4 Jenis Reversal Pattern yang Paling Sering Muncul dan Cara Identifikasi
Banyak trader pemula masuk pasar terlalu cepat atau terlambat karena kesulitan mengenali kapan tren akan berbalik arah. Padahal, pola pembalikan atau reversal pattern adalah alat sederhana namun sangat efektif untuk membaca perubahan tren sejak dini.
Pola seperti head and shoulders, double top, double bottom, dan rounding bottom sering muncul di grafik saham dan memberikan sinyal kuat bahwa arah harga mungkin berubah.
Artikel ini membahas jenis reversal pattern yang paling umum dan bagaimana cara mengenalinya dengan akurat.
Mengenal Reversal Pattern
Reversal pattern adalah pola harga yang menandakan potensi perubahan tren dari naik menjadi turun, atau sebaliknya. Pola ini terbentuk melalui interaksi antara buyer dan seller pada level harga penting.
Menurut Groww, reversal pattern bekerja sebagai petunjuk perubahan kekuatan pasar melalui struktur high dan low. Pola pembalikan sering digunakan oleh trader teknikal untuk mendeteksi turning point yang signifikan di pasar saham.
Jenis Reversal Pattern yang Paling Sering Muncul
Berikut pola pembalikan klasik yang paling banyak digunakan trader di berbagai timeframe.
1. Head and shoulders
Pola ini menandakan perubahan tren dari naik ke turun.
Ciri-ciri utamanya:
- Terdiri dari tiga puncak.
- Puncak tengah (head) lebih tinggi dari dua puncak lainnya.
- Dua puncak samping disebut shoulders.
- Neckline menjadi area penentu pembalikan.
Cara mengidentifikasinya:
- Amati tren naik yang mulai melemah.
- Lihat tiga puncak terbentuk.
- Tarik neckline dari low di antara shoulders.
- Reversal valid saat harga breakdown neckline dengan candle kuat.
Contoh penerapan:
Misalnya harga bergerak:
- Shoulder kiri: 150
- Head: 160
- Shoulder kanan: 155
- Neckline: 148
Jika harga jatuh menembus 148, tren berpotensi berubah menjadi bearish.
2. Double top
Double top menunjukkan potensi pembalikan dari tren naik menjadi tren turun.
Ciri-ciri:
- Dua puncak berada pada level harga yang hampir sama.
- Harga gagal menembus resistance dua kali.
- Terdapat neckline sebagai area konfirmasi.
Cara mengidentifikasi:
- Harga naik ke resistance lalu turun membentuk pullback.
- Harga mencoba naik lagi tetapi gagal di level yang sama.
- Breakdown neckline mengonfirmasi pembalikan.
Contoh singkat:
- Puncak 1: 120
- Puncak 2: 120
- Neckline: 112
Jika harga turun di bawah 112, pola double top dianggap valid.
3. Double bottom
Kebalikan dari double top, pola ini menandai potensi perubahan tren dari turun ke naik.
Ciri-cirinya:
- Dua titik low berada di area harga yang sama.
- Menandakan buyer mempertahankan level penting.
- Breakout resistance atas menjadi sinyal reversal bullish.
Cara membaca pola:
- Identifikasi tren turun yang mulai melambat.
- Harga membentuk low pertama.
- Memantul, kemudian turun lagi ke area sama (low kedua).
- Breakout level di antara dua low menjadi konfirmasi bullish reversal.
Contoh:
- Low 1: 90
- Low 2: 90
- Resistance konfirmasi: 98
Jika harga menembus 98 dengan volume, reversal sering kuat.
4. Rounding bottom
Pola ini menandakan peralihan sentimen dari bearish menjadi bullish secara perlahan.
Ciri-cirinya:
- Bentuk menyerupai mangkuk.
- Penurunan harga berlangsung perlahan.
- Diikuti kenaikan gradual.
- Biasanya muncul pada timeframe lebih besar.
Cara mengidentifikasi:
- Cari kurva lembut yang membentuk dasar melengkung.
- Volume cenderung menurun di fase bawah.
- Breakout area resistance atas mengonfirmasi pola.
Contoh:
- Harga turun dari 50 ke 40 secara perlahan.
- Harga bergerak sideways antara 40 sampai 42 sebelum naik kembali ke 48.
- Jika harga melewati 48, rounding bottom terkonfirmasi.
Cara Menggunakan Reversal Pattern dalam Trading
Mengidentifikasi pola saja tidak cukup. Melansir Paperstone, trader perlu memahami cara memanfaatkannya dalam strategi.
1. Tunggu konfirmasi breakout
Pola reversal tidak valid tanpa konfirmasi:
- Breakdown neckline untuk head and shoulders dan double top.
- Breakout resistance untuk double bottom dan rounding bottom.
Entry sebelum konfirmasi meningkatkan risiko false signal.
2. Gunakan volumenya sebagai pendukung
Volume yang meningkat saat breakout memberi sinyal kuat bahwa pembalikan tren valid.
3. Tentukan stop loss berdasarkan struktur pola
Aturan umum:
- Untuk head and shoulders atau double top → stop loss di atas puncak terakhir.
- Untuk double bottom atau rounding bottom → stop loss di bawah low terakhir.
Ini menjaga risiko tetap terkendali.
4. Gunakan target profit berbasis tinggi pola
Banyak trader menggunakan tinggi pola sebagai target:
- Tinggi pola head and shoulders.
- Selisih puncak dan neckline double top.
- Kedalaman double bottom.
Target berbasis struktur lebih realistis daripada menebak.
5. Gunakan timeframe besar untuk pola besar
Reversal pattern lebih akurat di timeframe 4H, daily, atau weekly. Timeframe kecil memiliki banyak noise dan false breakout.
Kesimpulan
Reversal pattern adalah alat penting untuk membaca perubahan tren secara lebih objektif. Pola head and shoulders, double top, double bottom, dan rounding bottom termasuk yang paling sering muncul dan memberi sinyal kuat mengenai shifting agresi antara buyer dan seller.
Dengan memahami ciri-ciri setiap pola, menunggu breakout valid, dan menggunakan stop loss berbasis struktur, trader dapat membuat keputusan lebih terukur dan menghindari kesalahan entry yang prematur.
Ingin latihan mengenali reversal pattern dari modal kecil?
Mulai trading saham AS di Gotrade, beli mulai 1 dolar, deposit mulai 5 dolar, dan trading 24 jam selama 5 hari. Tap tombol di bawah untuk download aplikasinya!
FAQ
1. Apa itu reversal pattern?
Pola pembalikan harga yang menandakan perubahan tren dari naik ke turun atau sebaliknya.
2. Apa reversal pattern yang paling sering muncul?
Head and shoulders, double top, double bottom, dan rounding bottom.
3. Apakah reversal pattern selalu akurat?
Tidak. Konfirmasi breakout dan volume diperlukan agar sinyal lebih valid.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.