Cost of Capital: Arti, Fungsi, dan Dampaknya pada Valuasi
Cost of capital adalah biaya yang mencerminkan tingkat pengembalian minimum. Pelajari komponennya dan pengaruhnya pada valuasi saham.

Cost of capital adalah metrik penting untuk menilai seberapa efisien perusahaan menggunakan modal. Konsep ini digunakan untuk menentukan nilai perusahaan, mengevaluasi kelayakan investasi, hingga menghitung valuasi saham.
Nah, dalam artikel ini, Gotrade akan membahas apa itu cost of capital, komponennya, dan bagaimana pengaruhnya terhadap keputusan investasi dan harga saham.
Apa Itu Cost of Capital?
Cost of capital adalah tingkat pengembalian minimum yang harus dihasilkan perusahaan agar investasi dianggap layak oleh investor dan kreditur.
Menurut Investopedia, ini adalah biaya yang harus dibayar perusahaan untuk mendapatkan modal, baik dari pinjaman (debt) maupun dari pemegang saham (equity).
Jika tingkat pengembalian investasi lebih tinggi dari cost of capital, proyek dianggap menguntungkan. Jika lebih rendah, investasi justru mengurangi nilai perusahaan.
Komponen Cost of Capital
Terdapat dua komponen utama yang membentuk cost of capital: cost of debt dan cost of equity.
1. Cost of Debt (Biaya Utang)
Cost of debt adalah biaya bunga yang dibayar perusahaan kepada kreditur. Karena bunga dapat dikurangkan dari pajak (tax shield), biaya efektifnya lebih rendah dari suku bunga nominal.
Rumusnya:
Cost of Debt = Suku Bunga × (1 – Tarif Pajak)
Contoh:
Jika bunga pinjaman 8% dan tarif pajak 25%, maka:
8% × (1 – 0,25) = 6%
Artinya, biaya efektif utang perusahaan adalah 6%.
2. Cost of Equity (Biaya Ekuitas)
Cost of equity adalah imbal hasil yang diharapkan pemegang saham atas risiko investasi mereka. Tidak seperti utang, ekuitas tidak memiliki bunga tetap, namun investor menuntut tingkat pengembalian tertentu.
Dihitung menggunakan Capital Asset Pricing Model (CAPM):
Re = Rf + β (Rm – Rf)
Keterangan:
- Rf = imbal hasil bebas risiko (misalnya obligasi pemerintah)
- β (beta) = sensitivitas saham terhadap pasar
- Rm – Rf = premi risiko pasar
Contoh:
Jika Rf = 4%, β = 1,2, dan premi risiko pasar 6%, maka:
Re = 4% + 1,2(6%) = 11,2%
Investor akan mengharapkan return sebesar 11,2% dari saham tersebut.
Weighted Average Cost of Capital (WACC)
Sebagian besar perusahaan mendanai bisnisnya dengan kombinasi utang dan ekuitas. Karena itu, WACC digunakan untuk menghitung biaya rata-rata modal keseluruhan.
Rumus perhitungannya adalah:
WACC = (E/V × Re) + (D/V × Rd × (1 – Tc))
Keterangan:
- WACC (Weighted Average Cost of Capital) = rata-rata tertimbang biaya modal
- E/V = proporsi ekuitas
- D/V = proporsi utang
- Re = cost of equity
- Rd = cost of debt
- Tc = tarif pajak perusahaan
Contoh:
- Proporsi ekuitas (E/V): 60%
- Proporsi utang (D/V): 40%
- Re: 12%
- Rd: 6%
- Pajak (Tc): 25%
WACC = (0,6 × 12%) + (0,4 × 6% × (1 – 0,25))
WACC = 7,2% + 1,8% = 9%
Artinya, perusahaan harus menghasilkan imbal hasil minimal 9% agar proyek yang dijalankan menciptakan nilai.
Fungsi Cost of Capital
Cost of capital menjadi fondasi dalam analisis investasi dan valuasi saham. Berikut alasan mengapa metrik ini sangat penting:
1. Menilai kelayakan investasi
WACC digunakan sebagai tingkat diskonto dalam menghitung Net Present Value (NPV). Jika imbal hasil proyek lebih tinggi dari WACC, proyek tersebut layak dijalankan.
2. Mengukur risiko keuangan
Semakin besar utang perusahaan, semakin tinggi risiko gagal bayar dan cost of capital-nya. Investor menilai hal ini untuk menakar profil risiko perusahaan.
3. Menentukan struktur modal optimal
Manajemen berupaya menyeimbangkan antara utang dan ekuitas agar biaya modal serendah mungkin, tanpa menambah risiko berlebih.
4. Menjadi dasar valuasi saham
Investor menggunakan WACC untuk menghitung nilai wajar saham (intrinsic value) lewat model Discounted Cash Flow (DCF). Jika harga pasar saham lebih rendah dari nilai intrinsiknya, saham dianggap undervalued.
Dampak Cost of Capital terhadap Valuasi Saham
Semakin tinggi cost of capital, semakin rendah nilai sekarang (present value) dari arus kas masa depan. Akibatnya, valuasi saham turun.
Sebaliknya, perusahaan dengan cost of capital rendah, berkat risiko kecil dan struktur keuangan kuat, akan memiliki valuasi saham lebih tinggi.
Contoh:
Dua perusahaan memiliki arus kas tahunan $10 juta, tetapi:
- Perusahaan A: WACC = 8%
- Perusahaan B: WACC = 12%
Nilai sekarang arus kas Perusahaan A akan lebih besar karena biaya modalnya lebih rendah. Itulah sebabnya perusahaan stabil seperti Apple sering memiliki valuasi premium dibanding perusahaan dengan risiko tinggi.
Cara Investor Menggunakan Cost of Capital
Investor dapat memanfaatkan cost of capital untuk:
- Membandingkan risiko antar perusahaan. Semakin tinggi cost of capital, semakin berisiko investasinya.
- Menilai efisiensi manajemen. Perusahaan dengan struktur modal efisien biasanya memiliki WACC lebih rendah.
- Menentukan target return. Investor profesional menggunakan WACC sebagai acuan imbal hasil minimum sebelum membeli saham.
Kesimpulan
Cost of capital adalah biaya yang harus ditanggung perusahaan untuk memperoleh modal dari utang dan ekuitas. Rasio ini mencerminkan tingkat pengembalian minimum yang diharapkan investor dan kreditur, serta menjadi dasar penting dalam menilai kelayakan investasi dan valuasi saham.
Dengan memahami konsep ini, investor dapat menilai keseimbangan antara risiko dan potensi keuntungan. Nah, jika kamu sudah paham berarti kamu sudah siap mulai beli saham di aplikasi Gotrade.
Pasalnya, Gotrade memudahkan kamu membeli saham, ETF, dan options pasar AS, lho! Dengan modal 1 Dolar AS saja, kamu sudah bisa beli saham Apple hingga Tesla. Tertarik? Yuk, unduh Gotrade di Android dan iOs!
FAQ
Apa itu cost of capital?
Cost of capital adalah tingkat pengembalian minimum yang harus dihasilkan perusahaan untuk memuaskan investor dan kreditur.
Apa saja komponen cost of capital?
Dua komponen utama adalah cost of debt (biaya utang) dan cost of equity (biaya ekuitas).
Mengapa cost of capital penting dalam valuasi saham?
Karena menjadi acuan (discount rate) dalam menilai nilai wajar saham menggunakan metode DCF.
Bagaimana cara menurunkan cost of capital perusahaan?
Dengan menjaga struktur modal seimbang, mengurangi risiko gagal bayar, dan mempertahankan peringkat kredit yang baik.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.