Kenali Financial Anxiety dan Cara Menguranginya saat Pasar Turun

Kenali Financial Anxiety dan Cara Menguranginya saat Pasar Turun

Di tengah kondisi pasar yang fluktuatif, banyak investor merasakan financial anxiety atau kecemasan terkait uang dan investasi.

Ketika harga saham turun, notifikasi portofolio merah, atau berita ekonomi memburuk, wajar jika kamu merasa panik atau khawatir. Namun tanpa pengelolaan yang tepat, kecemasan ini bisa membuat keputusan investasi jadi tidak rasional.

Artikel ini membahas apa itu financial anxiety, penyebabnya, serta teknik sederhana untuk tetap tenang saat pasar bergerak liar.

Apa Itu Financial Anxiety?

Financial anxiety adalah kondisi ketika seseorang merasa khawatir berlebihan tentang uang, investasi, atau masa depan finansialnya. Melansir Investopedia, kecemasan ini bisa muncul karena tekanan ekonomi, volatilitas pasar, hingga rasa takut kehilangan uang.

Financial anxiety sering berasal dari persepsi subjektif terhadap risiko, bukan kondisi keuangan sebenarnya. Artinya, meski portofoliomu masih aman untuk jangka panjang, kecemasan tetap bisa muncul jika kamu terlalu fokus pada pergerakan jangka pendek.

Mengapa Financial Anxiety Muncul Saat Pasar Turun?

1. Overthinking terhadap pergerakan harga harian

Banyak investor pemula merasa panik ketika portofolionya merah, bahkan jika penurunan tersebut hanyalah koreksi biasa.

2. Takut kehilangan uang (loss aversion)

Secara psikologis, rasa rugi lebih menyakitkan daripada senang karena untung. Hal ini membuat penurunan kecil terasa sangat besar.

3. Terlalu sering mengecek portofolio

Semakin sering melihat grafik turun, semakin besar tekanan emosinya.

4. Paparan berita negatif secara terus menerus

Headline seperti “Market Crash”, “Resesi”, atau “Panic Selling” dapat memperburuk kecemasan, meski konteks sebenarnya tidak seburuk itu.

5. Tidak punya rencana investasi yang jelas

Tanpa rencana, setiap penurunan harga terasa seperti ancaman.

Cara Mengurangi Financial Anxiety Saat Pasar Turun

Menurut 1st United Credit Union, berikut adalah beberapa cara mengurangi financial anxiety saat menghadapi pasar turun:

1. Tetapkan jadwal rutin untuk cek portofolio

Kebiasaan mengecek portofolio setiap jam hanya akan memperbesar kecemasan. Untuk investor jangka panjang, cek seminggu sekali atau dua kali sebulan sudah cukup.

Jadwal rutin membantu kamu melihat tren secara lebih objektif, bukan bereaksi berlebihan terhadap setiap penurunan kecil.

2. Gunakan batas notifikasi agar tidak kewalahan

Alih-alih melihat chart terus menerus, kamu bisa:

  • menonaktifkan notifikasi harian, atau
  • hanya menyalakan alert pada level harga tertentu yang benar-benar penting.

Dengan begitu, kamu tetap terinformasi tanpa terpapar noise yang tidak perlu.

3. Fokus pada waktu jangka panjang, bukan hari ini

Pasar bisa naik turun dalam hitungan hari, tetapi dalam jangka panjang historinya cenderung tumbuh. Melihat grafik 5–10 tahun biasanya membuat penurunan mingguan terasa “kecil”.

4. Tinjau kembali alasan kamu berinvestasi

Tanya diri sendiri:

  • Apakah perusahaan yang kamu beli tetap punya fundamental kuat?
  • Apakah rencana pensiun atau tujuan jangka panjang berubah hanya karena pasar turun?

Jika jawabannya tidak, maka penurunan harga hanyalah bagian dari perjalanan.

5. Gunakan strategi Dollar-Cost Averaging (DCA)

Dengan DCA, kamu berinvestasi secara berkala tanpa perlu menebak waktu terbaik. Ini membantu mengurangi tekanan mental selama volatilitas pasar.

DCA membuatmu tetap konsisten, bahkan ketika pasar sedang turun.

6. Pelajari sejarah pasar

Pengetahuan bisa mengurangi kecemasan. Ketika kamu paham bahwa:

  • koreksi 5–10 persen itu normal,
  • crash besar selalu diikuti pemulihan,
  • tren jangka panjang pasar global cenderung naik,

maka penurunan jangka pendek tidak lagi terasa menakutkan.

7. Hindari doomscrolling berita finansial

Berita negatif mudah viral, sedangkan berita positif sering tidak terdengar. Batasi konsumsi berita dramatis dan pilih sumber edukasi yang terpercaya.

8. Bangun diversifikasi portofolio

Portofolio yang terlalu berat di satu saham atau sektor membuat volatilitas terasa lebih menyakitkan. Diversifikasi membantu menstabilkan performa dan mental kamu.

9. Latih mindfulness saat kecemasan muncul

Teknik sederhana seperti:

  • menarik napas dalam,
  • berhenti melihat layar untuk beberapa menit,
  • menulis jurnal keputusan investasi,

bisa membantu kamu kembali berpikir jernih sebelum melakukan aksi impulsif.

Kapan Financial Anxiety Harus Diwaspadai?

1. Jika kamu tidak berani membuka aplikasi investasi sama sekali

Ini tanda bahwa kecemasan sudah mengganggu aktivitas sehari-hari.

2. Jika kamu terlalu sering menjual atau membeli hanya berdasarkan emosi

Perilaku impulsif biasanya merugikan dalam jangka panjang.

3. Jika kamu takut mulai berinvestasi padahal punya dana dan tujuan jelas

Ini tanda kamu perlu memperkuat edukasi dan membangun rencana yang lebih terstruktur.

Kesimpulan

Financial anxiety adalah hal wajar, terutama ketika pasar sedang turun. Namun kecemasan bisa dikendalikan dengan teknik sederhana seperti membatasi pengecekan portofolio, fokus pada jangka panjang, dan tetap disiplin dengan rencana investasi. Semakin kamu paham bagaimana pasar bekerja, semakin ringan tekanan mental yang kamu rasakan.

Jika kamu ingin mulai berinvestasi secara bertahap menggunakan platform yang ramah pemula, kamu bisa menggunakan Gotrade untuk membeli saham dan ETF global dengan nominal kecil serta cara yang sederhana, download dan instal aplikasinya sekarang.

FAQ

1. Apakah financial anxiety berbahaya untuk keputusan investasi?

Ya. Kecemasan dapat mendorong keputusan impulsif seperti panic selling atau overtrading.

2. Bagaimana cara paling efektif mengurangi kecemasan saat pasar turun?

Tetapkan rencana investasi jangka panjang dan kurangi frekuensi cek portofolio.

3. Apakah financial anxiety wajar bagi pemula?

Sangat wajar. Semakin kamu belajar tentang pasar dan membangun kebiasaan sehat, kecemasan akan berkurang.

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.

Read more