Cara Menilai Risiko ETF Lewat Expense Ratio, Holdings, dan Volatilitas

Cara Menilai Risiko ETF Lewat Expense Ratio, Holdings, dan Volatilitas

Exchange Traded Fund atau ETF semakin populer di kalangan investor pemula karena dianggap mudah, terdiversifikasi, dan lebih stabil dibanding memilih saham satu per satu.

Namun, sama seperti instrumen lainnya, ETF tetap memiliki risiko yang perlu dipahami sebelum membeli. Banyak pemula bingung bagaimana cara mengevaluasi risiko ETF tanpa harus membaca laporan panjang.

Dengan menggunakan tiga data sederhana yaitu expense ratio, top holdings, dan volatilitas, kamu dapat menilai apakah sebuah ETF sesuai dengan profil risiko dan tujuan investasimu. Gotrade akan membantu pemula memahami ketiga data tersebut secara praktis lewat pemaparan di bawah ini.

Apa Saja Risiko Investasi ETF?

Risiko investasi ETF biasanya berupa potensi penurunan nilai ETF akibat:

  • pergerakan pasar
  • komposisi aset
  • biaya pengelolaan
  • volatilitas dari saham atau instrumen yang ada di dalamnya

Menurut Investopedia, ETF tampak sederhana tetapi karakter risikonya dapat berbeda jauh tergantung jenis aset, sektor, hingga bobot sahamnya.

3 Cara Menilai Risiko ETF

Risiko ETF dapat dipetakan dengan melihat tiga data kunci yang mudah ditemukan.

1. Expense Ratio: Biaya yang Menggerus Return

Expense ratio adalah biaya tahunan yang dibebankan manajer investasi untuk mengelola ETF. Nilai ini dinyatakan dalam persentase per tahun.

Mengapa expense ratio penting?

Expense ratio memengaruhi return jangka panjang. Biaya yang tinggi dapat memotong hasil investasi, terutama dalam jangka panjang.

Contoh:

  • ETF A: expense ratio 0,05 persen
  • ETF B: expense ratio 0,80 persen

Dengan kinerja yang sama, ETF A memberi hasil lebih besar karena lebih efisien.

Cara mengecek expense ratio

Data ini dapat ditemukan di:

  • Halaman resmi ETF
  • Informasi fund summary
  • Situs penyedia data pasar

Untuk investor pemula, disarankan memilih ETF dengan biaya rendah (sekitar 0,03 sampai 0,20 persen), terutama ETF indeks besar.

Risiko expense ratio tinggi

  • Return jangka panjang berkurang.
  • Risiko underperformance terhadap benchmark.
  • Jika tujuanmu jangka panjang, pastikan biaya tidak memakan hasil.

2. Top Holdings: Komposisi Isi ETF yang Menentukan Risiko

Top holdings adalah daftar saham terbesar yang menjadi isi ETF. Inilah data terpenting dalam analisis ETF.

Mengapa top holdings penting?

ETF bisa punya nama yang mirip, tetapi isinya bisa sangat berbeda. Dua ETF bertema teknologi bisa berisi saham berbeda dengan bobot berbeda pula.

Jika ETF terlalu berat pada satu saham, risiko menjadi lebih tinggi karena ketergantungan terhadap performa perusahaan tersebut.

Cara membaca top holdings

Periksa:

  • 5 sampai 10 saham terbesar
  • Persentase bobot masing-masing saham
  • Apakah ETF terlalu berat di 1 atau 2 saham saja

Contoh: Jika satu saham memiliki bobot 12 persen, maka pergerakan ETF sangat dipengaruhi saham tersebut.

Risiko apabila top holdings tidak seimbang

  • Ketergantungan pada satu perusahaan.
  • Risiko volatilitas tinggi.
  • Risiko sektor terlalu sempit.

ETF yang stabil biasanya memiliki komposisi yang menyebar.

3. Volatilitas: Seberapa Cepat Nilai ETF Berubah

Volatilitas menunjukkan seberapa besar harga ETF naik turun dalam periode tertentu. Semakin tinggi volatilitas, semakin besar fluktuasi harganya.

Mengapa volatilitas penting

ETF dengan volatilitas tinggi lebih cocok untuk trader aktif, bukan pemula yang berfokus jangka panjang.

Melansir ETF.com, volatilitas adalah indikator utama risiko yang harus dipahami investor ritel sebelum membeli instrumen pasar saham.

Cara membaca volatilitas ETF

Cek:

  • Grafik 1 tahun
  • Range harga tertinggi dan terendah
  • Beta (jika tersedia)

Beta di atas 1 menunjukkan ETF lebih volatil dibanding pasar.

Risiko volatilitas tinggi

  • Nilai portofolio mudah turun saat pasar koreksi.
  • Tidak cocok untuk investor yang tidak nyaman dengan fluktuasi besar.

ETF sektor seperti teknologi, semikonduktor, atau AI biasanya lebih volatil dibanding ETF indeks pasar luas.

Menggabungkan Ketiga Data untuk Menilai Risiko

Analisis ETF menjadi mudah ketika expense ratio, top holdings, dan volatilitas dilihat secara bersamaan.

1. ETF biaya rendah + top holdings stabil + volatilitas moderat

Cocok untuk pemula dan tujuan jangka panjang.

2. ETF biaya rendah tetapi holdings berat pada satu saham

Masih menarik, tetapi risikonya meningkat.

3. ETF biaya tinggi + volatilitas tinggi

Kurang cocok untuk pemula karena cost dan fluktuasi besar.

4. ETF bertema spesifik

Periksa komposisi agar tidak terlalu sempit (misalnya hanya 5 sampai 10 saham besar).

Contoh Penilaian ETF Menggunakan 3 Data

Misalnya kamu mengevaluasi ETF teknologi besar.

1. Expense Ratio: 0,10 persen

Cukup rendah untuk jangka panjang.

2. Top Holdings:

Bobot cukup besar tetapi masih stabil karena perusahaan besar.

3. Volatilitas:

Lebih tinggi dari indeks pasar luas karena sektor teknologi bergerak cepat.

ETF ini cocok untuk investor yang siap menghadapi fluktuasi dan ingin pertumbuhan.

Kesimpulan

Menilai risiko ETF tidak rumit. Dengan melihat tiga data sederhana yaitu expense ratio, top holdings, dan volatilitas, kamu bisa memahami karakter ETF dan menyesuaikannya dengan profil risiko.

Ketiga data ini membantu pemula memilih ETF yang lebih stabil dan sesuai tujuan jangka panjang tanpa harus mempelajari laporan teknis mendalam.

Siap mulai investasi ETF dari nominal kecil?

Dengan Gotrade, kamu bisa beli ETF AS mulai 1 dolar, deposit mulai 5 dolar, dan memantau pasar 24 jam selama 5 hari untuk memahami risiko dan pergerakan harga secara langsung.

FAQ

1. Apa risiko terbesar dalam investasi ETF?
Risiko berasal dari isi ETF, volatilitas pasar, dan biaya yang memengaruhi return.

2. Apakah pemula cocok berinvestasi ETF?
Cocok. ETF pasar luas biasanya lebih stabil dan mudah dipahami.

3. Data apa yang harus dicek sebelum membeli ETF?
Expense ratio, top holdings, dan volatilitas adalah tiga data dasar untuk pemula.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.

Read more