Cara Menilai Risiko Earnings Gap Sebelum Beli Saham AS

Cara Menilai Risiko Earnings Gap Sebelum Beli Saham AS

Setiap kuartal, saham-saham Amerika Serikat seperti Apple, Tesla, Meta, hingga Nvidia merilis laporan keuangannya. Momen ini sering disebut earnings season. Dalam periode tersebut, harga saham bisa melonjak tajam atau justru anjlok dalam hitungan detik. Fenomena ini dikenal sebagai earnings gap.

Bagi pemula yang belum memahami risikonya, earnings gap bisa menjadi sumber kejutan besar. Lewat artikel ini, Gotrade sudah menyiapkan panduan lengkap tentang cara menilai risiko earnings dan bagaimana memahami potensi lonjakan atau penurunan harga setelah laporan dirilis.

Apa Itu Earnings Gap?

Earnings gap adalah perbedaan harga signifikan antara harga penutupan (close) hari sebelumnya dan harga pembukaan (open) setelah laporan earnings dirilis, seperti dikutip dari Investopedia. Perbedaan ini bisa berupa gap up (naik) atau gap down (turun).

Contoh:

  • Harga penutupan: US$150
  • Harga pembukaan setelah earnings: US$138

Ini berarti terjadi gap down 8 persen.

Atau sebaliknya:

  • Harga penutupan: US$300
  • Harga pembukaan: US$326

Gap up sebesar US$26 atau 8.6 persen.

Fenomena ini terjadi karena pasar merespons hasil laporan keuangan secara cepat dan agresif.

Kenapa Earnings Gap Bisa Terjadi?

1. Ekspektasi Analis vs Hasil Sebenarnya

Jika hasil earnings berbeda jauh dari konsensus analis, harga saham bisa bergerak ekstrem.

  • Beat → gap up.
  • Miss → gap down.

2. Panduan Manajemen (Forward Guidance)

Kadang laporan bagus, tetapi manajemen memberikan proyeksi suram untuk kuartal berikutnya, yang dapat menyebabkan gap down.

3. Reaksi Emosional Pasar

Saham growth cenderung lebih sentiment-driven. Ketika earnings mengecewakan sedikit saja, pasar bisa bereaksi berlebihan.

4. Volume Besar saat After Hours

Earnings sering dirilis di luar jam market. Karena volume after hours lebih kecil, pergerakan harga bisa jauh lebih ekstrem.

Risiko Utama Earnings Gap bagi Investor Pemula

1. Potensi Kerugian Besar dalam Satu Malam

Saham dapat turun 10–30 persen dalam hitungan detik. Contoh: Meta pernah turun lebih dari 20 persen setelah earnings Q4 2022.

2. Stop Loss Tidak Bekerja saat Gap

Stop loss dipicu pada harga pembukaan, bukan harga penutupan sebelumnya, sehingga kerugian bisa lebih besar dari yang direncanakan.

3. Harga Bisa Naik Tapi Tetap Merugi (IV Crush pada Options)

Untuk trader options, volatilitas tinggi sebelum earnings dapat membuat nilai opsi turun tajam meskipun harga saham bergerak sesuai prediksi.

4. Risiko Volatilitas Berlebihan

Earnings membuat harga sangat tidak stabil. Ini membuat trader tidak berpengalaman mudah panik dan salah ambil keputusan.

Cara Menilai Risiko Earnings Sebelum Beli Saham AS

1. Amati Pergerakan Historis Earnings Saham Tersebut

Setiap saham punya “kepribadian” saat earnings.

Contoh historis:

  • META, NFLX, TSLA: sering punya gap besar (8–20 persen).
  • KO, JNJ, PG: cenderung stabil, gap kecil.
  • NVDA: sangat volatil, gap ekstrem sering terjadi.

Cek 4–8 kuartal terakhir untuk melihat pola.

2. Cek Volatilitas (IV) Menjelang Earnings

Implied Volatility biasanya melonjak sebelum earnings. Semakin tinggi IV, semakin besar risiko gap.

Cara cepat membaca risiko:

  • IV tinggi → potensi gap besar.
  • IV rendah → reaksi earnings biasanya lebih lembut.

3. Lihat Konsensus Analis

Kamu bisa cek:

  • EPS Estimate
  • Revenue Estimate
  • Whisper numbers (ekspektasi tidak resmi dari trader institusi)

Jika perbedaan antara ekspektasi dan hasil aktual sering besar, risiko gap meningkat.

4. Perhatikan Forward Guidance

Bahkan jika laporan bagus, panduan (guidance) negatif bisa menyebabkan gap down. Contoh nyata: beberapa saham cloud seperti Snowflake pernah turun meski beat earnings karena guidance lemah.

5. Cek Sentimen Market Sebelum Earnings

Jika sentimen sedang bearish secara keseluruhan, saham lebih mudah gap down. Jika bullish, reaksi negatif bisa lebih ringan.

6. Hindari Masuk Posisi Besar Sebelum Earnings

Jika kamu tidak yakin, ada beberapa pendekatan:

  • Beli setelah earnings keluar (lebih aman).
  • Kurangi porsi saham sebelum earnings.
  • Beli perlahan (DCA) agar tidak terlalu terpapar satu momen volatil.
  • Gunakan ETF seperti S&P 500 untuk diversifikasi.

7. Ketahui Industri yang Sedang Panas atau Lemah

Beberapa sektor lebih rentan fluktuasi earnings:

  • Tech: volatil tinggi.
  • Consumer staples: volatil rendah.
  • Biotech: sangat ekstrem.
  • Semiconductor: sensitif terhadap guidance permintaan.

Memahami dinamika sektor membuatmu lebih siap menghadapi gap.

Contoh Analisis Earnings Gap Sederhana

Misal kamu ingin membeli saham Tesla (TSLA) menjelang earnings. Langkah kamu:

  • Cek 8 kuartal terakhir → gap 5–12 persen sangat sering.
  • Cek IV → biasanya melonjak mendekati 70–90 persen sebelum earnings.
  • Cek sentimen industri EV → fluktuatif dan sensitif terhadap supply-demand.
  • Cek guidance → perusahaan sering memberikan outlook konservatif.

Hasil: risiko earnings gap sangat tinggi. Solusi: kurangi ukuran posisi atau tunggu setelah laporan keluar.

Kesimpulan

Risiko earnings gap adalah hal penting yang harus dipertimbangkan sebelum membeli saham AS, terutama pada saham dengan volatilitas tinggi seperti tech dan growth stocks. Dengan memahami historis earnings, volatilitas, guidance, dan sentimen pasar, kamu bisa menilai apakah aman membeli saham sebelum laporan keluar.

Jika kamu ingin berinvestasi lebih stabil tanpa terganggu volatilitas earnings tiap kuartal, kamu bisa mulai dengan beli ETF via aplikasi Gotrade Indonesia.

Cukup dengan deposit awal US$5, kamu sudah bisa beli saham/ETF mulai US$1 dan jam trading fleksibel 24 jam/5 hari. Download aplikasi sekarang!

FAQ

  1. Apakah aman membeli saham sebelum earnings?
    Tidak selalu. Risiko gap cukup besar, terutama untuk saham volatile.
  2. Apakah earnings gap selalu buruk?
    Tidak. Gap bisa positif jika hasil earnings melebihi ekspektasi.
  3. Bagaimana cara menghindari risiko earnings gap?
    Tunggu laporan dirilis, kurangi posisi, atau gunakan ETF untuk diversifikasi.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.

Read more