Cara Mengatur Dana Investasi untuk Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Cara Mengatur Dana Investasi untuk Jangka Pendek dan Jangka Panjang

Banyak investor pemula bingung bagaimana cara membagi dana untuk tujuan jangka pendek dan jangka panjang. Akibatnya, semua uang dimasukkan ke instrumen yang sama, tanpa mempertimbangkan risiko, volatilitas, dan timeline penggunaan dana. Padahal, mengatur dana investasi berdasarkan time horizon adalah fondasi penting agar keuangan tetap aman dan portofolio tetap sehat.

Lewat artikel ini, Gotrade sudah menyiapkan panduan praktis tentang cara membagi dana investasi ke dalam bucket jangka pendek dan jangka panjang, serta instrumen apa saja yang cocok untuk keduanya.

Pengelompokan Dana Investasi Berdasarkan Time Horizon

Mengutip Investopedia, pengelompokan dana berdasarkan time horizon berarti membagi uang ke dalam beberapa “bucket” sesuai lama waktu dana tersebut ingin digunakan.

Umumnya dibagi menjadi dua:

1. Short-term investing (jangka pendek: 0–3 tahun)

Cocok untuk kebutuhan seperti:

  • dana menikah
  • DP rumah
  • liburan besar
  • pendidikan anak usia dini
  • perencanaan pindah kerja atau pindah kota

Dana ini tidak boleh banyak fluktuasi karena akan digunakan dalam waktu dekat.

2. Long-term investing (jangka panjang: 5–20 tahun+)

Tujuan seperti:

  • dana pensiun
  • pendidikan anak SMA–kuliah
  • kekayaan jangka panjang
  • membangun portofolio untuk kebebasan finansial

Karena timeline-nya panjang, dana ini dapat ditempatkan pada instrumen yang lebih agresif dan volatil.

Kenapa Harus Dipisahkan?

Jika semua uang ditempatkan di satu instrumen saja, beberapa risiko dapat muncul:

  • kamu terpaksa menjual aset jangka panjang saat market sedang turun
  • rencana jangka pendek bisa gagal karena portofolio sedang minus
  • tujuan jangka panjang jadi lambat
  • cash flow tidak stabil
  • psikologi investasi lebih mudah goyah

Dengan memisahkan bucket, kamu membuat sistem finansial yang lebih terstruktur dan tahan guncangan.

Bucket 1: Dana untuk Short-Term Investing (0–3 Tahun)

Karakteristik

  • tidak boleh turun terlalu banyak
  • mudah dicairkan
  • risiko rendah hingga moderat
  • fokus pada kestabilan, bukan return tinggi

Instrumen yang Cocok

  • Money market fund atau instrumen pasar uang: Cocok untuk tujuan sangat dekat dan minim risiko.
  • Obligasi jangka pendek atau bond ETF durasi rendah: Relatif stabil dan fluktuasi kecil dibanding saham.
  • Deposito atau tabungan berjangka: Cocok untuk dana yang benar-benar harus aman.
  • High-yield savings (jika tersedia): Untuk likuiditas maksimal.

Tidak disarankan: saham individual, ETF equity murni, saham growth, crypto, opsi, dan instrumen berisiko tinggi.

Bucket 2: Dana untuk Long-Term Investing (5–20 Tahun+)

Karakteristik

  • siap menghadapi volatilitas tinggi
  • fokus pada pertumbuhan jangka panjang
  • compounding bekerja maksimal
  • return historis lebih tinggi

Instrumen yang Cocok

  • ETF indeks besar (S&P 500: VOO/SPY): Stabil, efisien, dan cocok sebagai core portfolio.
  • Total Market ETF (VTI): Memberi paparan ke seluruh pasar AS.
  • Nasdaq 100 ETF (QQQ): Agresif untuk jangka panjang, cocok sebagai porsi kecil.
  • Saham mega-cap (AAPL, MSFT, GOOGL, NVDA): Kuat secara fundamental dan cocok untuk horizon panjang.
  • ETF sektor atau thematic: Hanya sebagai topping, bukan core.

Tidak disarankan: instrumen low-risk karena return-nya kurang optimal untuk horizon panjang.

Cara Praktis Mengatur Dana Investasi Berdasarkan Horizon

1. Tentukan tujuan finansial dulu

Tanyakan:

  • uang ini mau dipakai kapan?
  • untuk keperluan apa?
  • apakah timeline bisa fleksibel?

Semakin jelas tujuan, semakin mudah menentukan bucket.

2. Hitung nominal kebutuhan jangka pendek

Contoh:

  • DP rumah 2 tahun lagi: Rp50 juta
  • Biaya sekolah 1 tahun lagi: Rp8 juta

Total: Rp58 juta harus masuk short-term bucket.

3. Sisanya masukkan ke long-term bucket

Setelah kebutuhan dekat ter-cover, barulah fokus mengalokasikan sisanya untuk pertumbuhan jangka panjang.

4. Terapkan sistem automasi

Untuk long-term investing:

Untuk short-term investing:

  • auto-transfer ke rekening khusus
  • pakai instrumen stabil

5. Rebalancing setiap 12 bulan

Jika alokasi short-term terlalu penuh, sisihkan ke long-term. Jika long-term terlalu kecil, sesuaikan proporsinya.

6. Jangan mencampur kedua bucket

Jangan pakai long-term untuk kebutuhan mendadak. Jangan pakai short-term untuk spekulasi saham.

Contoh Alokasi Dana Berdasarkan Horizon

Contoh 1: Karyawan lajang

Pendapatan stabil, tidak ada tanggungan besar.

  • Short-term: 20 persen
  • Long-term: 80 persen

Contoh 2: Pasangan muda baru punya anak

Banyak tujuan jangka pendek–menengah.

  • Short-term: 40 persen
  • Long-term: 60 persen

Contoh 3: Freelancer pendapatan fluktuatif

Butuh buffer lebih besar.

  • Short-term: 50 persen
  • Long-term: 50 persen

Tidak ada alokasi yang benar atau salah. Kuncinya adalah konsisten dan disesuaikan dengan kondisi finansialmu.

Kesimpulan

Mengelola dana investasi berdasarkan time horizon membantu menjaga cash flow, melindungi rencana jangka pendek, dan memastikan portofolio jangka panjang tumbuh optimal.

Dengan membagi dana ke dalam short-term bucket (0–3 tahun) dan long-term bucket (5–20 tahun), kamu bisa mengurangi stres, menghindari penarikan dana saat market turun, dan menjaga strategi investasi tetap konsisten.

Kalau kamu ingin mulai membangun portofolio jangka panjang dengan mudah, kamu bisa memulai di Gotrade dengan deposit awal US$5, pembelian saham mulai US$1, dan fleksibilitas trading 24 jam selama 5 hari.

FAQ

  1. Apakah dana jangka pendek boleh dimasukkan ke saham?
    Sebaiknya tidak, karena volatilitas saham terlalu tinggi untuk horizon dekat.
  2. Berapa porsi ideal untuk long-term investing?
    Umumnya 60–80 persen, tergantung stabilitas keuangan dan tujuan.
  3. Apakah perlu memisahkan rekening untuk tiap bucket?
    Sangat disarankan agar tidak tercampur dan lebih mudah dipantau.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.

Read more