Cara Menggunakan Put-Call Ratio untuk Menilai Sentimen Pasar

Cara Menggunakan Put-Call Ratio untuk Menilai Sentimen Pasar

Bagi trader dan investor global, memahami put-call ratio adalah salah satu cara termudah untuk membaca sentimen pasar secara cepat. Indikator ini banyak digunakan di pasar saham AS untuk menilai apakah pelaku pasar sedang optimis, takut, atau berada dalam fase ketidakpastian.

Lewat artikel ini, Gotrade sudah menyiapkan penjelasan sederhana tentang apa itu put-call ratio, bagaimana menghitungnya, serta cara memakainya untuk membaca arah market dengan lebih percaya diri.

Mengenal Put-Call Ratio

Put-call ratio (PCR) adalah indikator yang membandingkan jumlah put option yang diperdagangkan dengan jumlah call option pada periode tertentu.

Rumusnya:

PCR = Volume Put Options / Volume Call Options

Jika lebih banyak put yang dibeli, berarti pasar sedang defensif atau bearish. Jika lebih banyak call yang dibeli, berarti pasar sedang optimis atau bullish.

Indikator ini digunakan untuk melihat perilaku trader options yang sering menjadi petunjuk arah sentimen pasar secara keseluruhan.

Manfaat Put-Call Ratio

Trader options dikenal sebagai pelaku pasar yang responsif dan sangat sensitif terhadap perubahan sentimen. Pergerakan mereka memberikan gambaran awal tentang ketakutan, optimisme, atau potensi pembalikan harga di market.

Put-call ratio membantu kamu:

  • Melihat apakah pasar sedang takut atau percaya diri.
  • Mengukur ekstrem sentimen bullish atau bearish.
  • Mengantisipasi potensi reversal saat sentimen mencapai level ekstrem.
  • Memahami konteks sebelum mengambil posisi trading.

Bagi pemula, PCR adalah indikator cepat tanpa perlu analisis teknikal mendalam.

Cara Membaca Put-Call Ratio

Melansir Investopedia, berikut beberapa cara membaca chart put-call ratio:

1. PCR di bawah 1

Sentimen bullish. Artinya lebih banyak call yang dibeli dibanding put. Trader optimis terhadap kenaikan harga saham atau indeks.

2. PCR di atas 1

Sentimen bearish. Artinya lebih banyak put yang dibeli. Trader cenderung defensif atau mengantisipasi penurunan.

3. PCR terlalu rendah (misalnya < 0,7)

Pasar terlalu optimis. Kondisi ini bisa menjadi tanda risiko koreksi jika euforia terlalu tinggi.

4. PCR terlalu tinggi (misalnya > 1,2 atau > 1,3)

Pasar sangat takut. Kondisi seperti ini sering diikuti pembalikan (relief rally) jika ketakutan sudah berlebihan.

Jenis-Jenis Put-Call Ratio

1. PCR Market / Indeks

Digunakan untuk melihat sentimen pasar secara umum, misalnya melalui S&P 500 atau Nasdaq.

2. PCR untuk saham individual

PCR juga bisa digunakan untuk menilai sentimen terhadap satu perusahaan, seperti Apple atau Tesla.

3. PCR Volumetric vs Open Interest

Volume-based PCR menunjukkan aktivitas harian. Open Interest PCR menunjukkan posisi yang masih aktif dan bisa memberi gambaran lebih stabil.

Cara Menggunakan Put-Call Ratio dalam Trading

1. Sebagai indikator sentimen jangka pendek

Ketika PCR tiba-tiba melonjak, itu sering menandakan ketakutan berlebih yang bisa diikuti rebound.

2. Sebagai konfirmasi arah market

PCR bisa dijadikan konfirmasi tambahan untuk analisis teknikal seperti trendline atau moving average.

3. Sebagai sinyal kontra-trend

Trader berpengalaman sering memakai PCR sebagai indikator contrarian. Misalnya:

  • PCR terlalu tinggi → pasar sangat bearish → potensi rebound.
  • PCR terlalu rendah → pasar euforia → risiko koreksi.

4. Untuk memahami konteks sebelum membuka posisi

PCR tidak memberi sinyal beli atau jual secara langsung, tetapi menjadi konteks penting untuk membaca kondisi pasar.

Contoh Interpretasi Put-Call Ratio

Misalnya:

  • Volume Put = 1.2 juta kontrak
  • Volume Call = 800 ribu kontrak

PCR = 1.2 / 0.8 = 1.5

1.5 adalah angka yang cukup tinggi dan menunjukkan pasar sedang sangat defensif.

Banyak trader options membeli put sebagai perlindungan, sehingga kemungkinan pasar sedang takut menghadapi rilis data ekonomi atau event besar seperti FOMC meeting.

Jika setelah rilis data pasar merespons positif, penurunan PCR bisa menjadi sinyal bullish.

Hal yang Perlu Diperhatikan saat Menggunakan PCR

1. Jangan digunakan sebagai satu-satunya indikator

PCR bagus untuk sentimen, tetapi tidak cukup untuk menentukan entry dan exit tanpa bantuan indikator lain.

2. Gunakan konteks makro

PCR sering melonjak menjelang rilis inflasi, laporan Fed, atau earnings besar. Pastikan kamu memahami agenda market.

3. Setiap aset punya level PCR berbeda

PCR yang tinggi untuk satu saham bisa normal di saham lain. Gunakan perbandingan historis.

4. Perhatikan volume

PCR yang ekstrem tetapi volume kecil tidak terlalu berarti.

Cara Praktis untuk Pemula

1. Gunakan PCR sebagai “alarm sentimen”

Jika PCR naik ekstrem → pasar takut. Jika PCR turun ekstrem → pasar terlalu percaya diri.

2. Kombinasikan dengan ETF analisis

Sebelum membeli ETF seperti S&P 500 atau Nasdaq 100, cek PCR untuk memahami kondisi pasar.

3. Jadikan PCR sebagai bagian dari checklist trading

Sertakan PCR bersama indikator lain seperti moving average atau support-resistance.

Kesimpulan

Indikator put-call ratio adalah alat sederhana namun efektif untuk membaca sentimen pasar. Dengan memahami arah pergerakan put dan call options, kamu bisa menilai apakah pelaku pasar sedang optimis, takut, atau berada dalam fase ekstrem.

PCR tidak digunakan sebagai sinyal beli atau jual secara langsung, tetapi sangat berguna sebagai konteks tambahan dalam pengambilan keputusan.

Kalau kamu ingin mulai trading saham dan ETF AS sambil belajar membaca sentimen market, kamu bisa memulai di Gotrade dengan deposit awal US$5, membeli saham mulai US$1, dan menikmati fleksibilitas trading 24 jam selama 5 hari.

FAQ

  1. Apakah put-call ratio bisa dipakai untuk semua saham?
    Ya, tetapi efektivitasnya lebih tinggi pada saham atau indeks dengan volume options besar.
  2. Berapa level PCR yang dianggap ekstrem?
    Biasanya di atas 1.2 untuk bearish ekstrem dan di bawah 0.7 untuk bullish ekstrem.
  3. Apakah PCR cocok untuk pemula?
    Sangat cocok karena mudah dipahami dan membantu membaca emosi pasar.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.

Read more