Apa Itu Value Stock? Karakteristik & Strategi Investasinya
Dalam dunia investasi saham, banyak investor mengenal istilah value stock, tetapi belum benar-benar memahami apa itu value stock dan bagaimana cara memanfaatkannya secara tepat.
Tidak sedikit yang menganggap value stock sekadar saham murah, padahal konsep value investing jauh lebih dalam dari itu. Value stock berfokus pada mencari saham yang diperdagangkan di bawah nilai wajarnya, bukan sekadar harga rendah di pasar.
Artikel ini membahas serba-serbi value stock, dari cara menilainya, strategi investasi yang umum digunakan, hingga perbedaan value stock dan growth stock agar kamu bisa menentukan pendekatan yang paling sesuai.
Apa Itu Value Stock?
Secara sederhana, value stock adalah saham perusahaan yang dinilai pasar berada di bawah nilai intrinsiknya. Artinya, harga saham saat ini dianggap lebih murah dibandingkan nilai fundamental bisnis perusahaan tersebut.
Value stock biasanya berasal dari perusahaan yang sudah mapan, memiliki arus kas stabil, dan diperdagangkan dengan valuasi lebih rendah dibanding rata-rata industri.
Saham-saham ini sering kurang diminati pasar karena sentimen jangka pendek, meskipun bisnisnya masih solid.
Value stock bukan berarti perusahaan buruk, melainkan perusahaan yang sedang kurang diapresiasi pasar.
Karakteristik Umum Value Stock
Melansir Saxo, value stock umumnya memiliki ciri-ciri berikut:
- bisnis sudah matang dan stabil
- pendapatan relatif konsisten
- valuasi lebih rendah dibanding peers
- sering membagikan dividen
- volatilitas harga cenderung lebih rendah
Karakteristik ini membuat value stock sering dipilih investor yang mengutamakan kestabilan dibanding pertumbuhan agresif.
Cara Menilai Value Stock
1. Melihat valuasi saham
Salah satu langkah awal value investing adalah membandingkan valuasi saham dengan standar industri.
Beberapa metrik yang umum digunakan:
- Price to Earnings (P/E)
- Price to Book Value (P/B)
- Price to Cash Flow
Valuasi yang lebih rendah dari rata-rata industri bisa menjadi sinyal awal value stock, meskipun tetap perlu analisis lanjutan.
2. Menilai kualitas bisnis
Harga murah tidak selalu berarti value. Investor perlu melihat:
- stabilitas pendapatan
- posisi pasar perusahaan
- keunggulan kompetitif
- manajemen dan model bisnis
Value stock ideal adalah perusahaan bagus dengan harga yang belum mencerminkan kualitas bisnisnya.
3. Memahami alasan saham terlihat murah
Saham bisa terlihat murah karena:
- sentimen negatif sementara
- siklus industri yang melemah
- kondisi ekonomi makro
Penting membedakan antara masalah sementara dan masalah struktural yang permanen.
Cara Investasi Value Stock Secara Praktis
1. Gunakan pendekatan jangka menengah hingga panjang
Value investing membutuhkan waktu. Harga saham sering baru mencerminkan nilai wajarnya setelah sentimen pasar membaik.
Investor value biasanya:
- tidak sering keluar masuk
- fokus pada fundamental
- sabar menunggu re-rating harga
2. Diversifikasi beberapa value stock
Tidak semua value stock akan berhasil. Diversifikasi membantu:
- menurunkan risiko kesalahan analisis
- menjaga stabilitas portofolio
Value investing bukan soal satu saham sempurna, tetapi kumpulan keputusan rasional.
3. Manfaatkan dividen sebagai bonus
Banyak value stock membagikan dividen. Dividen ini bisa:
- menjadi sumber arus kas
- membantu menahan volatilitas
- diinvestasikan kembali
Pendapatan dividen sering menjadi daya tarik tambahan bagi investor value.
Value Stock vs Growth Stock
| Aspek | Value Stock | Growth Stock |
|---|---|---|
| Fokus utama | Saham yang diperdagangkan di bawah nilai wajarnya berdasarkan fundamental. | Saham dengan potensi pertumbuhan bisnis tinggi di masa depan. |
| Pertumbuhan | Pertumbuhan cenderung stabil dan moderat. | Pertumbuhan biasanya lebih cepat dan agresif. |
| Valuasi | Valuasi relatif lebih rendah. | Valuasi umumnya lebih tinggi. |
| Volatilitas | Pergerakan harga lebih stabil. | Pergerakan harga lebih fluktuatif. |
Corporate Finance Institute memaparkan, rotasi antara value dan growth sering terjadi mengikuti siklus ekonomi dan kebijakan moneter. Tidak ada pendekatan yang selalu unggul di semua kondisi pasar.
Mana yang lebih cocok?
Pilihan tergantung pada:
- profil risiko
- tujuan investasi
- horizon waktu
Banyak investor mengombinasikan value dan growth untuk portofolio yang lebih seimbang.
Kesalahan Umum dalam Value Investing
Beberapa kesalahan yang sering terjadi:
- menganggap semua saham murah adalah value
- mengabaikan kualitas bisnis
- terlalu cepat menyerah sebelum harga pulih
- tidak melakukan evaluasi berkala
Value investing tetap membutuhkan disiplin dan analisis, bukan sekadar berburu harga rendah.
Kesimpulan
Value stock adalah saham perusahaan yang diperdagangkan di bawah nilai wajarnya karena berbagai faktor pasar, bukan karena bisnisnya buruk.
Dengan memahami cara menilai valuasi, kualitas bisnis, dan konteks sentimen pasar, investor dapat menerapkan value investing secara lebih rasional.
Pendekatan ini cocok bagi investor yang mengutamakan kestabilan, kesabaran, dan pengambilan keputusan berbasis fundamental.
Jika kamu ingin mulai membeli saham value Amerika dan mempraktikkan value investing secara langsung, kamu bisa melakukannya melalui Gotrade Indonesia.
Download Gotrade dan mulai beli saham AS dari US$1, dengan akses mudah ke perusahaan global dan fitur modern untuk investor Indonesia.
FAQ
1. Apakah value stock selalu membagikan dividen?
Tidak selalu, tetapi banyak value stock yang memiliki kebijakan dividen rutin.
2. Apakah value investing cocok untuk pemula?
Cocok, terutama bagi pemula yang ingin pendekatan investasi lebih stabil.
3. Apakah value stock bisa turun lebih dalam?
Bisa, jika masalah bisnis bersifat struktural, bukan sekadar sentimen sementara.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.