JPMorgan Chase Luncurkan Inisiatif Anti-Penipuan Terbesar

JPMorgan Chase luncurkan inisiatif anti-penipuan terbesar untuk edukasi nasabah dan perkuat teknologi, merespon naiknya kerugian akibat scam siber

JPMorgan Chase Luncurkan Inisiatif Anti-Penipuan Terbesar

Jakarta, Gotrade News - Kasus penipuan dan scam finansial sedang marak. Menanggapi hal ini, JPMorgan Chase mengumumkan langkah besar.

Mereka meluncurkan inisiatif pencegahan penipuan terbesar dalam sejarah bank tersebut, seperti dilaporkan oleh The Washington Informer. Inisiatif ini menggabungkan edukasi konsumen dengan peningkatan operasional untuk melindungi nasabah.

Mengapa Penipuan Jadi Fokus Utama Saat Ini?

Masalah penipuan siber memang makin mengkhawatirkan. Laporan dari Internet Crime Complaint Center (IC3) FBI menunjukkan kerugian terkait scam siber mencapai $16.6 miliar pada tahun 2024.

Menurut data yang dikutip PYMNTS, angka ini naik 33% dari tahun 2023. IC3 juga menyebut angka ini mungkin tidak mencerminkan skala sebenarnya, karena banyak insiden penipuan yang tidak dilaporkan oleh korban.

Institusi keuangan merasakan dampaknya secara langsung. Sebuah laporan PYMNTS Intelligence menemukan 40% institusi keuangan melaporkan kerugian dolar terkait penipuan telah bertambah dalam 12 bulan terakhir.

Inisiatif Baru JPMorgan Chase Melawan Penipuan

Sebagai bagian dari Pekan Kesadaran Penipuan Internasional, JPMorgan Chase akan mengadakan lebih dari 20 lokakarya edukasi gratis di seluruh Amerika Serikat.

Lokakarya ini, menurut The Washington Informer, dilakukan bekerja sama dengan penegak hukum setempat. Tujuannya adalah mengajari publik cara mengenali berbagai modus scam.

Selain edukasi, Chase juga mengandalkan teknologi. Bank ini berinvestasi miliaran dolar setiap tahun untuk pencegahan. Tahun lalu saja, mereka berhasil mencegah kerugian nasabah sebesar $12 miliar akibat upaya penipuan, menurut The Washington Informer.

Teknologi ini mencakup sistem yang mendeteksi aktivitas mencurigakan. Jika terdeteksi, sistem akan mengirimkan peringatan di dalam aplikasi (in-app warning) atau bahkan menghentikan pembayaran.

Mereka juga memperkenalkan fitur "kontak tepercaya" atau trusted contact. Fitur ini memungkinkan kamu sebagai nasabah menunjuk seseorang yang dapat diberi tahu tentang transaksi tertentu untuk membantu melindungi dari penyalahgunaan finansial.

Chase juga memiliki tim khusus. Ada "Tim Interupsi Penipuan" (Scam Interruption team) yang menghubungi nasabah secara real-time saat potensi scam teridentifikasi. Ada pula "Tim Lansia dan Rentan" (Elderly and Vulnerable Persons team) yang fokus pada orang tua yang mungkin menjadi korban.

Seruan Kolaborasi untuk Melindungi Komunitas

Meskipun bank terus berinvestasi, mereka tidak bisa bekerja sendiri. Jennifer Roberts, CEO Chase Consumer Banking, angkat bicara mengenai hal ini.

"Melindungi nasabah kami dari penipuan dan scam membutuhkan satu front persatuan," kata Roberts dalam rilis yang dikutip kedua media.

Dia menegaskan bahwa bank, perusahaan teknologi, platform media sosial, dan penegak hukum semuanya memiliki peran penting.

"Di JPMorgan Chase, kami memimpin dengan memberi contoh... tapi kami menyerukan seluruh industri untuk bergabung dengan kami dalam mempersulit para penjahat untuk mengeksploitasi komunitas kita," tambah Roberts.

Langkah proaktif dari institusi besar seperti Chase adalah sinyal positif. Namun, bagi kamu sebagai konsumen, kewaspadaan tetap menjadi lapisan pertahanan terbaik melawan penipuan.

Referensi:

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.

Read more