membangun portofolio yang terdiversifikasi dengan lebih mudah, Gotrade Indonesia memungkinkan kamu berinvestasi saham dan ETF internasional selama 24 jam lewat fitur extended hours.

Mulai dari portofolio yang kuat dan minim risiko spesifik untuk masa depan finansial yang lebih stabil.

FAQ

Apa itu non-systemic risk?

Risiko spesifik yang memengaruhi satu perusahaan atau sektor tertentu.

Apakah risiko ini bisa dihindari?

Bisa, melalui diversifikasi portofolio.

Jenis aset apa yang lebih rentan risiko spesifik?

Saham individual, terutama perusahaan kecil atau sektor yang tidak stabil.

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.

Read more