6 Langkah Menentukan Risiko Trading Harian Berdasarkan Pendapatan

6 Langkah Menentukan Risiko Trading Harian Berdasarkan Pendapatan

Banyak trader pemula bingung menentukan berapa besar risiko trading harian yang aman. Ada yang memakai angka acak, ada yang ikut-ikutan influencer, bahkan ada yang mempertaruhkan uang kebutuhan harian.

Akibatnya, trading jadi penuh tekanan dan sering berakhir dengan overtrading atau kerugian besar dalam waktu singkat.

Padahal, cara paling aman dan realistis untuk menentukan risiko trading harian justru dimulai dari pengeluaran bulanan.

Lewat artikel ini, Gotrade sudah menyiapkan panduan mudah untuk menyesuaikan risiko trading dengan kondisi personal finance kamu, bukan berdasarkan "feeling".

Mengapa Risk Limit Harian Harus Mengacu pada Pengeluaran Bulanan?

Karena pengeluaran bulanan menunjukkan:

  • kemampuan finansial nyata
  • kapasitas menyerap kerugian
  • stabilitas cash flow
  • level kenyamanan psikologis

Jika pengeluaran bulanannya tinggi, tentu tidak bijak mengambil risiko harian terlalu besar.

Sebaliknya, jika pengeluaran rendah dan cash flow longgar, kamu lebih fleksibel menempatkan budget trading, seperti dilansir Investopedia.

Langkah 1: Hitung Pengeluaran Bulanan Bersih

Pertama, cari tahu total biaya hidup bulanan, termasuk:

  • makan & kebutuhan pokok
  • transportasi
  • sewa / cicilan
  • listrik & internet
  • asuransi
  • kebutuhan keluarga
  • belanja rutin
  • miscellaneous kecil

Misal pengeluaran bulanan kamu adalah Rp6.000.000. Angka ini menjadi fondasi untuk menentukan risk limit harian.

Langkah 2: Tentukan Dana Maksimum untuk Trading

Gunakan aturan konservatif:

  • 3–5 persen dari pengeluaran bulanan untuk pemula
  • maksimum 10 persen jika sudah lebih berpengalaman

Dengan pengeluaran Rp6.000.000:

  • 3 persen = Rp180.000
  • 5 persen = Rp300.000
  • 10 persen = Rp600.000

Ini adalah budget trading bulanan, bukan risiko harian. Banyak pemula salah: mereka menjadikan angka ini sebagai "modal bebas". Padahal, budget adalah total dana yang boleh hilang tanpa mengganggu hidup, bukan dana yang langsung dipertaruhkan.

Langkah 3: Hitung Risiko Trading Harian (Daily Risk Limit)

Gunakan formula yang simpel dan aman:

Daily Risk Limit = 5–10 persen dari Budget Trading Bulanan

Jika budget trading bulanan Rp300.000 (5 persen dari pengeluaran), maka:

  • 5 persen = Rp15.000
  • 10 persen = Rp30.000

Artinya: Kerugian harian tidak boleh lebih dari Rp15.000–Rp30.000.

Tujuannya:

  • mencegah kerugian besar dalam 1 hari
  • menghindari revenge trading
  • menjaga keberlangsungan trading sebulan penuh
  • membuat kerugian terasa "terukur"

Jika kamu rugi Rp15.000 hari ini, berhenti trading. Besok lanjut lagi dengan kepala dingin.

Langkah 4: Tentukan Position Sizing

Daily risk limit membuat position sizing jauh lebih mudah. Misal risk harian Rp20.000. Jika kamu menggunakan:

  • 2 persen risiko per trade → risk per posisi = Rp400
  • 5 persen risiko per trade → risk per posisi = Rp1.000

Dengan angka-angka ini, kamu bisa menghitung ukuran posisi ideal tanpa tebak-tebakan. Position sizing kecil = risiko kecil = mental lebih stabil.

Langkah 5: Terapkan Aturan "Stop Trading Hari Ini jika..."

Agar tidak bablas overtrading, gunakan checklist ini:

Stop trading jika:

  • kerugian harian mencapai daily risk limit
  • ada 3 kali loss berturut-turut
  • kondisi mental sedang buruk
  • kamu merasa ingin "membalas" kerugian
  • market sedang abnormal (spread melebar, volatilitas ekstrem)

Aturan ini menjaga disiplin dan mencegah skenario buruk: kehilangan budget harian, mingguan, atau bulanan dalam sekali duduk.

Langkah 6: Sesuaikan Risiko Jika Pendapatan Naik atau Turun

Risk limit tidak statis. Ia harus mengikuti perubahan cash flow.

Jika pendapatan naik:

  • budget trading bisa dinaikkan sedikit
  • daily risk limit ikut naik secara proporsional
  • kamu bisa menambah posisi atau strategi

Jika pendapatan turun:

  • kecilkan budget trading
  • daily risk limit juga harus turun
  • fokus pada strategi konservatif

Pendekatan fleksibel ini menjaga portofolio tetap sehat.

Contoh Perhitungan Lengkap

  • Pengeluaran bulanan: Rp7.000.000
  • Budget trading (5 persen): Rp350.000
  • Daily risk limit (7 persen dari budget): Rp24.500

Jika kamu rugi Rp25.000 hari ini → STOP. Masih ada 29 hari lain dalam sebulan untuk memperbaiki performa.

Kesalahan Umum dalam Menentukan Risiko Harian

  1. Menentukan angka dari "feeling": Tanpa patokan pengeluaran, risiko mudah kebablasan.
  2. Memakai persentase terlalu besar: Banyak pemula memakai daily risk limit 20–30 persen → terlalu agresif.
  3. Menggunakan uang kebutuhan bulanan untuk top-up akun trading: Ini sangat berbahaya.
  4. Trading terus setelah kehilangan daily limit: Ini kunci perilaku overtrading.
  5. Mengabaikan kapasitas risiko pribadi: Semua orang punya toleransi berbeda, jangan samakan dengan trader lain.

Kesimpulan

Menentukan risiko trading harian tidak boleh terpisah dari kondisi personal finance. Dengan menghitung pengeluaran bulanan, menentukan budget trading, lalu menghitung daily risk limit yang aman, kamu bisa trading lebih disiplin, terukur, dan jauh dari overtrading.

Kalau kamu ingin belajar manajemen risiko sambil trading saham dan ETF AS, Gotrade menyediakan deposit awal mulai US$5, pembelian saham mulai US$1, serta fleksibilitas trading 24 jam selama 5 hari.

Cocok untuk melatih disiplin dan money management kamu sebagai trader pemula.

FAQ

  1. Berapa risiko trading harian ideal untuk pemula?
    5–10 persen dari budget trading bulanan.
  2. Apakah daily risk limit harus konsisten?
    Ya, tetapi boleh disesuaikan jika cash flow berubah.
  3. Bolehkah memakai risiko lebih besar dari 10 persen?
    Bisa, tetapi hanya jika kamu sudah memiliki sistem dan pengalaman.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.

Read more