Liquidity dalam ETF: Mengapa Penting, Komponen, Contoh
Banyak investor pemula penasaran apakah likuiditas ETF penting saat memilih produk investasi. Likuiditas ETF menentukan seberapa mudah ETF dibeli atau dijual tanpa membuat harga bergerak terlalu jauh dari nilai wajarnya.
Memahami konsep ini sangat penting agar kamu tidak terjebak pada ETF dengan volume rendah dan spread lebar.
Artikel ini menjelaskan apa itu likuiditas ETF, faktor yang memengaruhinya, serta cara mengeceknya sebelum kamu berinvestasi.
Mengenal Likuiditas ETF
Likuiditas ETF adalah kemampuan ETF untuk diperdagangkan dengan cepat dan stabil, tanpa membuat harga berubah secara drastis.
Melansir justETF, likuiditas ETF ditentukan oleh dua komponen utama:
- Likuiditas underlying assets (saham atau obligasi yang ada di dalam ETF)
- Likuiditas di pasar sekunder, yaitu volume ETF itu sendiri
Semakin likuid kedua komponen tersebut, semakin mudah investor membeli atau menjual ETF tanpa harus "mengorbankan harga".
Faktor Penentu Likuiditas ETF
1. Likuiditas underlying assets
ETF yang berisi saham-saham besar seperti Apple, Microsoft, atau S&P 500 index biasanya sangat likuid. Sebaliknya, ETF yang memegang small-cap atau obligasi tertentu bisa kurang likuid karena aset dasarnya juga jarang diperdagangkan.
2. Volume ETF di pasar
Volume ETF menunjukkan seberapa sering ETF tersebut diperdagangkan. ETF dengan volume tinggi lebih mudah dijual kembali dibandingkan ETF yang jarang disentuh investor.
Namun penting diingat: likuiditas ETF bukan hanya soal volume, tetapi juga likuiditas aset yang membentuk ETF tersebut.
Bid–Ask Spread: Komponen Penting Likuiditas ETF
Bid–ask spread adalah selisih antara harga beli tertinggi dan harga jual terendah di pasar. Semakin sempit spread, semakin likuid ETF tersebut.
- Spread sempit → likuid, transaksi lebih efisien
- Spread lebar → biaya tersembunyi lebih besar
Contoh:
- ETF A memiliki bid 100 dan ask 100.05 → spread sangat sempit → likuid
- ETF B memiliki bid 100 dan ask 100.40 → spread lebar → biaya masuk/keluar lebih mahal
Spread lebar biasanya muncul pada ETF dengan volume rendah atau aset dasar yang kurang likuid.
Kenapa Likuiditas ETF Penting?
1. Memudahkan jual beli
ETF likuid lebih mudah dijual kembali, terutama saat pasar sedang volatile.
2. Mencegah slippage besar
Slippage terjadi ketika order dieksekusi pada harga berbeda dari yang kamu harapkan karena pasar kurang likuid.
3. Menekan biaya transaksi
Spread lebar berarti kamu membayar lebih banyak tanpa sadar.
4. Perlindungan saat market stress
ETF tidak likuid bisa jauh tertinggal dari NAV ketika pasar bergerak cepat.
Contoh ETF Dengan Likuiditas Tinggi
- SPY / VOO (S&P 500 ETF)
- QQQ / QQQM (Nasdaq 100 ETF)
- VTI (Total Stock Market ETF)
- IWM (Russell 2000 ETF)
ETF besar seperti ini diperdagangkan jutaan kali per hari sehingga risiko likuiditas sangat rendah.
Contoh ETF Dengan Likuiditas Rendah
- ETF niche dengan fokus ultra spesifik
- ETF sektor sangat kecil
- ETF baru dengan portofolio aset kurang aktif
- ETF berbasis obligasi korporasi risiko tinggi
ETF seperti ini bisa memiliki spread lebar dan volume rendah sehingga kurang cocok untuk pemula.
Cara Mengecek Likuiditas ETF Sebelum Membeli
1. Cek volume harian
Volume besar → lebih mudah diperjualbelikan.
2. Cek bid–ask spread
Spread sempit → biaya transaksi rendah.
3. Lihat likuiditas underlying assets
ETF yang memegang saham besar biasanya lebih stabil dan likuid.
4. Perhatikan AUM (Asset Under Management)
ETF dengan AUM besar cenderung lebih aktif diperdagangkan.
5. Cek historical slippage
Beberapa platform menampilkan estimasi slippage saat pasar bergerak cepat.
Tips Investasi ETF Berdasarkan Likuiditas
1. Pilih ETF dengan aset dasar yang kuat dan likuid
ETF berbasis large-cap, indeks besar, atau sektor utama biasanya lebih aman.
2. Hindari ETF dengan spread lebar
Jika spread terlalu besar, biaya masuk dan keluar menjadi mahal.
3. Gunakan limit order
Untuk ETF dengan volume lebih rendah, limit order membantu kamu mengontrol harga transaksi.
4. Gunakan ETF pasar luas sebagai core portfolio
ETF broad market seperti VOO atau VTI sudah sangat likuid dan stabil.
5. Jangan mengejar ETF niche hanya karena trending
Likuiditasnya bisa menghilang ketika hype mereda.
Contoh Portofolio yang Mengutamakan Likuiditas
Misalkan kamu ingin portofolio stabil dan mudah diperjualbelikan:
- 50 persen ETF pasar luas (S&P 500 atau Total Market)
- 20 persen ETF sektor besar (teknologi atau healthcare)
- 20 persen ETF internasional
- 10 persen cash equivalents
Portofolio seperti ini minim risiko likuiditas dan cocok untuk pemula.
Kesimpulan
Likuiditas ETF adalah kemampuan ETF untuk diperdagangkan dengan mudah tanpa membuat harga berubah drastis. Likuiditas ditentukan oleh dua faktor utama: likuiditas aset dasar dan volume ETF itu sendiri.
Bid–ask spread juga menjadi indikator penting untuk menilai seberapa efisien transaksi ETF yang kamu lakukan. Memilih ETF yang likuid membantu menekan biaya, mengurangi slippage, dan membuat portofolio lebih stabil.
Jika kamu ingin membangun portofolio dengan ETF global yang likuid dan mudah diperjualbelikan, Gotrade Indonesia memberikan akses investasi mulai dari Rp 15.000.
Mulailah dari ETF pasar luas untuk fondasi portofolio yang kuat dan efisien.
FAQ
Apa itu likuiditas ETF?
Kemampuan ETF untuk dibeli atau dijual dengan cepat tanpa menyebabkan perubahan harga besar.
Apa faktor utama likuiditas ETF?
Likuiditas underlying assets, volume ETF, dan bid–ask spread.
ETF apa yang paling likuid?
S&P 500 ETF, Nasdaq 100 ETF, dan total market ETF.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.