Market US Tutup Thanksgiving 2025, Cek Jadwal & Tren Historis

Bursa saham AS libur Thanksgiving hari ini. Simak jadwal trading Black Friday 2025 dan analisis historis performa market Dow Jones serta S&P 500 di sini

Market US Tutup Thanksgiving 2025, Cek Jadwal & Tren Historis

Jakarta, Gotrade News - Bagi kamu yang berencana memantau portofolio saham Amerika Serikat hari ini, Kamis, 27 November 2025, ada penyesuaian jadwal penting yang harus diperhatikan.

Bursa saham AS sedang libur untuk memperingati Thanksgiving. Momen ini bukan hanya sekadar waktu istirahat bagi para trader di Wall Street, tetapi juga sering kali menjadi indikator awal bagi sentimen belanja konsumen menjelang akhir tahun.

Berikut adalah rangkuman lengkap mengenai jadwal operasional bursa dan analisis historis pergerakan pasar selama pekan Thanksgiving.

Bursa Wall Street Tutup, Apa Artinya Bagi Investor?

Hari ini, seluruh kegiatan perdagangan di New York Stock Exchange (NYSE) dan Nasdaq dihentikan sepenuhnya dalam rangka libur nasional Thanksgiving. Seperti yang dilaporkan oleh Yahoo Finance, pasar saham AS tidak akan beroperasi pada hari Kamis ini.

Namun, aktivitas tidak berhenti total hingga akhir pekan. Bursa akan kembali dibuka pada hari Jumat, 28 November 2025, yang dikenal sebagai Black Friday. Perlu dicatat bahwa sesi perdagangan pada hari tersebut akan berlangsung lebih singkat dari biasanya. Pasar akan tutup lebih awal, yaitu pada pukul 13.00 waktu setempat atau Sabtu dini hari waktu Indonesia.

Investor tetap bisa menempatkan pesanan beli atau jual saham dan ETF (Exchange-Traded Funds) selama jam perdagangan tambahan atau extended trading hours. Akan tetapi, Yahoo Finance memperingatkan adanya risiko tambahan karena volume perdagangan yang lebih tipis.

Volume tipis berarti jumlah saham yang diperjualbelikan lebih sedikit dari biasanya, sehingga harga bisa menjadi lebih fluktuatif dan pesanan kamu mungkin tidak terlaksana sepenuhnya.

Sementara itu, pasar obligasi juga mengikuti jadwal serupa dengan penutupan penuh pada hari ini dan penutupan awal pada pukul 14.00 waktu setempat di hari Jumat. Bagi kamu yang berinvestasi di aset kripto, pasar ini tetap beroperasi 24 jam setiap hari tanpa mengenal hari libur karena sifatnya yang terdesentralisasi.

Mitos dan Fakta Performa Saham di Minggu Thanksgiving

Banyak investor bertanya-tanya apakah pekan liburan ini memberikan dampak positif bagi portofolio mereka. Data historis menunjukkan bahwa minggu Thanksgiving cenderung memberikan keuntungan moderat bagi saham, meskipun tidak selalu fantastis.

Berdasarkan analisis dari Investopedia, indeks SPDR Dow Jones Industrial Average ETF Trust mencatatkan kenaikan sekitar 56% dari waktu ke waktu selama pekan Thanksgiving sejak tahun 2000. Angka ini sedikit lebih baik daripada peluang lempar koin. Kenaikan terbesar biasanya terjadi pada hari-hari dengan volume perdagangan paling sepi, yaitu hari Rabu sebelum libur dan sesi setengah hari saat Black Friday.

Pola serupa juga terlihat pada indeks yang lebih luas seperti SPDR S&P 500 ETF Trust. Sejak tahun 1928, indeks ini mencatatkan kinerja positif sekitar 60% dari waktu ke waktu selama periode Selasa hingga Jumat di pekan Thanksgiving.

Grafik di atas memperlihatkan pergerakan persentase Dow Jones selama minggu Thanksgiving dibandingkan dengan Cyber Monday. Salah satu kejutan terbesar bagi banyak orang adalah bagaimana performa saham pada Cyber Monday, hari di mana pengecer mengharapkan lonjakan penjualan online.

Investopedia mencatat bahwa Dow Jones justru turun sekitar dua pertiga dari waktu (63%) selama 25 tahun terakhir pada hari Cyber Monday. Meski demikian, rata-rata penurunannya relatif kecil, yaitu hanya sekitar 0,40%.

Proyeksi Belanja Akhir Tahun dan Sentimen Pasar 2025

Tahun ini, sentimen pasar sangat bergantung pada suasana hati konsumen. Data dari Adobe Inc. melalui Adobe Analytics memproyeksikan peningkatan penjualan liburan sebesar 5,3% dibandingkan tahun 2024. Sementara itu, National Retail Federation (NRF) memperkirakan total penjualan liburan akan menembus angka $1 triliun untuk pertama kalinya.

Optimisme ini bisa menjadi angin segar bagi saham-saham ritel. Namun, para pedagang tahun ini juga sedang mengawasi apakah "efek liburan" ini akan tetap bertahan di tengah kekhawatiran tentang gelembung AI atau AI bubble dan ketidakpastian apakah Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada bulan Desember.

Investopedia menyebutkan bahwa pergerakan kecil sekalipun di minggu ini bisa membantu menentukan arah untuk "Santa Claus Rally" di bulan Desember. Istilah ini merujuk pada fenomena kenaikan harga saham yang sering terjadi di akhir tahun karena optimisme belanja konsumen dan penyesuaian posisi portofolio manajer investasi. Secara historis, fenomena ini telah mengangkat saham sekitar 80% dari waktu ke waktu.

Bagi kamu yang memegang saham ritel, maraton belanja lima hari mulai dari Thanksgiving hingga Cyber Monday ini bisa menjadi ujian ketahanan sentimen konsumen yang dampaknya jauh melampaui sekadar diskon Black Friday.

Referensi:


Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.

Read more