Cara Mengatur Cash Flow Supaya Bisa Tetap Investasi Tiap Bulan

Cara Mengatur Cash Flow Supaya Bisa Tetap Investasi Tiap Bulan

Banyak orang ingin rutin berinvestasi, tapi sering gagal karena tidak punya strategi dalam mengatur uang. Padahal, kuncinya sederhana: pahami cara mengatur cash flow agar tetap bisa menyisihkan dana investasi setiap bulan tanpa mengorbankan kebutuhan hidup.

Menurut laporan Experian, salah satu alasan utama orang berhenti berinvestasi bukan karena hasilnya buruk, tapi karena arus kas pribadi tidak stabil. Jika pengeluaran tidak terpantau, uang akan habis sebelum sempat ditabung, apalagi diinvestasikan.

Artikel ini akan membahas langkah praktis membangun cash flow positif, membuat rencana bulanan yang realistis, dan memastikan kamu bisa investasi konsisten setiap bulan tanpa stres.

Pahami Arus Kas Pribadi (Cash Flow)

Langkah pertama untuk mencapai cash flow positif adalah memahami dari mana uang kamu datang dan ke mana uang itu pergi.

Menurut Investopedia, cash flow pribadi bisa dibagi jadi dua bagian:

Cash inflow

Semua pemasukan rutin, seperti gaji, bonus, atau pendapatan tambahan.

Cash outflow

Semua pengeluaran bulanan, termasuk kebutuhan dasar, cicilan, gaya hidup, dan investasi.

Untuk memantau arus kas dengan baik, tulis semua transaksi kamu selama satu bulan penuh. Catat secara jujur, dari biaya transportasi, kopi harian, hingga langganan streaming.

Dari situ kamu akan tahu apakah pengeluaranmu seimbang atau sudah melebihi pemasukan. Kemudian, kamu bisa menyaring dan menilai pengeluaran yang perlu dikurangi atau dihilangkan.

Gunakan Budget Tracker atau Aplikasi Keuangan

Banyak orang merasa repot mencatat keuangan, padahal sekarang ada banyak alat bantu yang mempermudah proses ini. Kamu bisa menggunakan:

Aplikasi

Aplikasi seperti Money Lover, Spendee, atau Notion Finance Tracker, untuk memantau pengeluaran secara otomatis.

Template Excel atau Google Sheets

Jika kamu ingin sistem sederhana tapi tetap terstruktur. Tujuannya bukan sekadar mencatat, tapi juga melihat pola pengeluaran dan mencari peluang efisiensi.

Misalnya, jika kamu menyadari 20% penghasilan habis untuk pesan makanan online, kamu bisa mengatur batas maksimum di bulan berikutnya. Dengan begitu, kamu bisa menciptakan ruang lebih besar dalam cash flow untuk investasi.

Terapkan Metode 50/30/20 atau Versi yang Disesuaikan

Setelah tahu arus kasmu, buat rencana bulanan (monthly plan) agar kamu tidak keluar jalur.

Salah satu metode populer adalah aturan 50/30/20, yang dikutip dari NerdWallet:

  • 50% untuk kebutuhan pokok (sewa, makan, transportasi).
  • 30% untuk keinginan (hiburan, gaya hidup).
  • 20% untuk tabungan dan investasi.

Namun, kamu bisa menyesuaikannya sesuai situasi finansial. Misalnya:

Metode 60/20/20

Untuk kamu yang masih punya cicilan tinggi, jadi pembagiannya:

  • 60% untuk kebutuhan pokok.
  • 20% untuk keinginan/hiburan.
  • 20% untuk tabungan dan investasi.

Metode 40/30/30

Untuk kamu yang ingin menabung atau berinvestasi lebih agresif. Kuncinya bukan pada rumus, tapi komitmen untuk menjaga proporsi pengeluaran setiap bulan.

  • 40% untuk kebutuhan pokok.
  • 30% untuk keinginan/hiburan.
  • 30% untuk tabungan dan investasi.

Otomatiskan Investasi Lewat Auto-Debit

Langkah paling efektif agar tetap bisa investasi setiap bulan adalah mengotomatiskan prosesnya.

Dengan fitur auto-debit atau auto-invest, kamu bisa menyisihkan dana investasi di awal bulan, bukan menunggu sisa uang di akhir bulan.

Masih melansir Investopedia, investor yang menerapkan auto-invest cenderung lebih konsisten dan punya hasil jangka panjang lebih baik karena tidak tergoda menunda.

Jika kamu menggunakan aplikasi investasi seperti Gotrade, kamu bisa rutin membeli saham atau ETF global dengan nominal kecil, mulai dari Rp15.000. Kuncinya: perlakukan investasi sebagai kebutuhan, bukan pilihan.

Evaluasi dan Koreksi Setiap Bulan

Cash flow tidak bersifat statis; selalu berubah mengikuti pendapatan dan kebutuhan hidupmu. Karena itu, penting untuk meninjau ulang rencana keuangan bulanan secara rutin.

Tanyakan pada diri sendiri:

  • Apakah pengeluaran bulan ini lebih besar dari yang direncanakan?
  • Apakah dana investasi masih konsisten?
  • Adakah area pengeluaran yang bisa dikurangi?

Konsistensi dalam evaluasi akan membantu kamu menjaga cash flow positif tanpa merasa tercekik. Ingat, tujuan akhirnya bukan sekadar hemat, tapi mengelola uang dengan sadar agar hidup tetap nyaman dan investasi berjalan.

Kesimpulan

Mengatur cash flow bukan soal membatasi diri, tapi soal memberi arah pada uangmu. Dengan pencatatan rutin, rencana bulanan yang realistis, dan sistem auto-debit investasi, kamu bisa membangun cash flow positif sekaligus menumbuhkan portofolio secara konsisten.

Mulailah dari hal kecil: catat pengeluaran minggu ini, tentukan batas tiap kategori, lalu aktifkan auto-invest di awal bulan.

Dalam beberapa bulan, kamu akan melihat hasil nyata, bukan hanya saldo yang lebih sehat, tapi juga rasa tenang karena uangmu bekerja untuk masa depan.

Sudah siap investasi? Yuk, download dan instal aplikasi Gotrade, lalu verifikasi akun serta tambahkan deposit pertamamu!

FAQ

Apa itu cash flow pribadi?

Cash flow pribadi adalah arus keluar dan masuk uang dalam kehidupan sehari-hari, termasuk gaji, pengeluaran, tabungan, dan investasi.

Bagaimana cara membuat cash flow positif?

Catat seluruh pengeluaran, kurangi pengeluaran yang tidak perlu, dan sisihkan dana investasi secara otomatis di awal bulan.

Apa manfaat auto-debit untuk investasi?

Auto-debit membantu kamu berinvestasi secara disiplin tanpa tergoda menunda atau lupa menyisihkan dana tiap bulan.

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures adalah Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.

Read more