9 Cara Menentukan Saham Core dan Satellite di Portofolio Investasi
Menyusun portofolio saham sering terasa rumit karena banyak pilihan dan strategi. Pendekatan saham core-satellite membantu menyederhanakan keputusan dengan membagi peran saham ke dua fungsi utama: stabilitas dan peluang. Dengan struktur ini, portofolio saham menjadi lebih terarah, mudah dikelola, dan selaras dengan tujuan investasi.
Artikel ini membahas cara menentukan saham core dan saham satellite secara praktis, dengan fokus pada keseimbangan antara stabil dan opportunistic dalam portofolio core-satellite.
Mengapa Pendekatan Core-Satellite Penting?
Banyak investor mencampur semua saham tanpa peran yang jelas. Akibatnya, portofolio bisa terlalu agresif atau justru kurang bertumbuh.
Pendekatan core-satellite memecahkan masalah ini dengan menetapkan fungsi yang berbeda untuk tiap kelompok saham.
Core berfungsi sebagai fondasi jangka panjang yang menjaga stabilitas. Satellite berfungsi sebagai pendorong kinerja tambahan melalui peluang tematik, momentum, atau siklus tertentu. Pemisahan peran ini membuat evaluasi dan pengambilan keputusan jauh lebih rasional.
Cara Menentukan Saham Core dan Saham Satellite
Merangkum InvestEngine dan Investopedia, berikut adalah cara-cara menentukan saham core dan satellite untuk portofoliomu:
1. Memahami tujuan utama portofolio
Langkah pertama adalah menentukan tujuan portofolio secara keseluruhan.
- Jika tujuan utamanya adalah pertumbuhan stabil jangka panjang, porsi core harus dominan.
- Jika tujuan lebih agresif, satellite bisa diperbesar namun tetap terkontrol.
Tujuan yang jelas menjadi filter utama dalam memilih saham.
2. Menentukan karakter saham core
Saham core seharusnya menjadi jangkar portofolio.
Karakteristik utamanya adalah bisnis yang relatif stabil, model pendapatan yang jelas, dan posisi pasar yang kuat.
Saham jenis ini tidak harus selalu spektakuler, tetapi konsisten dalam jangka panjang.
3. Memilih saham dengan volatilitas lebih rendah sebagai core
Volatilitas adalah pembeda penting. Saham core umumnya memiliki fluktuasi harga yang lebih terkendali dibanding pasar atau sektor tematik.
Tujuannya bukan menghindari risiko sepenuhnya, tetapi menjaga agar portofolio tidak terlalu mudah terguncang.
4. Fokus pada fundamental yang terbukti
Saham core sebaiknya memiliki rekam jejak kinerja yang panjang, neraca yang sehat, dan arus kas yang stabil.
Fundamental yang solid memberi kepercayaan untuk holding jangka panjang.
Ini membantu investor tetap tenang saat market bergejolak.
5. Menentukan karakter saham satellite
Saham satellite bersifat opportunistic. Fokusnya adalah menangkap peluang pertumbuhan lebih tinggi dari tema, inovasi, atau momentum tertentu.
Risikonya lebih tinggi, tetapi porsinya lebih kecil sehingga dampaknya ke portofolio tetap terkendali.
6. Memilih saham satellite berdasarkan tema atau siklus
Saham satellite sering berasal dari sektor tematik seperti teknologi, AI, energi, atau industri yang sedang berada dalam fase pertumbuhan.
Pemilihan berbasis tema membantu strategi lebih terarah, bukan sekadar spekulasi acak.
7. Membatasi porsi saham satellite
Kunci dari strategi saham core-satellite adalah disiplin alokasi. Saham satellite sebaiknya dibatasi agar tidak mendominasi portofolio.
Dengan batas yang jelas, potensi kerugian tetap bisa dikelola tanpa merusak fondasi portofolio saham.
8. Menyesuaikan holding period
Saham core umumnya dipegang lebih lama dan jarang diperdagangkan.
Saham satellite memiliki holding period lebih fleksibel, bisa disesuaikan dengan perubahan momentum atau siklus.
Pemisahan ini mencegah kebingungan antara investasi jangka panjang dan trading oportunistik.
9. Evaluasi berdasarkan peran, bukan hanya return
Kinerja saham core dan satellite sebaiknya dievaluasi berdasarkan fungsinya masing-masing. Saham core dinilai dari stabilitas dan konsistensi.
Saham satellite dinilai dari efektivitas menangkap peluang. Pendekatan ini membuat evaluasi lebih adil dan objektif.
Kesalahan yang Harus Dihindari
1. Mengubah saham satellite menjadi core tanpa sadar
Saham yang awalnya dibeli untuk peluang jangka pendek sering berubah menjadi holding jangka panjang karena enggan cut loss. Ini bisa merusak struktur portofolio.
2. Terlalu banyak saham satellite
Terlalu banyak posisi opportunistic membuat portofolio kehilangan fokus dan meningkatkan stres.
3. Tidak disiplin terhadap alokasi
Tanpa batas alokasi yang jelas, saham satellite bisa membesar saat naik dan mendominasi risiko portofolio.
Kesimpulan
Menentukan saham core satellite adalah soal menetapkan peran, bukan mencari saham “terbaik”. Saham core menjaga stabilitas dan konsistensi, sementara saham satellite memberi ruang untuk peluang dan pertumbuhan tambahan.
Dengan pembagian peran yang jelas, portofolio saham menjadi lebih terstruktur, mudah dievaluasi, dan selaras dengan tujuan investasi.
Melalui pendekatan disiplin dan pemanfaatan platform investasi yang memudahkan pengelolaan portofolio seperti Gotrade, strategi portofolio core-satellite dapat diterapkan secara praktis dan berkelanjutan.
Makanya, yuk, download aplikasinya, buat akun, dan bangun portofolio investasi yang menguntungkan dari sekarang!
FAQ
1. Apakah semua investor perlu strategi core-satellite?
Tidak wajib, tetapi sangat membantu untuk investor yang ingin seimbang antara stabilitas dan peluang.
2. Berapa porsi ideal saham core dan satellite?
Tergantung profil risiko, tetapi umumnya core lebih besar dari satellite.
3. Apakah saham satellite harus sering dijual beli?
Tidak selalu, tetapi lebih fleksibel dibanding saham core.
4. Bisakah satu saham berpindah dari satellite ke core?
Bisa, jika karakter bisnis dan perannya dalam portofolio berubah secara fundamental.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.