Cara Membaca Open Interest dalam Options Trading
Bagi trader derivatif, open interest options adalah salah satu indikator penting untuk memahami seberapa aktif dan likuid suatu kontrak opsi.
Berbeda dari volume trading harian, open interest menunjukkan jumlah kontrak yang masih terbuka, artinya kontrak yang belum ditutup, dieksekusi, atau kadaluarsa.
Dalam artikel ini, Gotrade akan menjelaskan apa itu open interest, perbedaannya dengan volume, serta bagaimana cara menggunakan data OI untuk strategi trading yang lebih cerdas.
Apa Itu Open Interest?
Open interest (OI) adalah total jumlah kontrak opsi yang masih aktif pada suatu waktu. Kontrak ini bisa berupa call option atau put option.
Setiap kali terjadi transaksi baru, misalnya satu pihak membuka posisi beli dan pihak lain membuka posisi jual, open interest akan meningkat satu unit. Sebaliknya, ketika posisi tersebut ditutup atau kadaluarsa, open interest berkurang.
Contoh sederhana: Jika ada 1.000 kontrak opsi call Tesla yang masih aktif, maka open interest-nya adalah 1.000. Jika 200 kontrak ditutup hari ini, maka open interest akan turun menjadi 800.
Melansir Investopedia, open interest mencerminkan komitmen pasar atau tingkat partisipasi pelaku dalam kontrak derivatif tertentu. Semakin tinggi angkanya, semakin aktif minat investor pada kontrak tersebut.
Bedanya Open Interest dan Volume Trading
Banyak trader pemula sering menganggap open interest sama dengan volume, padahal keduanya berbeda secara fungsi dan waktu pencatatan.
| Aspek | Open Interest | Volume Trading |
|---|---|---|
| Definisi | Jumlah kontrak yang masih terbuka | Jumlah kontrak yang diperdagangkan pada hari itu |
| Sifat Data | Kumulatif, berubah hanya saat kontrak baru dibuat atau ditutup | Harian, reset ke nol setiap sesi baru |
| Makna Utama | Mengukur minat dan likuiditas pasar | Mengukur aktivitas perdagangan harian |
| Contoh | OI tetap tinggi walau volume harian kecil | Volume tinggi bisa terjadi meski OI menurun |
Cara Membaca dan Memahami Data Open Interest
Menurut CME Group, untuk membaca open interest, perhatikan kombinasi antara perubahan OI, volume, dan arah harga. Berikut interpretasi yang umum digunakan:
- Harga naik + OI naik → Tren bullish kuat. Banyak posisi baru dibuka mengikuti kenaikan harga. Artinya, pasar percaya harga akan terus naik.
- Harga turun + OI naik → Tren bearish kuat. Posisi short baru dibuka, menandakan tekanan jual meningkat.
- Harga naik + OI turun → Short covering. Posisi lama ditutup, bukan pembelian baru. Kenaikan harga bisa sementara.
- Harga turun + OI turun → Likuidasi posisi. Baik pembeli maupun penjual keluar pasar, biasanya saat tren mulai melemah.
Cara Memanfaatkan Open Interest untuk Analisis Trading
1. Mengukur Likuiditas Opsi
Semakin tinggi open interest, semakin likuid kontrak opsi tersebut. Likuiditas penting karena:
- Memudahkan masuk dan keluar posisi tanpa slippage besar.
- Spread bid-ask lebih ketat.
- Eksekusi order lebih cepat.
Tips: Selalu pilih kontrak dengan open interest tinggi (biasanya >500 kontrak) agar transaksi efisien dan risiko likuiditas rendah.
2. Mengidentifikasi Level Support dan Resistance
Open interest sering kali terkonsentrasi di level harga tertentu, misalnya strike price 100, 110, atau 120. Level dengan OI tinggi biasanya menjadi area psikologis penting, tempat banyak kontrak aktif berkumpul.
Contoh: Jika OI terbesar ada di strike 100 untuk call option, level itu bisa menjadi area resistance jangka pendek karena banyak trader mempertahankan posisi di sana.
3. Mengonfirmasi Tren Harga
Open interest juga bisa digunakan untuk memastikan kekuatan tren:
- Jika harga dan OI naik bersamaan → tren masih solid.
- Jika harga naik tapi OI stagnan → waspada potensi pembalikan.
- Jika harga turun dan OI turun → tren melemah.
Coba kombinasi OI dan volume untuk memberikan sinyal akurat dalam menentukan keberlanjutan tren opsi.
4. Melacak Aktivitas Institusional
Trader besar dan institusional sering meninggalkan jejak melalui open interest. Lonjakan OI mendadak pada satu strike price bisa menandakan strategi tertentu sedang dibangun, seperti covered call atau bull spread.
Trader ritel bisa memanfaatkan data ini untuk mengidentifikasi potensi arah pasar sebelum pergerakan besar terjadi.
5. Menentukan Strategi Entry dan Exit
Gunakan perubahan OI untuk waktu entry/exit yang lebih presisi:
- Entry ketika OI mulai naik signifikan dengan arah harga yang sejalan.
- Exit saat OI menurun setelah pergerakan harga ekstrem, menandakan trader mulai menutup posisi.
Kombinasi OI dan analisis teknikal (seperti RSI atau MACD) bisa memberi konfirmasi tambahan sebelum mengambil keputusan.
Contoh Analisis Open Interest Saham NVIDIA
Misalnya, pada kontrak call option NVIDIA (NVDA) di strike $120, open interest meningkat 25% bersamaan dengan kenaikan harga saham dan volume harian tinggi.
Interpretasinya: minat beli baru masuk dan tren bullish masih kuat.
Sebaliknya, jika OI justru turun di tengah kenaikan harga, kemungkinan besar terjadi short covering, bukan pembelian baru, tanda pasar mulai jenuh.
Kesimpulan
Memahami open interest options membantu trader membaca kekuatan tren, mengukur minat pasar, dan menemukan area harga penting dalam kontrak opsi. Dengan menggabungkannya bersama volume dan analisis teknikal, kamu bisa membangun strategi entry dan exit yang lebih objektif.
Makanya, pantau data options pricing dan open interest sebelum mulai trading options di aplikasi Gotrade, ya!
FAQ
1. Apakah open interest sama dengan volume?
Tidak. Volume menunjukkan jumlah transaksi harian, sementara open interest menunjukkan total kontrak yang masih terbuka.
2. Apakah open interest bisa negatif?
Tidak bisa. OI hanya bisa naik atau turun tergantung jumlah kontrak yang aktif atau ditutup.
3. Apakah open interest penting untuk semua trader opsi?
Sangat penting, karena OI menunjukkan likuiditas pasar dan membantu membaca kekuatan tren.
Disclaimer
PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.