Memilih ETF untuk Pemula: 9 Tips dan Kriteria Sederhananya

Memilih ETF untuk Pemula: 9 Tips dan Kriteria Sederhananya

Banyak pemula ingin mulai investasi ETF, tetapi bingung ETF mana yang cocok untuk langkah pertama. Wajar, karena ETF (Exchange Traded Fund) sekarang jumlahnya ribuan dengan berbagai strategi, sektor, dan tingkat risiko. Padahal untuk pemula, memilih ETF tidak perlu rumit. Ada beberapa kriteria sederhana yang bisa kamu gunakan agar keputusan lebih cepat dan jelas.

Lewat artikel ini, Gotrade menyiapkan panduan lengkap cara memilih ETF untuk pemula yang mudah dipahami, ringan, dan cocok dibaca saat weekend.

Apa Itu ETF dan Kenapa Cocok untuk Pemula?

ETF adalah reksa dana berbentuk saham yang berisi banyak perusahaan sekaligus. ETF diperdagangkan seperti saham biasa, tetapi isinya sudah terdiversifikasi.

Beberapa keuntungan ETF untuk pemula:

  • tidak perlu pilih saham satu per satu
  • lebih stabil daripada saham individual
  • biaya rendah
  • cocok untuk strategi jangka panjang seperti DCA
  • bisa dibeli mulai dari US$1 di Gotrade Indonesia

9 Tips Memilih ETF untuk Pemula

Dengan memahami cara memilih ETF dari Blackrock berikut akan sangat membantu perjalanan investasi kamu.

1. Pilih ETF pasar luas (broad market)

Untuk pemula, ETF paling aman dan mudah dipahami adalah broad market ETF, yaitu ETF yang mewakili ratusan saham besar di Amerika Serikat.

Contoh broad market ETF (edukasi):

  • S&P 500 ETF (misalnya SPY, VOO)
  • Nasdaq-100 ETF (QQQ)
  • Total US Market ETF

Kenapa cocok?

  • stabil dalam jangka panjang
  • banyak perusahaan berkualitas
  • risikonya tidak setinggi sektor tertentu
  • cocok untuk strategi DCA

Pemula tidak perlu menganalisis ratusan saham satu per satu karena ETF sudah melakukannya.

2. Perhatikan tujuan investasimu

Tanyakan ke diri sendiri:

  • Apakah kamu ingin pertumbuhan cepat?
  • Atau ingin pendapatan dividen?
  • Atau ingin portofolio yang stabil?

Selain itu tujuan berbeda membutuhkan ETF yang berbeda.

  • ETF untuk growth: mayoritas teknologi dan high-growth companies.
  • ETF untuk pendapatan: dividend ETF atau high dividend yield ETF.
  • ETF untuk stabilitas: ETF low volatility atau quality ETF.

Jika masih bingung, ETF broad market adalah opsi netral yang aman.

3. Cek jumlah holdings dan diversifikasi

Semakin banyak perusahaan di dalam ETF, semakin terdiversifikasi portofolionya. Untuk pemula, ini sangat membantu karena:

  • mengurangi risiko runtuhnya satu saham
  • menjaga portofolio tetap stabil saat pasar fluktuatif
  • mempermudah proses DCA

Ide umumnya:

  • Broad ETF → berisi ratusan perusahaan
  • Sector ETF → lebih spesifik, risiko lebih tinggi
  • Thematic ETF → fokus tren tertentu, cocok untuk tambahan, bukan utama

Pemula sebaiknya memilih diversifikasi luas dulu sebelum masuk ke ETF tematik.

4. Perhatikan expense ratio

ETF memiliki biaya tahunan bernama expense ratio. Tipsnya sederhana:

  • semakin rendah biaya, semakin efisien
  • ETF broad market biasanya punya biaya termurah

Misalnya, ada ETF yang biaya tahunan hanya 0,03 persen. Untuk pemula, pilih ETF dengan biaya mudah dipahami dan transparan.

5. Lihat total assets under management (AUM)

AUM besar menunjukkan ETF populer dan dipercaya banyak investor. ETF yang ideal untuk pemula:

  • AUM besar
  • likuid
  • mudah diperjualbelikan

ETF dengan AUM kecil sering dihantui risiko penutupan atau spread yang lebar.

6. Perhatikan likuiditas dan volume

Likuiditas penting karena menentukan kemudahan jual-beli. Untuk pemula:

  • cari ETF dengan volume tinggi
  • spread bid-ask sempit
  • lebih gampang diperdagangkan

Likuiditas tinggi juga menurunkan risiko eksekusi harga yang buruk.

7. Jangan mulai dari ETF yang 'eksotis'

ETF bertema crypto miners, AI super spesifik, atau niche lainnya sering punya risiko tinggi. ETF seperti ini bukan untuk pemula, melainkan untuk investor berpengalaman.

Pemula cukup mulai dari:

Begitu kamu makin paham, baru tambah ETF lain sebagai satelit.

8. Coba gunakan prinsip “Core-Satellite Strategy”

Ini strategi paling sederhana untuk pemula:

  • Core (70–90 persen)

Gunakan ETF broad market sebagai pondasi:

  • S&P 500
  • Total Market
  • Nasdaq-100

Satellite (10–30 persen)

  • Tambahkan ETF tematik sesuai minat:
  • AI ETF
  • Clean energy ETF
  • Semiconductor ETF

Strategi ini membuat portofolio stabil, tetapi tetap punya peluang pertumbuhan.

9. Mulai dari nominal kecil

Keunggulan ETF modern adalah fractional shares. Kamu bisa mulai DCA ETF dengan:

  • US$1
  • US$2
  • US$5

Yang penting adalah rutinitas, bukan besar nominal. Dengan modal kecil dan konsisten, portofolio kamu akan berkembang seiring waktu.

Contoh ETF Sederhana untuk Pemula

Contoh struktur super simpel:

  • 80 persen ke S&P 500 ETF
  • 20 persen ke Nasdaq-100 ETF

Atau:

  • 70 persen broad market
  • 20 persen growth ETF
  • 10 persen dividend ETF

Ini hanya contoh edukasi, bukan saran investasi.

Kesimpulan

ETF adalah salah satu instrumen termudah dan paling aman untuk pemula yang ingin mulai investasi saham AS. Dengan memilih ETF yang:

  • pasar luas
  • biaya rendah
  • likuid
  • diversifikasi tinggi
  • sesuai tujuan

kamu bisa membangun portofolio kuat tanpa ribet analisis saham satu per satu.

Jika kamu ingin mulai membeli ETF AS, Gotrade mempermudah prosesnya dengan:

  • deposit awal mulai US$5
  • pembelian fraksional mulai US$1
  • akses trading 24 jam selama 5 hari

Cocok untuk pemula yang ingin mulai santai dan konsisten.

FAQ

1. Berapa nominal minimal untuk beli ETF?
Di Gotrade Indonesia, pembelian ETF bisa mulai dari US$1.

2. ETF apa yang paling cocok untuk pemula?
Umumnya broad market ETF seperti S&P 500 atau Nasdaq-100.

3. Haruskah pakai banyak ETF sekaligus?
Tidak. Untuk pemula, 1–2 ETF inti saja sudah cukup.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.

Read more