Cara Menggunakan Money Flow Index: Rumus, Sinyal, Strategi
Bagi trader yang ingin membaca aliran dana pasar dengan lebih dalam, Money Flow Index (MFI) bisa menjadi alat penting.
Berbeda dari indikator momentum konvensional seperti RSI, MFI menambahkan dimensi volume untuk menunjukkan apakah uang sedang mengalir masuk (buying pressure) atau keluar (selling pressure) dari suatu aset.
Dengan memahami MFI, trader bisa menilai apakah tren harga masih sehat, mulai melemah, atau berisiko mengalami pembalikan arah.
Artikel ini akan membahas secara lengkap definisi MFI, cara menghitungnya, cara membaca sinyal beli dan jual, serta strategi kombinasi dengan indikator lain agar keputusan trading menjadi lebih presisi.
Apa Itu Money Flow Index (MFI)?
Money Flow Index (MFI) adalah indikator teknikal berbasis volume-weighted momentum yang dikembangkan oleh Gene Quong dan Avrum Soudack.
Indikator ini menghitung arus uang masuk dan keluar suatu saham berdasarkan harga dan volume perdagangan.
Jika harga dan volume meningkat secara bersamaan, MFI mengindikasikan adanya positive money flow (akumulasi). Sebaliknya, jika harga turun disertai volume tinggi, itu menjadi tanda negative money flow (distribusi).
Melansir Investopedia, MFI sering disebut sebagai “RSI berbasis volume” karena mampu menampilkan sentimen pasar lebih akurat, terutama saat terjadi perbedaan antara harga dan arus dana aktual.
Rumus Money Flow Index
Untuk menghitung MFI, ada beberapa langkah utama:
1. Hitung Typical Price (TP)
TP = (High+Low+Close)/3
2. Hitung Money Flow (MF)
MF = TP × Volume
3. Klasifikasikan Money Flow
- Jika TP hari ini > TP hari sebelumnya → Positive Money Flow
- Jika TP hari ini < TP hari sebelumnya → Negative Money Flow
4. Hitung Money Flow Ratio (MFR)
MFR = Positive MF / Negative MF
5. Hitung Money Flow Index (MFI)
MFI = 100 − (100 / {1 + MFR})
Hasil akhirnya akan berada di antara 0–100, mirip seperti RSI.
Nilai ekstrem (di atas 80 atau di bawah 20) biasanya menjadi sinyal potensi pembalikan tren harga.
Cara Membaca Money Flow Index
1. Overbought dan Oversold
- MFI > 80 → pasar berada dalam kondisi overbought (harga sudah terlalu tinggi, potensi koreksi).
- MFI < 20 → pasar oversold (harga sudah terlalu rendah, potensi rebound).
Namun, batas ini dapat disesuaikan tergantung volatilitas aset. Untuk saham yang sangat aktif, trader bisa menggunakan batas 90/10 untuk menghindari sinyal palsu.
2. Sinyal Divergensi
Divergensi antara MFI dan harga sering menandakan pembalikan tren mendekat:
- Bullish divergence: harga membuat lower low tapi MFI naik (higher low) → potensi reversal naik.
- Bearish divergence: harga membuat higher high tapi MFI turun (lower high) → potensi reversal turun.
Contoh: Jika saham naik ke Rp5.000 tapi MFI turun dari 85 ke 70, ini bisa berarti tekanan beli mulai melemah meskipun harga masih naik.
3. Crossing Level 50
Level 50 sering dijadikan midline:
- MFI di atas 50 → tekanan beli lebih kuat.
- MFI di bawah 50 → tekanan jual mendominasi.
Trader profesional menggunakan crossing level 50 untuk konfirmasi arah tren sebelum membuka posisi baru.
Strategi Menggunakan MFI
1. Konfirmasi tren harga
Gunakan MFI untuk memastikan kekuatan tren harga.
- Jika harga naik dan MFI di atas 50 → tren naik kuat dan sehat.
- Jika harga naik tapi MFI turun di bawah 50 → potensi distribusi tersembunyi.
Contoh: Saham ABC naik dari Rp3.000 ke Rp3.300, namun MFI turun dari 75 ke 52. Ini mengindikasikan kenaikan tidak lagi didukung oleh volume kuat.
