Margin Requirement: Pengertian, Cara Hitung, Risiko dalam Trading

Margin Requirement: Pengertian, Cara Hitung, Risiko dalam Trading

Dalam dunia margin trading, setiap trader wajib memahami istilah margin requirement, faktor kunci yang menentukan seberapa besar modal yang perlu disediakan untuk membuka posisi dengan dana pinjaman dari broker.

Artikel ini akan menjelaskan apa itu margin requirement, cara menghitungnya, serta risiko yang harus diperhatikan sebelum menggunakan leverage dalam trading saham.

Apa Itu Margin Requirement?

Margin requirement adalah jumlah minimum dana yang harus disetor trader untuk membuka posisi dengan dana pinjaman (leverage).

Melansir Investopedia, margin requirement ditetapkan oleh broker sebagai jaminan agar posisi trading tetap aman dari risiko gagal bayar. Dengan margin, trader bisa mengontrol posisi yang nilainya lebih besar daripada modal sebenarnya.

Misalnya, jika broker mensyaratkan margin 20%, maka untuk membuka posisi senilai $10.000, trader hanya perlu menyediakan modal $2.000. Sisanya dianggap sebagai dana pinjaman dari broker.

Cara Menghitung Margin Requirement

Perhitungan margin requirement sangat bergantung pada aturan broker, jenis aset, dan tingkat leverage yang digunakan.

Rumus sederhananya adalah:

Margin Requirement = Nilai Transaksi × Persentase Margin

Contoh: Seorang trader ingin membeli saham Apple (AAPL) senilai $5.000, dan broker menerapkan margin requirement 25%. Maka modal minimum yang dibutuhkan adalah:

$5.000 × 25% = $1.250

Artinya, dengan modal $1.250, trader dapat mengontrol posisi senilai $5.000 berkat leverage 1:4.

Namun, perlu diingat bahwa semakin besar leverage yang digunakan, semakin tinggi pula risiko margin call jika harga bergerak melawan posisi.

Initial Margin dan Maintenance Margin

Dalam praktiknya, ada dua jenis margin yang wajib dipahami:

Initial Margin

Adalah margin awal yang harus disetor untuk membuka posisi baru. Misalnya, untuk saham tertentu broker mungkin menetapkan initial margin 30%.

Maintenance Margin

Adalah margin minimum yang harus dijaga agar posisi tetap terbuka. Jika saldo akun turun di bawah batas ini karena kerugian, broker akan melakukan margin call dan meminta trader menambah dana.

Menurut FINRA (Financial Industry Regulatory Authority), maintenance margin biasanya ditetapkan di kisaran 25%, tetapi dapat berbeda tergantung volatilitas saham.

Risiko dari Margin Requirement

Meskipun margin memberikan potensi keuntungan yang lebih besar, risikonya pun meningkat secara signifikan. Berikut beberapa risiko yang wajib diperhatikan:

1. Margin call akibat penurunan harga

Jika harga saham turun, nilai ekuitas dalam akun margin ikut berkurang. Begitu saldo turun di bawah maintenance margin, broker akan mengirim margin call dan memaksa trader menambah dana atau menutup posisi.

Contoh: Trader membeli saham Tesla (TSLA) senilai $10.000 dengan margin 50%. Jika harga saham turun 20%, ekuitasnya bisa turun di bawah ambang batas margin dan menyebabkan likuidasi paksa.

2. Potensi kerugian berlipat

Karena menggunakan dana pinjaman, kerugian juga dikalikan sesuai leverage. Dalam kasus ekstrem, kerugian bisa lebih besar dari modal awal.

Sebagai ilustrasi, dengan leverage 1:5, pergerakan harga 10% saja bisa berarti keuntungan 50% atau kerugian sebesar itu juga.

3. Biaya bunga atas pinjaman

Broker biasanya mengenakan bunga harian atas dana pinjaman. Biaya ini akan menumpuk jika posisi ditahan dalam jangka panjang, menekan profit bersih trader.

4. Tekanan psikologis lebih tinggi

Trading dengan leverage sering kali meningkatkan tekanan emosional. Menurut Interactive Broker, trader yang menggunakan margin cenderung melakukan keputusan impulsif karena takut terkena margin call.

Strategi Mengelola Margin dengan Aman

Agar penggunaan margin tetap terkendali dan tidak berisiko berlebihan, berikut beberapa strategi penting:

1. Gunakan leverage secara konservatif

Batasi penggunaan leverage maksimal 2–3 kali modal pribadi untuk menghindari potensi kerugian besar.

2. Gunakan stop loss dan target keuntungan

Atur batas risiko secara disiplin dengan stop loss otomatis agar posisi tertutup sebelum kerugian membesar.

3. Pantau rasio margin secara berkala

Selalu perhatikan margin level di akun trading. Jika mendekati batas maintenance, pertimbangkan menambah modal atau menutup sebagian posisi.

4. Hindari margin saat volatilitas ekstrem

Ketika pasar bergejolak seperti saat rilis data ekonomi atau earnings besar, margin requirement sering dinaikkan broker untuk melindungi risiko sistemik.

5. Diversifikasi posisi

Jangan menaruh seluruh margin di satu saham. Sebar risiko ke beberapa instrumen agar dampak fluktuasi tidak terlalu besar.

Kesimpulan

Margin requirement adalah dasar penting dalam sistem margin trading yang menentukan berapa modal minimum yang dibutuhkan untuk membuka posisi dengan leverage.

Memahami mekanisme margin, perhitungannya, dan risikonya sangat penting agar trader tidak terjebak dalam margin call atau kerugian besar akibat volatilitas harga.

Gunakan leverage secara bijak dan disiplin. Dengan pemahaman yang tepat, kamu bisa memanfaatkan margin untuk meningkatkan potensi keuntungan saat trading saham global di Gotrade.

FAQ

Apa itu margin requirement?

Margin requirement adalah jumlah dana minimum yang harus disetor trader sebagai jaminan saat membuka posisi dengan leverage.

Apa perbedaan initial margin dan maintenance margin?

Initial margin adalah modal awal saat membuka posisi, sementara maintenance margin adalah saldo minimum yang harus dijaga agar posisi tetap aktif.

Apakah margin trading cocok untuk pemula?

Tidak selalu. Margin trading sebaiknya dilakukan oleh trader yang sudah berpengalaman dan memiliki manajemen risiko ketat.

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.

Read more