Apakah Bisa Investasi Sambil Punya Utang? Begini Caranya

Apakah Bisa Investasi Sambil Punya Utang? Begini Caranya

Pertanyaan ini sering muncul di kepala banyak orang: “Boleh enggak sih mulai investasi padahal masih punya cicilan?”

Jawabannya: bisa, tapi harus tahu prioritasnya. Punya utang bukan berarti kamu harus menunda semua rencana investasi. Yang penting adalah memahami jenis utang, tujuan investasi, dan strategi keseimbangan antara keduanya.

Kali ini, Gotrade akan membahas bagaimana cara tetap berinvestasi secara aman dan produktif meski masih punya tanggungan finansial.

Bedakan Dulu: Utang Produktif vs. Utang Konsumtif

Langkah pertama sebelum memutuskan berinvestasi adalah mengenali jenis utang yang kamu miliki.

1. Utang produktif

Utang yang membantu meningkatkan nilai aset atau pendapatan. Contoh:

  • Kredit usaha untuk modal kerja,
  • KPR rumah yang nilainya cenderung naik,
  • Cicilan pendidikan atau sertifikasi untuk karier.

Utang seperti ini bisa dianggap “investasi masa depan” karena punya potensi return.

2. Utang konsumtif

Utang untuk memenuhi gaya hidup, seperti belanja, gadget, atau traveling dengan kartu kredit. Utang jenis ini justru mengurangi kemampuan investasi karena tidak menghasilkan nilai tambah.

Melansir CNBC Make It, banyak ahli keuangan sepakat bahwa utang konsumtif sebaiknya diselesaikan lebih dulu, karena bunga dan cicilan bisa menggerogoti hasil investasi kamu.

Kapan Sebaiknya Menunda Investasi

Kalau kamu masih punya utang konsumtif dengan bunga tinggi, misalnya kartu kredit di atas 20% per tahun, maka menunda investasi sementara adalah keputusan rasional.

Kenapa? Karena sulit mencari instrumen investasi yang bisa memberikan return setinggi itu secara konsisten. Lebih baik gunakan dana ekstra untuk melunasi utang dulu agar arus kas lebih longgar.

Namun, menunda investasi bukan berarti berhenti belajar. Kamu bisa tetap mempersiapkan diri, membaca, membuat simulasi, dan membangun mindset investor, agar saat keuangan lebih stabil, kamu sudah siap terjun.

Kapan Boleh Mulai Investasi Meski Masih Punya Utang

Kalau kamu sudah punya:

  • Dana darurat minimal 3–6 bulan pengeluaran,
  • Utang dengan bunga rendah (misalnya KPR atau cicilan edukasi),
  • Dan cash flow bulanan yang positif,

Maka kamu bisa mulai investasi sambil mencicil utang, asalkan porsinya diatur dengan bijak.

Gunakan prinsip 30/30/40 sebagai panduan sederhana:

  • 30% dari pendapatan untuk cicilan utang,
  • 30% untuk tabungan & investasi,
  • 40% untuk kebutuhan hidup dan gaya hidup.

Dengan pembagian ini, kamu tetap bisa menumbuhkan aset sambil menjaga kewajiban finansial tetap terkendali.

Strategi Seimbang antara Cicilan dan Investasi

1. Dahulukan membayar bunga tinggi

Jika punya beberapa utang, lunasi dulu yang berbunga paling besar. Ini disebut strategi debt avalanche, cara tercepat untuk menekan total bunga jangka panjang.

2. Gunakan investasi jangka panjang

Pilih instrumen investasi yang tidak terlalu volatil, seperti ETF indeks global (S&P 500, Nasdaq 100) yang cenderung stabil dalam horizon waktu panjang.

Hindari spekulasi jangka pendek karena fluktuasinya bisa menambah stres saat kamu masih punya cicilan.

3. Gunakan sistem otomatis

Agar lebih disiplin, aktifkan auto-transfer ke akun investasi setiap kali gajian. Dengan cara ini, kamu tidak perlu memilih antara bayar utang atau investasi — keduanya berjalan bersamaan secara sistematis.

4. Hindari utang baru untuk berinvestasi

Ini kesalahan umum yang sering dilakukan pemula: meminjam untuk investasi. Kecuali kamu investor berpengalaman, risiko kerugian bisa jauh lebih tinggi dari bunga pinjaman. Selalu gunakan dana sendiri yang berasal dari surplus penghasilan.

Contoh Kasus Sederhana

Bayangkan kamu punya gaji Rp10 juta per bulan dan cicilan motor Rp2 juta. Artinya, kamu masih punya Rp8 juta untuk kebutuhan, tabungan, dan investasi.

Kalau kamu sisihkan Rp1 juta per bulan untuk investasi di ETF global dengan return 8% per tahun, dalam 10 tahun nilainya bisa tumbuh jadi sekitar Rp180 juta. Sementara cicilan motor akan selesai dalam 3 tahun, dan setelah itu kamu bisa menambah porsi investasi jadi Rp2 juta per bulan.

Dengan strategi seperti ini, kamu tetap bisa berprogres tanpa harus menunggu semua utang lunas.

Investasi Sebagai Bentuk Manajemen Finansial

Investasi bukan sekadar mengejar keuntungan, tapi juga bagian dari perencanaan finansial jangka panjang. Dengan berinvestasi sambil melunasi utang, kamu melatih tiga kebiasaan penting:

Namun tetap realistis: Jika beban cicilan terlalu besar, prioritas pertama adalah mengembalikan stabilitas arus kas. Investasi baru efektif ketika kamu punya ruang finansial untuk bernapas.

Kesimpulan

Jawaban dari pertanyaan “Apakah bisa investasi sambil punya utang?” adalah bisa, asal tahu prioritas. Fokuslah menuntaskan utang berbunga tinggi, jaga arus kas tetap positif, lalu mulai berinvestasi secara rutin dan realistis.

Gotrade memberi akses mudah ke saham dan ETF global mulai dari Rp15.000 saja, cocok bagi kamu yang ingin tetap menumbuhkan aset secara konsisten sambil menata kewajiban finansial.

Ingat, keseimbangan lebih penting daripada kecepatan. Jangan tunggu bebas utang untuk mulai membangun masa depanmu.

FAQ

1. Apakah aman berinvestasi sambil mencicil utang?

Aman jika bunga utang rendah dan kamu masih punya dana darurat, serta tetap membayar cicilan tepat waktu.

2. Berapa porsi ideal antara cicilan dan investasi?

Gunakan patokan 30/30/40 — 30% untuk cicilan, 30% untuk tabungan/investasi, 40% untuk kebutuhan hidup.

3. Apakah boleh berutang untuk investasi?

Tidak disarankan. Risiko kerugian pasar bisa lebih besar dari bunga pinjaman, apalagi untuk pemula.

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures adalah Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.

Read more