Equal Weight ETF vs Market Cap ETF: Perbedaan, Kelebihan, Performa

Equal Weight ETF vs Market Cap ETF: Perbedaan, Kelebihan, Performa

Dalam dunia investasi berbasis indeks, tidak semua ETF (Exchange-Traded Fund) diciptakan sama. Dua pendekatan utama yang sering dibandingkan adalah Equal Weight ETF dan Market Cap ETF.

Keduanya sama-sama mengikuti indeks acuan, namun memiliki metode pembobotan yang berbeda dan perbedaan ini dapat memengaruhi risiko, return, dan strategi diversifikasi portofolio.

Artikel ini akan menjelaskan perbedaan Equal Weight ETF dan Market Cap ETF, kelebihan serta kekurangannya, dan bagaimana performa historis keduanya di berbagai kondisi pasar.

Pengertian Equal Weight ETF

Equal Weight ETF memberikan bobot yang sama untuk setiap saham dalam indeks. Artinya, perusahaan kecil dan besar diperlakukan setara tanpa memandang kapitalisasi pasarnya.

Sebagai contoh, dalam indeks S&P 500 versi equal weight, setiap saham memiliki bobot 0,2% dari total portofolio. Dengan begitu, saham berkapitalisasi kecil seperti Etsy atau Hasbro memiliki pengaruh yang sama besar terhadap kinerja ETF seperti Apple atau Microsoft.

Menurut S&P Dow Jones Indices, strategi ini memberikan eksposur lebih besar ke saham mid-cap dan small-cap, sehingga lebih seimbang dalam hal diversifikasi risiko sektor dan ukuran perusahaan.

Pengertian Market Cap ETF

Sebaliknya, Market Cap ETF membobotkan setiap saham berdasarkan kapitalisasi pasarnya. Semakin besar nilai pasar suatu perusahaan, semakin besar pula bobotnya dalam ETF.

Contohnya, dalam SPDR S&P 500 ETF Trust (SPY), saham seperti Apple, Microsoft, dan Amazon bisa menguasai lebih dari 15% total bobot indeks.

Model ini merefleksikan pandangan pasar secara umum. Perusahaan yang lebih besar dianggap lebih stabil dan berpengaruh. Karena itu, Market Cap ETF sering menjadi pilihan utama bagi investor pasif yang ingin mengikuti performa pasar secara keseluruhan.

Perbandingan Equal Weight vs Market Cap ETF

Aspek Equal Weight ETF Market Cap ETF
Metode bobot Setiap saham memiliki bobot sama Bobot sesuai kapitalisasi pasar
Bias ukuran saham Lebih condong ke mid & small cap Dominan saham besar
Frekuensi rebalancing Lebih sering (biasanya per kuartal) Lebih jarang
Volatilitas Lebih tinggi karena porsi saham kecil besar Lebih stabil
Diversifikasi Lebih merata antar sektor & ukuran Cenderung terkonsentrasi di sektor besar (tech)
Kinerja saat pasar bullish Sering unggul karena saham kecil tumbuh lebih cepat Mengikuti saham besar yang dominan
Kinerja saat pasar bearish Bisa tertinggal karena saham kecil lebih rentan Lebih defensif karena saham besar cenderung tahan tekanan

Kelebihan Equal Weight ETF

Diversifikasi lebih luas: Tidak bergantung pada raksasa pasar, sehingga mengurangi risiko konsentrasi di saham tertentu.

Potensi return lebih tinggi dalam siklus pemulihan: Ketika pasar rebound, saham-saham kecil sering memimpin kenaikan.

Efek mean reversion alami: Equal weighting secara otomatis menjual saham yang telah naik terlalu tinggi dan membeli yang turun, prinsip dasar buy low, sell high.

Namun, kelemahannya adalah biaya transaksi yang lebih besar karena perlu rebalancing lebih sering. Selain itu, volatilitas cenderung lebih tinggi dibanding ETF berbasis kapitalisasi pasar.

Kelebihan Market Cap ETF

Efisien dan stabil: Karena bobot otomatis menyesuaikan dengan pergerakan harga, ETF jenis ini jarang butuh rebalancing manual.

Biaya lebih rendah: Umumnya memiliki expense ratio lebih kecil karena strukturnya sederhana dan volume tinggi.

Cerminan pasar aktual: Kinerjanya benar-benar menggambarkan apa yang terjadi di pasar saham secara keseluruhan.

Namun, kelemahan utamanya adalah risiko konsentrasi. Ketika saham teknologi mendominasi, performa ETF bisa terlalu bergantung pada beberapa nama besar.

Performa Historis

Menurut data Bloomberg, selama 10 tahun terakhir hingga 2024, Equal Weight S&P 500 (RSP) menghasilkan rata-rata return tahunan sekitar 10,6%.

Market Cap S&P 500 (SPY) mencatatkan sekitar 11,3%. Namun, selama periode pemulihan pasca-pandemi 2020–2021, RSP sempat mengungguli SPY karena saham-saham berkapitalisasi menengah mengalami lonjakan lebih cepat.

Dengan kata lain, performa relatif antara kedua jenis ETF sangat bergantung pada siklus ekonomi dan momentum sektor.

Strategi Memilih di Antara Keduanya

Pilih Market Cap ETF jika:

  • Kamu ingin hasil yang konsisten dan cerminan pasar keseluruhan.
  • Cocok untuk strategi investasi jangka panjang dengan biaya rendah.

Pilih Equal Weight ETF jika:

  • Kamu ingin diversifikasi lebih luas dan siap menghadapi volatilitas lebih tinggi.
  • Cocok untuk investor aktif yang ingin mengoptimalkan performa siklus pasar.

Kombinasi keduanya: Beberapa investor menggabungkan keduanya untuk mendapatkan keseimbangan antara kestabilan dan potensi pertumbuhan.

Kesimpulan

Baik Equal Weight ETF maupun Market Cap ETF memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Equal Weight menawarkan diversifikasi lebih merata dan peluang pertumbuhan di saham kecil, sementara Market Cap lebih stabil dan efisien untuk jangka panjang.

Lalu apa pilihan terbaik? Jawabannya tergantung pada tujuan investasi, toleransi risiko, dan horizon waktu.

Jika kamu ingin mulai membangun portofolio ETF global dengan transparansi penuh dan biaya rendah, download dan daftarkan akun di Gotrade sekarang!

Mulai berinvestasi di ETF AS pilihanmu langsung dari Indonesia!

FAQ

Apa perbedaan utama Equal Weight dan Market Cap ETF?

Equal Weight memberikan bobot sama untuk tiap saham, sedangkan Market Cap ETF memberi bobot berdasarkan kapitalisasi pasar.

Apakah Equal Weight ETF lebih berisiko?

Ya, karena memiliki eksposur lebih besar ke saham mid dan small cap yang volatilitasnya lebih tinggi.

ETF mana yang cocok untuk jangka panjang?

Market Cap ETF lebih stabil untuk jangka panjang, tetapi kombinasi keduanya bisa memberikan hasil optimal.

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.