Durasi Obligasi: Pengertian, Cara Kerja, dan Dampaknya
Banyak investor pemula mengenal obligasi sebagai instrumen yang lebih stabil dibanding saham. Namun, tidak semua tahu bahwa obligasi tetap memiliki risiko, terutama terkait durasi obligasi.
Durasi adalah konsep penting yang menentukan seberapa sensitif harga obligasi terhadap perubahan suku bunga. Tanpa memahaminya, kamu bisa salah menilai risiko sebuah obligasi maupun bond ETF.
Lewat artikel ini, Gotrade sudah menyiapkan penjelasan sederhana tentang apa itu durasi, bagaimana cara kerjanya, dan kenapa durasi sangat memengaruhi risiko obligasi dan ETF obligasi.
Apa Itu Durasi Obligasi?
Durasi obligasi adalah ukuran sensitivitas harga obligasi terhadap perubahan suku bunga. Semakin tinggi durasinya, semakin besar pergerakan harga obligasi ketika suku bunga berubah.
Melansir Investopedia, durasi diukur dalam tahun, tetapi bukan berarti mencerminkan waktu jatuh tempo. Durasi lebih menggambarkan seberapa cepat investor menerima kembali nilai obligasi melalui kupon dan pembayaran pokok.
Contoh sederhana:
- Durasi 2 tahun → harga obligasi tidak terlalu sensitif terhadap perubahan suku bunga.
- Durasi 10 tahun → harga sangat sensitif terhadap suku bunga.
Jika suku bunga naik 1 persen dan obligasi memiliki durasi 10, harga obligasi bisa turun sekitar 10 persen.
Jenis Durasi yang Perlu Dipahami Investor
1. Macaulay Duration
Durasi dasar yang menunjukkan waktu rata-rata investor menerima pembayaran (kupon + pokok).
2. Modified Duration
Durasi yang lebih relevan untuk investor karena mengukur sensitivitas harga obligasi. Rumus ini sering digunakan dalam bond ETF.
3. Effective Duration
Digunakan untuk obligasi dengan fitur kompleks seperti callable bonds. Untuk investor pemula, modified duration adalah yang paling penting.
Kenapa Durasi Penting untuk Investor Obligasi
1. Menentukan Risiko Sensitivitas Suku Bunga
Ketika The Fed menaikkan suku bunga, obligasi dengan durasi panjang biasanya turun lebih dalam.
2. Membantu Memilih Bond ETF yang Sesuai
Bond ETF biasanya menampilkan durasi rata-rata portofolionya. Contoh:
- Short-term bond ETF → durasi 1–3 tahun.
- Intermediate-term bond ETF → durasi 4–7 tahun.
- Long-term bond ETF → durasi 15–20 tahun.
Investor yang tidak siap dengan volatilitas sebaiknya memilih durasi pendek.
3. Menghindari Kerugian Besar Saat Suku Bunga Naik
Saat inflasi tinggi atau The Fed hawkish, obligasi jangka panjang bisa turun cukup besar karena durasinya tinggi.
4. Menentukan Stabilitas Portofolio
Portofolio balanced atau defensif biasanya menggunakan bond ETF berdurasi pendek sampai menengah agar volatilitas tetap rendah.
Cara Kerja Durasi Obligasi
Mengutip Blackrock, durasi bekerja melalui dua konsep berikut:
1. Semakin panjang tenor obligasi, semakin tinggi durasinya
Obligasi 20 tahun pasti lebih sensitif daripada obligasi 2 tahun.
2. Semakin besar kupon, semakin rendah durasinya
Obligasi dengan kupon besar membayar investor lebih cepat sehingga risikonya lebih rendah.
Contoh sederhana:
- Obligasi A: tenor 10 tahun, kupon besar → durasi 7 tahun.
- Obligasi B: tenor 10 tahun, kupon kecil → durasi 9 tahun.
Keduanya jatuh tempo sama, tetapi risiko harganya berbeda.
Dampak Durasi pada Bond ETF
Bond ETF terdiri dari kumpulan obligasi yang punya durasi berbeda. Karena itu, bond ETF selalu menampilkan average duration, yang membantu investor mengukur risiko.
Dampaknya:
1. Bond ETF Durasi Pendek (1–3 tahun)
- Sensitivitas rendah terhadap suku bunga.
- Lebih stabil.
- Cocok untuk pemula atau portofolio defensif.
Contoh ETF: SHY (iShares 1-3 Year Treasury ETF).
2. Bond ETF Durasi Menengah (4–7 tahun)
- Lebih sensitif, tetapi masih stabil.
- Cocok untuk strategi balanced.
Contoh ETF: IEF (iShares 7-10 Year Treasury ETF).
3. Bond ETF Durasi Panjang (15–20 tahun)
- Paling sensitif terhadap suku bunga.
- Volatilitas tinggi.
- Cocok jika kamu ingin potensi keuntungan saat suku bunga turun.
Contoh ETF: TLT (iShares 20+ Year Treasury ETF).
Perubahan suku bunga The Fed adalah faktor yang paling memengaruhi bond ETF ini.
Contoh Cara Membaca Durasi dengan Sederhana
Misalkan kamu melihat bond ETF dengan data berikut:
- Durasi: 8.
- Yield: 4 persen.
Artinya:
- Jika suku bunga naik 1 persen → ETF bisa turun sekitar 8 persen.
- Jika suku bunga turun 1 persen → ETF bisa naik sekitar 8 persen.
Analisis ini membantu investor menilai apakah risiko sesuai dengan profilnya.
Tips Memilih Bond ETF Berdasarkan Durasi
1. Tips untuk pemula
Untuk pemula, mulailah dari durasi pendek. Lebih aman dan stabil.
2. Tips untuk investor menengah
Untuk jangka menengah, pilih durasi 4–7 tahun. Risiko dan imbal hasil lebih seimbang.
3. Tips untuk investor
Sementara untuk para investor jangka panjang, durasi panjang saat tren suku bunga menurun. Karena harga obligasi cenderung naik kuat ketika suku bunga menurun.
4. Sesuaikan dengan strategi portofolio
Balanced portfolio sebaiknya tidak memasukkan terlalu banyak obligasi durasi panjang.
5. Jangan hanya lihat yield
Yield tinggi bukan berarti aman jika durasinya ekstrem.
Kesimpulan
Durasi obligasi adalah konsep utama yang menentukan seberapa besar harga obligasi bergerak saat suku bunga berubah. Semakin tinggi durasi, semakin sensitif obligasi terhadap perubahan suku bunga.
Dengan memahami durasi, kamu bisa memilih bond ETF yang sesuai profil risiko, mengurangi volatilitas portofolio, dan membuat keputusan yang lebih terukur saat inflasi atau kebijakan The Fed berubah.
Kalau kamu ingin mulai membangun portofolio dengan ETF obligasi dan saham AS, kamu bisa memulainya lewat aplikasi Gotrade.
Dengan deposit awal US$5, kamu bisa beli saham mulai US$1 dan melakukan trading 24 jam/5 hari. Mulai sekarang, yuk!
FAQ
- Apakah durasi sama dengan tenor obligasi?
Tidak. Tenor adalah waktu jatuh tempo, sedangkan durasi mengukur sensitivitas harga terhadap suku bunga. - Apakah bond ETF aman?
Aman relatif. Risiko utama bond ETF berasal dari durasi dan perubahan suku bunga. - Apakah obligasi durasi panjang selalu lebih bagus?
Tidak. Durasi panjang lebih sensitif terhadap suku bunga dan bisa lebih volatile.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.