2. Kombinasi MFI dan RSI
Menggabungkan MFI dan RSI membantu mengonfirmasi sinyal momentum dengan akurasi lebih tinggi:
- RSI > 70 dan MFI > 80 → tren mulai jenuh beli.
- RSI < 30 dan MFI < 20 → tren mulai jenuh jual.
- Jika RSI naik tapi MFI stagnan → potensi false breakout.
Tips tambahan:
Gunakan timeframe 1D atau 4H agar sinyal RSI–MFI lebih stabil dibanding timeframe pendek.
3. Gabungkan dengan Moving Average (MA)
MFI sangat efektif bila digabungkan dengan indikator tren seperti MA:
- Entry buy saat MFI naik melewati 50 dan harga berada di atas MA50.
- Exit sell saat MFI turun di bawah 50 atau harga menembus MA50 ke bawah.
Dengan cara ini, trader bisa mengikuti tren besar sambil menghindari noise jangka pendek.
4. Gunakan MFI Sebagai Leading Indicator
Salah satu keunggulan MFI adalah sifatnya yang sering leading, alias bergerak lebih cepat daripada harga.
Kenaikan MFI sebelum harga naik bisa menjadi tanda awal adanya akumulasi institusi.
Sebaliknya, penurunan MFI sebelum harga jatuh sering menjadi tanda distribusi dini.
Contohnya, jika MFI naik signifikan sementara harga masih datar, artinya volume beli meningkat, potensi breakout biasanya semakin besar.
Contoh Praktis
Misalnya saham XYZ:
- Harga stabil di Rp1.000–Rp1.050 selama 2 minggu.
- MFI naik dari 35 ke 65 dengan volume meningkat 20%.
Interpretasi:
Smart money mulai masuk, meski harga belum bergerak banyak. Trader agresif bisa bersiap entry setelah harga menembus resistance Rp1.060 dengan MFI tetap di atas 50.
Sebaliknya, ketika harga naik ke Rp1.200 namun MFI turun dari 85 ke 60, itu bisa berarti tekanan beli melemah, waktu yang tepat untuk take profit sebagian posisi.
Kelebihan dan Keterbatasan MFI
| Kelebihan | Keterbatasan |
|---|---|
| Menggabungkan data harga dan volume, memberi sinyal lebih komprehensif | Sering memberikan sinyal palsu di pasar sideways |
| Dapat mendeteksi pergerakan smart money sebelum harga bergerak signifikan | Kurang efektif pada saham dengan volume rendah |
| Bisa digunakan untuk semua timeframe dan jenis aset | Perlu dikonfirmasi dengan indikator tren lain agar valid |
Kesalahan Umum saat Menggunakan MFI
Mengandalkan satu sinyal saja
MFI sebaiknya tidak digunakan sendirian. Gunakan konfirmasi dari RSI atau MA untuk validasi.
Tidak menyesuaikan periode perhitungan
Periode standar 14 hari tidak selalu cocok untuk semua saham.
Saham volatil bisa menggunakan periode 10, sedangkan saham stabil lebih cocok di 20.
Mengabaikan volume ekstrem harian
Volume yang tidak normal (misalnya lonjakan tiba-tiba akibat news) dapat mendistorsi nilai MFI sementara.
Kesimpulan
Money Flow Index (MFI) adalah alat penting untuk memahami keseimbangan antara tekanan beli dan jual.
Dengan menggabungkan unsur harga dan volume, MFI membantu trader melihat apakah uang besar sedang masuk atau keluar dari pasar.
Gunakan MFI bersama RSI dan indikator tren seperti Moving Average agar sinyalnya lebih kuat dan risiko sinyal palsu berkurang.
Pelajari perilaku volume saham global dan kembangkan strategi analisis teknikalmu langsung lewat Gotrade, aplikasi terbaik untuk berinvestasi saham dunia dengan aman dan efisiensi tinggi.
FAQ
1. Apakah MFI bisa digunakan di semua timeframe?
Ya. Namun, sinyal paling akurat biasanya muncul di timeframe 1H hingga harian, karena lebih stabil dari noise jangka pendek.
2. Apakah MFI lebih akurat dari RSI?
Tidak selalu, tapi MFI sering dianggap lebih informatif karena mempertimbangkan volume, bukan hanya perubahan harga.
3. Bagaimana menghindari sinyal palsu dari MFI?
Gunakan konfirmasi tambahan seperti tren harga, Moving Average, atau divergence sebelum mengambil keputusan entry.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.