6 Cara Menentukan Target Profit dengan Metode Candle Range

6 Cara Menentukan Target Profit dengan Metode Candle Range

Banyak trader pemula kesulitan menentukan target profit yang realistis karena cenderung menebak atau mengikuti feeling. Padahal, menentukan target profit dapat dilakukan dengan metode yang sederhana dan objektif, salah satunya menggunakan candle range.

Teknik ini membantu trader menilai potensi pergerakan harga berdasarkan ukuran candlestick sebelumnya sehingga target profit lebih terukur dan sesuai kondisi pasar.

Dengan memahami target profit candle, kamu bisa membuat rencana perdagangan yang lebih disiplin, menghindari ekspektasi berlebihan, dan mengelola risiko lebih baik.

Kaitan Target Profit dan Candle Range

Dalam menentukan target profit dengan candle range, kamu menggunakan panjang candlestick sebelumnya (high minus low) sebagai acuan untuk memproyeksikan potensi pergerakan harga berikutnya.

Menurut ICT Trading, candlestick menggambarkan keseimbangan antara buyer dan seller dalam satu periode sehingga panjang candle mencerminkan volatilitas real-time.

Dengan candle range, trader tidak lagi menebak, tetapi menggunakan data aktual dari pasar.

Mengapa Candle Range Efektif untuk Target Sederhana?

Ada tiga alasan utama mengapa candle range cocok untuk pemula maupun trader berpengalaman.

1. Menggunakan volatilitas nyata

Candle range menunjukkan seberapa agresif pasar bergerak. Target profit otomatis jadi realistis karena berbasis fakta, bukan ekspektasi.

2. Cocok untuk berbagai timeframe

Metode candle range dapat digunakan di intraday, swing trading, hingga timeframe harian.

3. Membuat trading plan lebih disiplin

Trader memiliki basis objektif untuk menentukan TP sehingga tidak terlalu tamak atau panik.

Cara Menghitung Candle Range

Perhitungan candle range sangat sederhana.

1. Ambil candlestick terakhir sebelum entry

Gunakan timeframe yang sesuai strategi kamu (misalnya 15 menit, 1 jam, atau daily).

2. Hitung candle range

Rumus: Candle Range = High – Low

Contoh: High = 102, Low = 98, Range = 4 poin.

3. Tambahkan range ke level entry untuk menentukan target profit

Jika entry buy di 100, TP = 100 + 4 = 104. Jika entry sell di 100, TP = 100 – 4 = 96.

Target profit berbasis candle range adalah target minimal dan realistis.

Cara Menentukan Target Profit Menggunakan Candle Range

Berikut cara lengkap menentukan TP dengan metode ini.

1. Identifikasi struktur pasar

Pastikan harga berada dalam tren jelas atau sedang membentuk pola breakout. Candle range lebih akurat ketika pasar sedang aktif.

2. Pilih timeframe utama

Scalping: 1 sampai 5 menit, Intraday: 15 menit sampai 1 jam, Swing: 4 jam sampai daily. Timeframe yang lebih tinggi memberikan target lebih stabil.

3. Hitung candle range terbaru

Perhatikan candle sebelum entry: Semakin panjang range, semakin besar potensi TP. Semakin pendek range, semakin kecil potensi.

4. Tentukan entry point

Biasanya diambil saat: Breakout, Retest, Reversal candle, Pullback ke support atau resistance.

5. Proyeksikan target profit

Tambahkan atau kurangi candle range ke level entry untuk menentukan TP.

6. Sesuaikan dengan struktur support dan resistance

Jika TP jatuh tepat pada resistance besar, lebih baik geser sedikit lebih rendah agar mudah tercapai.

Contoh Penggunaan Candle Range

Misalnya kamu trading saham A dengan timeframe 1 jam.

Candle Sebelum Entry:

  • High: 150,
  • Low: 146,
  • Range: 4 poin.

Entry Buy: 148, Target Profit: 148 + 4 = 152.

Jika resistance kuat berada di 151, kamu bisa memindahkan target menjadi 151 untuk kemungkinan tercapai lebih tinggi.

Metode ini membantu menetapkan target sederhana namun logis.

Kelebihan Metode Candle Range

1. Mudah dan tidak membutuhkan indikator rumit

Pemula dapat langsung mempraktikkannya.

2. Memberikan TP realistis, bukan berlebihan

Mencegah trader berharap harga bergerak terlalu jauh.

3. Adaptif terhadap kondisi pasar

Candle besar = potensi pergerakan besar, candle kecil = target pendek.

4. Cocok untuk manajemen risiko

Trader dapat menghitung risk-reward lebih presisi.

Kekurangan Metode Candle Range

1. Tidak cocok jika pasar sangat sideways

Range terlalu kecil sehingga target profit tidak realistis.

2. Perlu digabung dengan struktur market

Agar TP tidak berbenturan dengan support atau resistance kuat.

3. Bukan sinyal entry

Candle range hanya membantu menentukan target, bukan menentukan kapan masuk market.

Tips Agar Target Profit dengan Candle Range Lebih Akurat

Menggunakan candle range saja sudah membantu, tetapi hasilnya bisa lebih baik bila digabungkan dengan price action.

1. Gunakan di trend yang jelas

Trend naik lanjut → buy break atau pullback. Trend turun lanjut → sell breakdown.

2. Gabungkan dengan breakout level

Breakout + candle range = TP sistematis.

3. Hindari sesi dengan volatilitas rendah

Sesi Asia untuk saham AS biasanya pergerakannya kecil.

4. Gunakan level psikologis

Angka bulat seperti 100, 150, 200 sering menjadi titik pantul.

Kesimpulan

Menentukan target profit dengan metode candle range adalah cara sederhana namun efektif untuk membuat rencana trading lebih disiplin. Dengan menggunakan perbedaan harga high dan low pada candle sebelumnya, trader dapat menetapkan target profit yang realistis dan sesuai volatilitas pasar.

Metode ini membantu menghilangkan bias emosional dan memberikan struktur yang lebih objektif dalam manajemen risiko.

Ingin belajar trading dengan lebih disiplin dari nominal kecil? Coba aplikasi Gotrade Indonesia, beli saham AS mulai 1 dolar, deposit mulai 5 dolar, dan pantau pasar 24 jam selama 5 hari untuk memahami pergerakan candlestick secara langsung.

FAQ

1. Apa itu target profit candle?
Target profit candle adalah target keuntungan berdasarkan panjang candlestick sebelumnya.

2. Apakah metode candle range cocok untuk pemula?
Sangat cocok karena mudah, objektif, dan tidak membutuhkan indikator teknis.

3. Timeframe apa yang paling akurat untuk candle range?
Timeframe 15 menit sampai daily memberikan hasil paling stabil.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.

Read more