ETF Overlap: Pengertian, Analisis, dan Cara Menilai Risikonya
Banyak investor pemula mengira membeli banyak ETF otomatis membuat portofolio lebih terdiversifikasi. Kenyataannya tidak selalu begitu. Fenomena ETF overlap justru bisa membuat portofolio terlihat beragam padahal isinya sangat mirip. Karena itu, memahami apa itu ETF overlap dan bagaimana mengevaluasinya menjadi hal penting agar strategi investasimu tetap efektif.
Lewat artikel ini, Gotrade sudah menyiapkan penjelasan lengkap tentang pengertian ETF overlap, cara menganalisisnya, dampaknya terhadap diversifikasi, serta bagaimana menilai risiko ETF sebelum membeli.
Apa Itu ETF Overlap?
ETF overlap adalah kondisi ketika dua atau lebih ETF memiliki banyak saham yang sama di dalam portofolionya.
Contohnya: ETF A dan ETF B sama-sama berisi Nvidia, Apple, Microsoft, dan Amazon sebagai kepemilikan terbesar. Walaupun nama dan tema ETF berbeda, investor sebenarnya membeli aset yang sama dua kali.
ETF overlap tidak selalu buruk, tetapi harus dipahami agar keputusan investasi tetap sesuai tujuan dan profil risiko.
Kenapa ETF Overlap Terjadi
Melansir Bankrate, overlap biasanya muncul karena:
1. ETF mengikuti indeks yang mirip
Misalnya S&P 500 dan Nasdaq 100 sama-sama berisi perusahaan teknologi besar.
2. Tema ETF saling bersinggungan
Contoh: ETF Artificial Intelligence, ETF Cloud Computing, dan ETF Cybersecurity. Tiga tema ini sering berisi perusahaan yang sama.
3. Pasar AS didominasi perusahaan besar
Perusahaan seperti Apple, Microsoft, Amazon, Tesla, dan Nvidia sering menjadi top holdings di banyak ETF populer.
Cara Menganalisis ETF Overlap
Analisis overlap membantu kamu menilai apakah ETF yang kamu pilih benar-benar menambah diversifikasi atau hanya “mengulang” aset yang sama.
1. Bandingkan top holdings
Lihat 5 sampai 10 saham terbesar pada masing-masing ETF. Jika sebagian besar sama, berarti overlap tinggi.
2. Periksa bobot (weight) tiap saham
Walaupun ETF berisi saham yang sama, bobot bisa berbeda. Contoh: Di ETF A, Nvidia mungkin 12 persen, sedangkan di ETF B, Nvidia hanya 4 persen. Overlap tidak hanya soal nama saham, tetapi juga porsi.
3. Gunakan data komposisi sektor
Bandingkan sektor dominan: teknologi, finansial, energi, konsumer, dan lainnya. Jika dua ETF sama-sama 45 persen teknologi, berarti risikonya mirip.
4. Review indeks yang diikuti
Jika ETF mengikuti indeks berbeda, periksa struktur indeksnya. S&P 500 berisi perusahaan besar, Russell 2000 berisi perusahaan kecil, dan Dow Jones berisi 30 perusahaan besar terpilih. ETF yang indeksnya berbeda biasanya overlap lebih kecil.
Dampak ETF Overlap terhadap Portofolio
ETF overlap bisa berdampak positif maupun negatif, tergantung strategi.
1. Diversifikasi berkurang
Jika kamu membeli tiga ETF berbeda tetapi isinya sama, portofolio tidak lebih terlindungi dari risiko.
2. Risiko terkonsentrasi pada saham tertentu
Misalnya kamu membeli tiga ETF yang semuanya overweight Nvidia. Portofolio tidak terdiversifikasi, justru menjadi tergantung pada satu saham.
3. Volatilitas meningkat
Portofolio yang terlalu fokus pada sektor atau saham tertentu akan bergerak lebih fluktuatif saat sektor tersebut terkoreksi.
4. Return bisa tidak maksimal
Jika tujuanmu ingin menambah sektor baru, tetapi ETF yang dibeli hanya mengulang saham lama, kamu tidak mendapatkan eksposur yang seharusnya.
5. Bisa tetap bermanfaat untuk strategi tema tertentu
Jika kamu sengaja ingin fokus pada sektor yang sama (misalnya teknologi), overlap tidak masalah. Yang penting kamu sadar dan mengendalikan porsinya.
Cara Menilai Risiko ETF Terkait Overlap
1. Perhatikan konsentrasi top holdings
ETF dengan top holdings sangat dominan (misalnya 40 persen dialokasikan ke 5 saham) memiliki risiko overlap tinggi.
2. Cek sektor terbesar
Jika dua ETF didominasi sektor yang sama, risikonya mirip. Contoh sektor dengan risiko tinggi: teknologi, komunikasi, dan konsumer siklikal. Pastikan alokasi tidak terlalu boros pada satu sektor.
3. Tentukan tujuan ETF
Apakah ETF tujuan kamu untuk diversifikasi atau untuk strategi tematik? Evaluasi overlap berdasarkan tujuan tersebut.
4. Cek factsheet resmi
Factsheet mengandung: daftar holdings, bobot sektor, indeks yang diikuti, dan metodologi penyusunan portofolio. Ini sumber paling akurat untuk menilai risiko ETF.
Cara Menghindari ETF Overlap yang Tidak Perlu
1. Gunakan menu ETF core + ETF tambahan
ETF core: S&P 500, Total Market, atau Nasdaq 100. ETF tambahan: sektor spesifik atau tema tertentu.
2. Pilih ETF dari indeks yang berbeda
Contoh: S&P 500 + Emerging Markets, Nasdaq 100 + Value ETF, Total Market + Dividend ETF.
3. Batasi jumlah ETF
Kadang 2–3 ETF sudah cukup untuk portofolio yang seimbang.
4. Cek secara reguler
Cek ulang komposisi ETF setiap 3 sampai 6 bulan.
Kesimpulan
ETF overlap adalah kondisi ketika dua atau lebih ETF memiliki saham yang sama di dalam portofolionya. Fenomena ini penting dipahami agar kamu tidak membeli ETF yang membuat portofolio kurang terdiversifikasi atau terlalu terkonsentrasi pada saham tertentu.
Dengan memahami cara membaca komposisi ETF, mempertimbangkan bobot holdings, serta memeriksa indeks yang diikuti, kamu bisa memilih ETF yang benar-benar menambah nilai bagi portofolio investasimu.
Kalau kamu ingin mulai membangun portofolio ETF dan saham AS dengan pilihan ratusan aset global, kamu bisa memulai di Gotrade Indonesia Apps dengan deposit awal US$5, pembelian saham mulai US$1, dan fleksibilitas trading 24 jam selama 5 hari.
FAQ
- Apakah ETF overlap selalu buruk?
Tidak. Overlap bisa berguna jika kamu memang ingin fokus pada sektor tertentu. - Berapa banyak ETF ideal dalam portofolio?
Untuk pemula, 2 atau 3 ETF core sudah cukup. - Bagaimana cara mengecek ETF overlap?
Gunakan factsheet resmi dan bandingkan top holdings serta sektor dominan.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.