Menentukan Prioritas Finansial: Nabung, Investasi, atau Bangun Skill Dulu?

Menentukan Prioritas Finansial: Nabung, Investasi, atau Bangun Skill Dulu?

Banyak orang bingung saat mulai menyusun prioritas finansial: lebih baik fokus nabung dulu, langsung investasi, atau gunakan uang untuk bangun skill. Tanpa framework yang jelas, gaji mudah habis untuk hal yang tidak terarah, dan rencana jangka panjang sulit tercapai. Padahal, dengan alokasi yang tepat, kamu bisa membangun keamanan, pertumbuhan, dan masa depan sekaligus.

Artikel ini membahas framework 3 pilar: keamanan, pertumbuhan, dan pengembangan diri, serta bagaimana menggabungkannya dalam wealth plan yang realistis.

Memahami Prioritas Finansial di Awal Perjalanan Karier

Sebelum masuk ke angka dan teknis, kamu perlu memahami bahwa prioritas finansial tidak harus “satu pilar saja”. Justru yang ideal adalah keseimbangan:

  • kamu aman jika ada kondisi darurat,
  • asetmu tumbuh lewat investasi,
  • dan kemampuanmu terus naik lewat skill baru.

Dengan mindset seperti ini, kamu tidak hanya menyimpan uang, tapi juga membangun kapasitas untuk menghasilkan lebih banyak di masa depan.

Framework 3 Pilar Prioritas Finansial

Framework ini bisa kamu jadikan dasar keputusan setiap kali menerima penghasilan. Melansir First Fed, berikut 3 pilar pentingnya:

1. Keamanan: Dana darurat dan proteksi dasar

Pilar pertama adalah keamanan. Tanpa pondasi ini, rencana investasi atau pengembangan diri bisa runtuh ketika ada masalah mendadak.

Fokus utamanya:

  • Dana darurat 3–6 kali pengeluaran bulanan.
  • Proteksi dasar seperti BPJS atau asuransi kesehatan sederhana (jika perlu dan sesuai kondisi).

Dengan pondasi ini, kamu tidak perlu menjual investasi ketika ada situasi darurat.

2. Pertumbuhan: Investasi untuk membangun aset

Setelah mulai membangun dana darurat, kamu bisa mengalokasikan sebagian income untuk investasi.

Contoh instrumen:

Tujuannya adalah pertumbuhan aset jangka panjang, bukan trading harian. Di tahap ini, kamu mulai membangun wealth engine yang bekerja untukmu.

3. Masa depan: Bangun skill untuk meningkatkan penghasilan

Pilar ketiga sering dilupakan: pengembangan skill. Padahal, meningkatkan kemampuan bisa menaikkan penghasilan jauh lebih cepat daripada sekadar menambah return investasi.

Contoh alokasi:

  • Kursus online
  • Sertifikasi profesional
  • Workshop, kelas bahasa, atau skill teknis

Skill baru bisa meningkatkan daya tawar karier, membuka peluang pekerjaan baru, atau bahkan bisnis sampingan.

Cara Mengalokasikan Pendapatan dengan Framework 3 Pilar

Tidak ada angka saklek, tapi kamu bisa gunakan pendekatan ini sebagai contoh:

  • 50–60 persen: kebutuhan hidup (makan, kos, transport, tagihan)
  • 10–20 persen: keamanan (dana darurat, proteksi)
  • 10–20 persen: pertumbuhan (investasi)
  • 10–20 persen: pengembangan diri dan skill

Seiring waktu, komposisi bisa berubah:

  • Setelah dana darurat tercapai, porsi keamanan bisa dikurangi, dialihkan ke investasi dan skill.
  • Saat penghasilan meningkat, kamu bisa menaikkan porsi investasi tanpa menambah tekanan gaya hidup.

Kesalahan Umum Dalam Menentukan Prioritas Finansial

1. Langsung investasi besar tanpa dana darurat

Ini berbahaya. Saat butuh uang mendadak, kamu terpaksa menjual aset di momen yang salah.

2. Semua uang dihabiskan untuk kursus, tanpa menabung atau investasi

Skill penting, tapi tetap butuh fondasi finansial. Pengembangan diri yang sehat adalah bagian dari rencana, bukan satu-satunya fokus.

3. Menunda investasi terlalu lama karena menunggu “gaji besar”

Semakin lama kamu menunda, semakin sedikit waktu untuk compounding. Bahkan nominal kecil yang rutin lebih berpengaruh daripada menunggu sempurna.

4. Tidak punya tujuan jelas

Tanpa tujuan, nabung terasa membosankan dan investasi terasa abstrak. Tujuan seperti “dana rumah 10 tahun lagi” atau “pensiun mandiri” membuat setiap rupiah punya makna.

Cara Praktis Memulai Prioritas Finansial Hari Ini

1. Petakan kondisi keuangan sekarang

Tuliskan:

  • penghasilan bulanan,
  • pengeluaran rutin,
  • tabungan yang sudah ada,
  • utang (kalau ada).

Dari sini, kamu tahu pos mana yang harus diperbaiki dulu.

2. Tentukan target 3 pilar

Misalnya:

  • Dana darurat: 3x pengeluaran, target 18 bulan tercapai.
  • Investasi: 10–15 persen gaji tiap bulan.
  • Skill: 1–2 kursus per tahun, dengan budget tertentu.

3. Otomatiskan alokasi

Begitu gajian:

  • langsung sisihkan untuk dana darurat dan investasi,
  • baru sisanya untuk kebutuhan dan lifestyle.

Sistem ini membuat keputusanmu lebih konsisten, tidak tergantung mood.

4. Review setiap 6 bulan

Cek:

  • Apakah dana darurat mendekati target?
  • Apakah investasi berjalan rutin?
  • Apakah skill yang kamu bangun mulai berdampak ke karier/penghasilan?

Dari review ini, kamu bisa sesuaikan porsi alokasi.

Kesimpulan

Menentukan prioritas finansial bukan soal memilih “nabung saja” atau “investasi saja”, tapi menyusun keseimbangan antara keamanan, pertumbuhan, dan masa depan. Dengan framework 3 pilar; dana darurat, investasi, dan pengembangan skill, kamu bisa membangun fondasi keuangan yang kuat dan fleksibel.

Kalau kamu sudah sampai di tahap membangun pilar pertumbuhan dan ingin mulai mengalokasikan sebagian dana ke aset global, kamu bisa menggunakan Gotrade.

Aplikasi Gotrade Indonesia memungkinkanmu untuk membeli saham dan ETF AS dengan modal kecil dan cara yang sederhana bagi pemula. Nikmati juga fitur trading 24 jam dengan extended hours.

FAQ

1. Mana yang harus didahulukan, dana darurat atau investasi?

Idealnya dana darurat dibangun dulu. Namun kamu bisa mulai investasi kecil sambil pelan-pelan memenuhi target dana darurat.

2. Berapa persen penghasilan yang ideal untuk investasi?

Sebagai panduan awal, 10–20 persen bisa jadi titik mulai. Sesuaikan dengan tanggungan dan kondisi hidup saat ini.

3. Apakah wajar kalau di awal karier porsi pengembangan skill besar?

Wajar. Di awal, peningkatan skill bisa menaikkan penghasilan lebih cepat. Setelah penghasilan naik, porsi investasi bisa diperbesar.

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.

Read more