Capital Gain vs Loss: Cara Hitung dan Strategi Mengelola
Capital gain adalah keuntungan dari jual beli saham, sedangkan capital loss adalah kerugiannya. Pelajari perbedaan dan strategi mengelolanya di sini.

Dalam dunia investasi, dua istilah yang pasti akan kamu temui adalah capital gain dan capital loss. Kedua istilah ini menggambarkan hasil akhir dari aktivitas jual beli aset seperti saham, obligasi, ETF, atau instrumen keuangan lainnya.
Memahami perbedaan capital gain vs capital loss sangat penting bagi investor, karena keduanya berkaitan langsung dengan strategi investasi, manajemen risiko, dan keputusan kapan waktu terbaik untuk membeli atau menjual aset.
Simak pemaparan lengkap Gotrade tentang keduanya di artikel ini.
Apa Itu Capital Gain?
Capital gain adalah keuntungan yang diperoleh investor ketika harga jual suatu aset lebih tinggi dari harga belinya.
Secara sederhana, kamu membeli saham pada harga tertentu, lalu menjualnya pada harga yang lebih tinggi, selisih positif antara harga jual dan harga beli itulah yang disebut capital gain.
Jenis capital gain
- Short-term capital gain
Terjadi jika aset dijual dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Biasanya lebih berisiko karena fluktuasi harga jangka pendek lebih tajam. - Long-term capital gain
Terjadi jika aset dipegang lebih dari satu tahun. Keuntungannya sering kali lebih stabil karena harga saham jangka panjang mencerminkan fundamental perusahaan.
Apa Itu Capital Loss?
Capital loss adalah kebalikan dari capital gain, yaitu kondisi ketika harga jual suatu aset lebih rendah dari harga belinya, sehingga investor mengalami kerugian modal, melansir Investopedia.
Contoh:
Jika kamu membeli saham Tesla di harga $250 per saham, namun menjualnya di harga $200, maka kamu mengalami capital loss sebesar $50 per saham atau -20%.
Kerugian seperti ini umum terjadi dalam pasar saham, terutama jika investor menjual karena panik atau tidak memiliki strategi investasi yang jelas.
Jenis capital loss
- Realized loss
Terjadi ketika kamu benar-benar menjual aset di bawah harga beli. Kerugian ini tercatat secara resmi dalam portofolio. - Unrealized loss
Terjadi ketika harga aset turun tetapi belum dijual. Kerugian ini hanya bersifat sementara karena harga masih bisa pulih.
Cara Menghitung Capital Gain dan Capital Loss
Perhitungan kedua istilah ini sebenarnya sangat sederhana dan bisa diterapkan untuk semua jenis aset investasi.
Rumus dasar:
Capital Gain/Loss = Harga Jual – Harga Beli
Jika hasilnya positif, artinya capital gain
Jika hasilnya negatif, berarti capital loss
Contoh:
Kamu membeli 100 lembar saham Microsoft di harga $200, dan menjual semuanya di harga $250.
Maka:
(250 – 200) × 100 = $5.000 capital gain
Sebaliknya, jika kamu menjual di harga $180, maka:
(180 – 200) × 100 = –$2.000 capital loss
Selain perhitungan dasar, investor profesional juga memperhitungkan biaya transaksi (fees) dan pajak capital gain, terutama di pasar seperti Amerika Serikat di mana keuntungan investasi dikenai pajak tertentu.
Perbedaan Capital Gain vs Capital Loss
Untuk memahami keduanya lebih mudah, berikut tabel perbandingan singkatnya:
Aspek | Capital Gain | Capital Loss |
---|---|---|
Definisi | Keuntungan dari selisih positif antara harga jual dan harga beli | Kerugian dari selisih negatif antara harga jual dan harga beli |
Dampak terhadap portofolio | Meningkatkan nilai total investasi | Menurunkan nilai total investasi |
Jenis | Short-term & Long-term | Realized & Unrealized |
Implikasi pajak | Dikenai pajak (di beberapa negara) | Bisa dikompensasi untuk mengurangi pajak (tax loss harvesting) |
Strategi umum | Take profit saat harga sesuai target | Cut loss untuk membatasi kerugian |
Strategi Mengelola Capital Gain dan Capital Loss
Menghadapi fluktuasi pasar adalah bagian tak terpisahkan dari dunia investasi. Kunci sukses bukan hanya mencari keuntungan, tetapi juga mengelola risiko kerugian dengan disiplin.
1. Tentukan target profit dan batas cut loss
Sebelum membeli saham, tetapkan target keuntungan realistis (take profit) dan batas maksimum kerugian (cut loss). Misalnya, ambil profit di +20% dan batasi kerugian di -10%. Ini membantu kamu tetap rasional di tengah volatilitas pasar.
2. Gunakan strategi diversifikasi
Jangan menempatkan seluruh modal di satu saham atau sektor. Diversifikasi membantu menyeimbangkan antara potensi capital gain dan risiko capital loss.
Contoh: seimbangkan saham teknologi dengan sektor defensif seperti kesehatan atau konsumsi.
3. Fokus pada investasi jangka panjang
Dalam jangka panjang, saham perusahaan dengan fundamental kuat cenderung mengalami kenaikan nilai. Dengan strategi buy and hold, kamu bisa mengubah fluktuasi jangka pendek menjadi potensi long-term capital gain.
4. Manfaatkan peluang saat harga turun
Capital loss tidak selalu buruk. Harga saham yang terkoreksi bisa menjadi peluang membeli di harga diskon, selama fundamental perusahaan tetap sehat.
5. Hindari keputusan emosional
Kepanikan adalah penyebab utama capital loss yang tidak perlu. Gunakan data dan analisis objektif untuk menentukan waktu jual-beli, bukan perasaan.
6. Pertimbangkan pajak (untuk investor global)
Bagi investor yang berinvestasi di bursa luar negeri seperti NYSE atau NASDAQ, pahami aturan pajak capital gain. Di beberapa negara, kerugian modal bisa dikompensasi untuk mengurangi kewajiban pajak tahunan.
Kesimpulan
Capital gain vs capital loss adalah dua sisi mata uang dalam dunia investasi. Capital gain adalah keuntungan ketika harga jual aset lebih tinggi dari harga beli, sementara capital loss adalah kerugian ketika harga jual lebih rendah.
Keduanya tidak bisa dihindari, namun bisa dikelola dengan strategi yang tepat: disiplin dalam menetapkan target, melakukan diversifikasi, dan berinvestasi pada perusahaan dengan fundamental kuat.
Kalau kamu ingin mulai mengejar capital gain dari perusahaan-perusahaan global, yuk, yuk_investasi_saham_AS_di_Gotrade, cara mudah dan aman untuk trading saham, ETF, dan options langsung dari Indonesia.
FAQ
- Apa itu capital gain?
Capital gain adalah keuntungan dari selisih antara harga jual dan harga beli suatu aset investasi seperti saham. - Apa itu capital loss?
Capital loss adalah kerugian ketika harga jual lebih rendah dari harga beli aset yang dimiliki. - Bagaimana cara menghitung capital gain dan loss?
Gunakan rumus sederhana: Harga Jual – Harga Beli. Hasil positif berarti gain, hasil negatif berarti loss.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.