Kamu Cocok Trading atau Investasi? Begini Cara Menentukannya
Banyak orang ingin mulai masuk ke pasar saham, tetapi bingung harus memilih trading atau investasi. Keduanya sama-sama bisa menghasilkan profit, tetapi karakter, tujuan, dan risikonya sangat berbeda. Karena itu, penting untuk mengetahui mana gaya yang paling cocok untuk kepribadian, kondisi finansial, dan waktu yang kamu miliki.
Lewat artikel ini, Gotrade sudah menyiapkan panduan lengkap untuk membantumu memahami trading vs investasi, serta memberikan checklist sederhana agar kamu bisa menentukan mana yang lebih pas untuk kamu jalankan.
Apa Itu Trading dan Investasi?
Trading
Trading adalah aktivitas jual beli aset dalam jangka pendek. Tujuannya memanfaatkan pergerakan harga yang cepat untuk mendapatkan profit. Trader biasanya menggunakan chart, indikator teknikal, serta momentum market.
Ciri utama trading:
- durasi kepemilikan: menit, jam, atau hari
- fokus pada price action
- risiko lebih tinggi
- membutuhkan reaksi cepat
- lebih banyak waktu aktif di market
Investasi
Investasi adalah aktivitas membeli aset untuk disimpan jangka panjang. Tujuannya mendapatkan pertumbuhan nilai dari kinerja bisnis perusahaan. Investor lebih fokus pada fundamental perusahaan, valuasi, dan prospek jangka panjang.
Ciri utama investasi:
- durasi kepemilikan: tahun
- fokus pada kinerja bisnis
- risiko lebih rendah dibanding trading
- tidak butuh pantau market terus-menerus
- mengandalkan compounding
Keunggulan dan Kekurangan Trading vs Investasi
Keunggulan Trading
- Potensi profit cepat
- Cocok untuk memanfaatkan momentum volatil
- Bisa menghasilkan pendapatan tambahan dalam jangka pendek
Kekurangan Trading
- Risiko tinggi
- Membutuhkan waktu intens
- Rentan emotional trading
- Biaya transaksi bisa menumpuk
Keunggulan Investasi
- Lebih stabil dan cocok untuk jangka panjang
- Mengandalkan compounding
- Tidak perlu melihat chart setiap hari
- Cocok untuk tujuan finansial seperti pensiun atau pendidikan
Kekurangan Investasi
- Profit tidak instan
- Membutuhkan kesabaran dan disiplin
- Saham bisa turun dalam jangka pendek meski bisnisnya bagus
Cara Menentukan Kamu Cocok Trading atau Investasi
1. Lihat Tujuan Finansialmu
Tujuan jangka panjang cocok dengan investasi. Tujuan jangka pendek atau mencari income tambahan cocok dengan trading.
Contoh:
- Ingin pensiun → investasi
- Ingin profit dalam beberapa hari → trading
2. Mengevaluasi Waktu yang Kamu Miliki
Trading membutuhkan waktu untuk:
- memantau chart
- analisis harian
- membaca sentimen pasar
Investasi cocok untuk kamu yang ingin pasif dan tidak ingin selalu memantau pasar. Jika kamu hanya bisa mengecek portofolio seminggu sekali, investasi jelas lebih cocok, seperti kata IG Group.
3. Profil Risiko Kamu Cenderung Tenang atau Gampang Panik?
Trader harus tahan melihat fluktuasi harian yang besar. Investor lebih santai menghadapi penurunan jangka pendek karena fokus pada jangka panjang.
Jika kamu mudah stres saat harga bergerak cepat, trading mungkin bukan pilihan terbaik.
4. Apakah Kamu Suka Analisis Fundamental atau Teknikal?
Trader lebih banyak memakai alat seperti:
- moving average
- RSI
- MACD
- level support-resistance
Investor lebih berfokus pada:
- revenue
- cash flow
- valuasi
- competitive advantage
Mana gaya analisis yang lebih kamu nikmati?
5. Apakah Kamu Cenderung Impulsif atau Disiplin?
Trading menuntut disiplin ketat. Jika kamu mudah FOMO, overtrading, atau sulit mematuhi stop-loss, trading bisa sangat berisiko.
Investasi lebih memerlukan kesabaran dan komitmen terhadap rencana jangka panjang.
6. Kondisi Keuangan Pribadimu Stabil atau Fluktuatif?
Jika pendapatan tidak stabil atau kamu tidak punya emergency fund, risiko trading menjadi lebih tinggi. Investor dengan keuangan stabil dan horizon panjang biasanya lebih nyaman dengan investasi.
7. Toleransi Drawdown
Trader harus siap menghadapi kerugian cepat. Investor menghadapi drawdown lebih jarang, tetapi harus siap menahan penurunan hingga bertahun-tahun (misal saat bear market).
Kalau kamu tidak nyaman melihat portofolio turun 20 persen, pertimbangkan strategi yang lebih defensif.
Checklist Cepat: Kamu Cocok Jadi Trader Jika…
- suka analisis teknikal
- nyaman mengambil risiko besar
- punya banyak waktu
- siap membuat keputusan cepat
- tertarik memanfaatkan momentum jangka pendek
Checklist Cepat: Kamu Cocok Jadi Investor Jika…
- fokus pada tujuan jangka panjang
- tidak ingin memantau market tiap hari
- lebih suka fundamental perusahaan
- memiliki disiplin DCA
- ingin membangun portofolio stabil
Gabungan Trading dan Investasi: Apakah Bisa?
Bisa. Banyak investor membagi portofolio mereka menjadi dua:
- Core portfolio (70–90 persen)
Berisi ETF pasar luas, blue-chip, dan saham berkualitas tinggi. Tujuannya jangka panjang. - Trading portfolio (10–30 persen)
Untuk eksperimen strategi trading, memanfaatkan momentum, atau mencoba saham growth berisiko lebih tinggi.
Pendekatan ini memberikan keseimbangan antara pertumbuhan stabil dan peluang jangka pendek.
Contoh Kasus: Memutuskan Beli Saham Growth
Misal kamu tertarik pada saham AI atau cloud yang sedang naik. Tanyakan:
- Apakah kamu ingin hold dalam 5 tahun? → investasi
- Atau ingin memanfaatkan volatilitas mingguan? → trading
Dengan kejelasan tujuan, keputusanmu akan lebih konsisten.
Kesimpulan
Trading dan investasi sama-sama bisa menghasilkan profit, tetapi memiliki karakter dan risiko berbeda. Yang terpenting adalah memilih gaya sesuai tujuan, waktu, toleransi risiko, dan kepribadianmu. Dengan memahami perbedaannya, kamu bisa membuat keputusan finansial yang lebih bijak dan terukur.
Kalau kamu ingin mulai investasi maupun trading, yuk, lakukan di aplikasi Gotrade Indonesia!
Apa pun tujuanmu, kamu bisa mulai di Gotrade dengan deposit awal US$5, beli saham mulai US$1, dan bahkan trading 24 jam/5 hari. Klik di bawah ini untuk dapatkan aplikasinya!
FAQ
- Apakah trading lebih menguntungkan daripada investasi?
Tidak selalu. Trading bisa lebih cepat, tetapi risiko lebih besar. - Bisakah saya melakukan keduanya?
Bisa. Banyak orang membuat portofolio jangka panjang dan trading kecil-kecilan di sampingnya. - Apakah pemula lebih cocok investasi?
Biasanya ya, karena risikonya lebih rendah dan lebih mudah dipelajari.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.