GARP Investing: Definisi, Cara Mencari Sahamnya, Contoh
Bagi investor yang ingin menyeimbangkan antara saham murah dan potensi pertumbuhan tinggi, GARP investing bisa jadi pilihan tepat. Strategi ini menggabungkan prinsip value investing dan growth investing untuk mencari saham bertumbuh dengan valuasi wajar.
Dipopulerkan oleh Peter Lynch, pendekatan GARP (Growth At a Reasonable Price) membantu investor fokus pada perusahaan dengan kinerja stabil, laba berkelanjutan, dan harga yang belum terlalu mahal. Ideal untuk strategi jangka menengah hingga panjang.
Simak pemaparan lengkap Gotrade dari pengertian, hingga contoh penerapannya di bawah ini.
Apa Itu GARP Investing?
GARP investing adalah strategi yang mencari saham dengan kombinasi dua elemen utama:
- Pertumbuhan pendapatan yang stabil dan sehat seperti dalam strategi growth investing.
- Valuasi yang masih wajar atau undervalued seperti dalam value investing.
Awalnya pendekatan ini diperkenalkan dengan konsep PEG ratio (Price/Earnings to Growth) sebagai alat utama untuk menilai keseimbangan antara valuasi dan pertumbuhan.
PEG ratio = (P/E ratio) ÷ (Tingkat Pertumbuhan Laba per Tahun)
Kriteria umumnya:
- PEG < 1 → saham tergolong undervalued relatif terhadap pertumbuhannya.
- PEG = 1 → saham dianggap wajar.
- PEG > 1 → saham mulai mahal.
Melansir Investopedia, strategi GARP efektif karena mendorong disiplin: investor tidak sekadar mengejar saham cepat naik, tetapi juga memastikan perusahaan tersebut tumbuh dengan fundamental kuat.
Cara Mencari Saham GARP
Fokus pada pertumbuhan laba jangka menengah
Cari perusahaan dengan pertumbuhan laba tahunan (earnings growth rate) stabil di kisaran 10–25%. Pertumbuhan terlalu tinggi biasanya sulit dipertahankan, sementara yang terlalu rendah tidak menarik bagi investor pertumbuhan.
Contoh: perusahaan konsumer global seperti PepsiCo atau Unilever sering masuk kategori GARP karena pertumbuhan konsisten dengan valuasi wajar.
Gunakan PEG ratio sebagai filter utama
Bandingkan rasio P/E terhadap pertumbuhan laba tahunan. Misalnya, dua perusahaan:
- Saham A: P/E 20, pertumbuhan laba 20% → PEG = 1
- Saham B: P/E 30, pertumbuhan laba 10% → PEG = 3
Saham A lebih menarik karena memberikan nilai seimbang antara harga dan pertumbuhan.
Analisis kualitas pendapatan
Pastikan pertumbuhan laba bukan hasil manipulasi akuntansi atau faktor sementara. Perhatikan margin keuntungan, arus kas bebas (free cash flow), dan beban utang.
Investor GARP yang fokus pada pertumbuhan berbasis cash flow memiliki tingkat keberhasilan 30% lebih tinggi dalam jangka panjang dibanding mereka yang hanya melihat EPS.
Hindari saham yang sedang “hype”
GARP investor menghindari saham yang naik terlalu cepat tanpa dukungan fundamental, seperti saham teknologi saat fase euforia pasar.
Fokuslah pada perusahaan yang masih undervalued dibanding potensi pertumbuhannya.
Diversifikasi antar sektor
Strategi GARP bisa diterapkan di berbagai sektor, seperti teknologi, kesehatan, dan konsumer, asalkan kriteria fundamentalnya terpenuhi.
Diversifikasi penting untuk menurunkan risiko sektor spesifik.
Mengapa Strategi GARP Masih Relevan
- Adaptif di berbagai siklus ekonomi
Saat suku bunga naik, saham growth murni cenderung tertekan. Namun, saham GARP yang memiliki valuasi wajar dan cash flow stabil lebih mampu bertahan. - Cocok untuk investor modern
GARP menjadi jembatan antara dua kubu: investor value yang mencari margin of safety, dan investor growth yang mengejar momentum pertumbuhan. Pendekatan ini ideal bagi investor yang menginginkan keseimbangan rasional. - Didukung bukti historis
Peter Lynch, yang menerapkan GARP secara disiplin di Fidelity Magellan Fund (1977–1990), mencatat return tahunan rata-rata lebih dari 29%. Strateginya menekankan “Buy what you understand” dan hanya membeli perusahaan yang tumbuh stabil namun belum overvalued. - Relevan di era data dan AI
Saat ini, investor bisa memanfaatkan data analitik untuk memindai ratusan saham berdasarkan PEG ratio, pertumbuhan EPS, dan valuasi. Strategi GARP menjadi lebih efisien dengan dukungan teknologi screening modern.
Contoh Saham GARP di Pasar Global
| Saham | Sektor | EPS Growth (5yr) | P/E | PEG | Kategori |
|---|---|---|---|---|---|
| Microsoft (MSFT) | Teknologi | 15% | 30 | 2 | Moderately GARP |
| Johnson & Johnson (JNJ) | Kesehatan | 10% | 14 | 1.4 | GARP Classic |
| Starbucks (SBUX) | Konsumer | 12% | 16 | 1.3 | GARP Ideal |
| Procter & Gamble (PG) | Konsumer | 9% | 18 | 2 | Slightly Expensive |
Data tersebut menunjukkan bahwa saham GARP umumnya berasal dari perusahaan mapan dengan pertumbuhan stabil, bukan dari saham spekulatif.
Tips GARP Investing untuk Pemula
Pendekatan GARP investing memberi investor pemula cara realistis untuk membangun portofolio yang seimbang antara risiko dan potensi pertumbuhan.
Strategi ini cocok untuk mereka yang tidak ingin terjebak di ekstrem, baik terlalu defensif seperti value investor klasik, maupun terlalu agresif seperti pure growth investor.
Kunci utamanya adalah fokus pada perusahaan dengan pertumbuhan yang bisa dipertanggungjawabkan dan harga yang masih masuk akal.
Hindari mengejar sensasi pasar, dan gunakan data PEG serta rasio fundamental untuk menjaga disiplin investasi.
Kesimpulan
GARP investing adalah strategi hibrida yang menggabungkan kekuatan pertumbuhan dan kehati-hatian valuasi. Dengan pendekatan berbasis data seperti PEG ratio, investor dapat menemukan saham yang tumbuh stabil tanpa membayar harga terlalu mahal.
Strategi ini terbukti relevan dari era Peter Lynch hingga saat ini karena prinsip dasarnya sederhana: beli perusahaan bagus dengan harga wajar.
Gunakan aplikasi Gotrade untuk menelusuri saham-saham global dengan rasio fundamental transparan dan temukan kandidat GARP terbaik yang sesuai dengan gaya investasimu.
FAQ
1. Apakah GARP sama dengan growth investing?
Tidak. GARP tetap fokus pada pertumbuhan, tetapi hanya pada perusahaan yang masih memiliki valuasi wajar.
2. Bagaimana cara cepat mencari saham GARP?
Gunakan screener dengan filter PEG < 1, EPS growth 10–25%, dan P/E moderat.
3. Apakah GARP cocok untuk investor pemula?
Ya, karena strateginya seimbang dan menghindari ekstrem spekulatif.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.