Bagaimana Cara Menentukan Time Horizon Investasi untuk Pemula?

Bagaimana Cara Menentukan Time Horizon Investasi untuk Pemula?

Banyak pemula langsung memilih saham tanpa memikirkan "tujuan akhirnya". Padahal, sebelum memilih saham atau ETF, hal pertama yang harus ditentukan adalah time horizon investasi. Time horizon menentukan instrumen apa yang cocok, seberapa besar risiko yang boleh diambil, dan strategi apa yang harus diikuti.

Lewat artikel ini, Gotrade sudah menyiapkan panduan sederhana tentang cara menentukan time horizon, perbedaannya, dan bagaimana hal ini mencegah kamu salah memilih saham atau ETF.

Mengenal Time Horizon Investasi

Time horizon investasi adalah rentang waktu yang kamu butuhkan sebelum dana tersebut ingin dipakai. Ada tiga kategori umum:

  • jangka pendek (0–3 tahun)
  • jangka menengah (3–7 tahun)
  • jangka panjang (7–20 tahun atau lebih)

Menentukan time horizon membantu kamu memilih instrumen yang aman dan sesuai tujuan.

Kenapa Time Horizon Penting Agar Tidak Salah Pilih Saham?

Kesalahan besar investor pemula adalah membeli saham growth super-volatile padahal dana itu mau dipakai dalam dua tahun. Hasilnya:

  • risiko jatuh tinggi
  • stres berlebihan
  • salah timing jual
  • potensi loss ketika butuh uang mendadak

Dengan time horizon yang jelas, kamu tahu apakah dana tersebut harus tetap aman atau bisa ditaruh di aset agresif untuk pertumbuhan jangka panjang.

Cara Menentukan Time Horizon Berdasarkan Tujuan Finansialmu

Melansir Fundrise dan Investopedia, berikut cara praktis menentukan time horizon investasi.

1. Time Horizon Jangka Pendek (0–3 Tahun)

Ciri-ciri dana jangka pendek:

  • akan dipakai dalam waktu dekat
  • tidak boleh turun banyak
  • butuh likuiditas tinggi

Contoh tujuan:

  • dana liburan
  • DP rumah
  • biaya pendidikan tahunan
  • cadangan untuk pindah kerja

Instrumen yang cocok:

  • money market
  • deposito
  • short-term bond ETF
  • high-yield savings

Yang tidak cocok:

  • saham individual volatil
  • ETF growth
  • crypto
  • opsi

Mengapa? Karena volatilitas tinggi bisa membuat dana berkurang saat kamu butuh menggunakannya.

2. Time Horizon Jangka Menengah (3–7 Tahun)

Cocok untuk tujuan yang tidak mendesak tetapi juga tidak terlalu jauh. Risiko bisa ditoleransi lebih besar, tetapi tetap harus dijaga.

Contoh tujuan:

  • persiapan menikah
  • biaya masuk sekolah
  • renovasi rumah

Instrumen yang cocok:

  • kombinasi ETF indeks seperti S&P 500 (SPY, VOO)
  • balanced fund
  • bond ETF durasi menengah
  • saham blue-chip stabil

Instrumen yang perlu dibatasi:

  • saham growth agresif
  • thematic ETF berisiko tinggi

Dengan horizon 3–7 tahun, kamu bisa menoleransi koreksi jangka pendek, tetapi tetap butuh stabilitas.

3. Time Horizon Jangka Panjang (7–20 Tahun+)

Inilah horizon terbaik untuk pertumbuhan kekayaan karena efek compounding bekerja maksimal.

Contoh tujuan:

  • pensiun
  • pendidikan anak 10+ tahun
  • membangun portofolio jangka panjang
  • financial independence

Instrumen yang cocok:

  • S&P 500 ETF
  • Total Market ETF (VTI)
  • Nasdaq 100 ETF (QQQ)
  • saham mega-cap seperti Apple, Microsoft, Nvidia
  • ETF sektor (porsi kecil)

Untuk horizon panjang, volatilitas bukan ancaman, justru itu kesempatan membeli lebih murah.

Cara Praktis Menentukan Time Horizon dalam 5 Langkah

1. Tentukan kapan uang itu akan dipakai

Tuliskan:

  • 1 tahun lagi?
  • 4 tahun lagi?
  • 15 tahun lagi?

Semakin cepat tanggal penggunaannya, semakin pendek horizon kamu.

2. Tanya: Bisa ditunda atau tidak?

  • Wajib (bayar biaya sekolah)? → horizon fix.
  • Tidak terlalu wajib (liburan)? → horizon fleksibel.

Fleksibilitas menambah toleransi risiko.

3. Cek kondisi finansial pribadi

  • Jika cash flow kuat + dana darurat aman → horizon bisa diperpanjang.
  • Jika kondisi tidak stabil → pilih horizon lebih pendek untuk berjaga-jaga.

4. Cek toleransi risiko

Risk tolerance rendah membuat instrumen jangka panjang terasa "berbahaya", meskipun horizon panjang. Pastikan kamu tidak panik saat portofolio turun.

5. Cocokkan horizon dengan tipe instrumen

Gunakan tabel berikut sebagai panduan cepat:

Time Horizon Risiko Instrumen Cocok
0–3 tahun rendah money market, short-term bond ETF
3–7 tahun medium ETF indeks, blue-chip, bond ETF
7–20 tahun tinggi ETF growth, mega-cap tech, thematic ETF

Contoh Praktis Mengatur Portofolio Berdasarkan Horizon

Contoh 1: Karyawan muda

  • Tujuan: pensiun 20 tahun lagi
  • Horizon: panjang
  • Instrumen: S&P 500, Total Market, Nasdaq 100
  • Risiko: tinggi tetapi aman karena timeline panjang

Contoh 2: Pasangan muda

  • Tujuan: beli rumah 4 tahun lagi
  • Horizon: menengah
  • Instrumen: ETF indeks + bond ETF
  • Risiko: moderat

Contoh 3: Pengusaha dengan cash flow fluktuatif

  • Tujuan: cadangan pribadi 2 tahun
  • Horizon: pendek
  • Instrumen: short-term bonds, money market
  • Risiko: rendah

Kesimpulan

Menentukan time horizon investasi adalah langkah penting agar kamu tidak salah memilih saham atau ETF. Dengan horizon yang jelas, kamu bisa memilih instrumen yang sesuai dan menjaga psikologi investasi tetap stabil.

Time horizon menentukan:

  • seberapa besar risiko yang boleh diambil
  • jenis instrumen yang cocok
  • strategi jangka panjang yang harus digunakan

Jika kamu ingin mulai membangun portofolio saham dan ETF AS sesuai horizon investasimu, yuk, mulai di aplikasi Gotrade Indonesia! Cukup dengan deposit awal US$5, kamu bisa beli saham mulai US$1 dan trading 24 jam/5 hari.

FAQ

  1. Apakah horizon pendek harus selalu instrumen rendah risiko?
    Ya, karena dana akan segera digunakan dan tidak boleh kehilangan nilai besar.
  2. Apakah ETF indeks cocok untuk horizon 5 tahun?
    Cocok, tetapi kombinasikan dengan bond ETF agar lebih stabil.
  3. Apakah horizon bisa berubah?
    Bisa, tergantung tujuan dan kondisi keuanganmu.

Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.

Read more