Capex: Pengertian, Rumus, Contoh dan Capex vs Opex untuk Investor
Dalam dunia bisnis dan investasi, kamu akan sering mendengar istilah capex adalah biaya penting yang menentukan kemampuan perusahaan bertumbuh dalam jangka panjang.
Memahami apa itu capex membantu investor menilai kesehatan keuangan perusahaan dan memprediksi prospek masa depannya.
Artikel ini membahas pengertian capex, rumus, contoh perhitungan, perbedaan capex vs opex, serta cara memakainya dalam analisis saham.
Apa Itu Capex?
Capex atau Capital Expenditure adalah pengeluaran perusahaan untuk membeli, memperbaiki, atau meningkatkan aset jangka panjang.
Aset ini biasanya digunakan lebih dari satu tahun, seperti mesin, fasilitas produksi, kendaraan, perangkat teknologi, atau properti.
Melansir Investopedia, capex adalah bagian penting dari strategi pertumbuhan perusahaan karena menunjukkan bagaimana mereka berinvestasi untuk kapasitas masa depan.
Biasanya, capex muncul pada laporan arus kas bagian "aktivitas investasi". Perusahaan dengan capex besar biasanya sedang ekspansi, sedangkan capex kecil dapat menandakan efisiensi atau perlambatan.
Rumus Capex
Rumus dasar untuk menghitung capex adalah:
Capex = Perubahan PPE + Penyusutan
Keterangan:
- PPE (Property, Plant, and Equipment) adalah nilai aset tetap perusahaan.
- Penyusutan (depreciation) ditambahkan kembali karena mengurangi nilai PPE di laporan keuangan.
Contoh Perhitungan
Misalkan perusahaan A memiliki data berikut:
- PPE tahun ini: 800 miliar
- PPE tahun lalu: 700 miliar
- Penyusutan: 50 miliar
Maka capex:
(800 – 700) + 50 = 150 miliar
Artinya perusahaan mengeluarkan 150 miliar untuk investasi aset baru atau peningkatan fasilitas.
Contoh Penggunaan Capex dalam Dunia Nyata
Dikutip dari Corporate Finance Institute berikut adalah beberapa contoh penerapan Capex dalam bisnis.
- Perusahaan teknologi membeli server baru untuk meningkatkan layanan cloud.
- Manufaktur memperluas pabrik dan membeli robot otomatisasi.
- Retail membuka toko baru atau memperbarui fasilitas gudang.
- Perusahaan energi mengembangkan pembangkit atau infrastruktur jaringan.
Contoh-contoh ini memberi gambaran bagaimana capex berkontribusi terhadap kemampuan perusahaan untuk tumbuh.
Capex vs Opex: Apa Bedanya
Pemula sering bingung membedakan capex dan opex, padahal keduanya memiliki fungsi berbeda dalam laporan keuangan.
Capex (Capital Expenditure)
- Untuk aset jangka panjang
- Nilai besar
- Dicatat sebagai aset lalu disusutkan
- Mendorong pertumbuhan jangka panjang
- Contoh: mesin, bangunan, kendaraan operasional
Opex (Operating Expenditure)
- Untuk biaya operasional harian
- Nilainya lebih kecil dan rutin
- Dicatat langsung sebagai beban
- Mempengaruhi profit jangka pendek
- Contoh: gaji karyawan, biaya listrik, marketing, sewa
Perbedaannya penting karena memengaruhi arus kas, profitabilitas, dan valuasi perusahaan.
Manfaat Menganalisis Capex untuk Investor
Menilai strategi pertumbuhan perusahaan
Capex besar dapat menunjukkan ekspansi agresif. Misalnya, perusahaan teknologi yang membeli data center baru bisa menghadapi permintaan besar di masa depan.
Menilai efisiensi manajemen
Capex yang terarah (bukan boros) menunjukkan manajemen mampu mengalokasikan modal dengan baik.
Mengukur kesehatan keuangan jangka panjang
Jika capex terlalu tinggi tanpa peningkatan pendapatan, ini bisa tanda risiko. Jika terlalu rendah, perusahaan bisa tertinggal dibanding pesaing.
Mengetahui kebutuhan investasi kembali
Beberapa perusahaan butuh reinvestasi tinggi (misalnya manufaktur), sementara perusahaan software biasanya capex rendah.
Cara Menggunakan Capex dalam Analisis Investasi
Bandingkan capex dengan arus kas operasi
Jika capex selalu lebih besar dari cash flow operasi, perusahaan mungkin butuh utang tambahan.
Cek tren capex 3–5 tahun
- Capex naik konsisten = sinyal ekspansi
- Capex turun tajam = efisiensi atau potensi penurunan permintaan
- Capex stabil = perusahaan mapan dan matang
Gunakan rasio Capex to Sales
Rasio ini mengukur seberapa besar porsi pendapatan yang dipakai untuk investasi. Semakin tinggi rasio, semakin berat beban investasinya.
Evaluasi capex terhadap pertumbuhan pendapatan
Apakah investasi menghasilkan penjualan lebih tinggi? Jika tidak, capex tidak efisien.
Cek sektor industrinya
Beberapa sektor memang butuh capex tinggi seperti energi, telekomunikasi, dan manufaktur. Sementara software dan layanan digital cenderung memiliki capex lebih rendah.
Contoh Kesalahan Umum Saat Menilai Capex
- Mengira capex besar selalu bagus
Padahal bisa saja itu tanda perusahaan boros atau menghadapi persaingan berat. - Mengabaikan pendapatan
Capex harus berbanding lurus dengan pertumbuhan revenue. - Tidak memperhitungkan umur aset
Semakin tua aset, semakin sering perusahaan butuh capex pengganti.
Kesimpulan
Capex adalah pengeluaran perusahaan untuk membeli atau meningkatkan aset jangka panjang. Pengertian capex penting bagi investor karena menunjukkan arah pertumbuhan dan seberapa efisien perusahaan mengalokasikan modal.
Dengan memahami rumus, perhitungan, dan perbedaannya dengan opex, kamu bisa mengevaluasi kualitas saham dengan lebih tepat.
Jika kamu ingin mulai menganalisis perusahaan global dan berinvestasi pada saham berkualitas, kamu bisa memulai lewat aplikasi Gotrade Indonesia yang memungkinkan pembelian saham dunia mulai dari Rp15.000.
Ada fitur extended hours yang memungkinkan kamu trading 24 jam lewat aplikasi Gotrade!
FAQ
- Capex adalah apa?
Capex adalah capital expenditure atau pengeluaran untuk aset jangka panjang seperti mesin, gedung, dan peralatan.
- Apa bedanya capex dan opex?
Capex untuk aset jangka panjang, opex untuk biaya operasional harian.
- Mengapa capex penting untuk analisis saham?
Capex membantu menilai pertumbuhan jangka panjang, efisiensi manajemen, dan kesehatan finansial perusahaan.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.
