Apa Itu Order Block dalam Trading dan Cara Menggunakannya?
Jika kamu sering mempelajari price action modern, terutama teknik yang banyak digunakan trader institusi, kamu pasti menemukan istilah order block. Konsep ini semakin populer karena dianggap mampu menunjukkan area harga yang "dikendalikan" oleh pelaku besar seperti bank atau institusi keuangan.
Namun, apa sebenarnya order block? Bagaimana cara kerjanya dan mengapa area ini dianggap penting sebagai institutional price levels?
Artikel ini membahas secara lengkap order block dengan cara yang sederhana dan mudah dipahami.
Apa Itu Order Block?
Order block adalah area harga di mana institusi besar menempatkan order dalam jumlah besar sehingga menciptakan pergerakan signifikan pada pasar.
Order-order tersebut biasanya meninggalkan jejak berupa candle konsolidasi atau pembalikan sebelum harga bergerak kuat ke satu arah.
Mengutip Capital, pasar sering bergerak berdasarkan aksi partisipan besar, karena order berukuran besar mampu menggerakkan likuiditas dan menciptakan tekanan beli atau jual.
Order block berfungsi sebagai tanda di mana pelaku besar pernah aktif, sehingga trader ritel dapat memanfaatkannya sebagai area potensial entry.
Mengapa Order Block Penting dalam Trading?
Order block membantu trader memahami mekanisme pasar dari kacamata likuiditas dan order flow.
Ada tiga alasan penting mengapa konsep ini digunakan secara luas:
- Menandai area institusi menempatkan posisi besar
- Menunjukkan level likuiditas tinggi
- Menjadi referensi potensi pembalikan atau kelanjutan tren
Order block bukan indikator, namun struktur harga yang muncul secara natural.
Jenis-Jenis Order Block
Secara umum terdapat dua kategori utama.
1. Bullish order block
Definisi: Area konsolidasi atau candle bearish terakhir sebelum harga bergerak naik kuat akibat tekanan beli institusional.
Ciri-ciri:
- Candle bearish kecil atau konsolidasi sempit
- Diikuti impuls bullish kuat
- Break of structure ke atas
- Bias bullish selama harga bertahan di area tersebut
Trader sering menggunakan bullish order block sebagai area buy saat harga retest.
2. Bearish order block
Definisi: Area konsolidasi atau candle bullish terakhir sebelum harga jatuh tajam karena tekanan jual institusional.
Ciri-ciri:
- Candle bullish kecil sebelum drop besar
- Diikuti impuls bearish kuat
- Break of structure ke bawah
- Bias bearish selama harga tidak menembus area ini
Bearish order block biasa digunakan sebagai area sell pada retest.
Cara Mengidentifikasi Order Block
Berikut langkah paling umum yang digunakan trader profesional dalam mencari order block.
1. Cari impuls kuat (momentum move)
Order block tidak muncul sembarangan. Awalnya harus ada pergerakan kuat ke satu arah yang menunjukkan intervensi pelaku besar.
Impuls ini ditandai:
- Candle besar berurutan
- Volume meningkat
- Level struktur ditembus
2. Temukan base candle sebelum impuls
Base candle adalah:
- Candle kecil
- Konsolidasi sempit
- Atau rangkaian 2 sampai 4 candle sideways
Base candle inilah area order block.
3. Pastikan ada break of structure (BOS)
Order block dianggap valid jika impuls tersebut menembus level struktur penting:
- High sebelumnya (untuk bullish)
- Low sebelumnya (untuk bearish)
Tanpa BOS, order block dianggap lemah.
4. Tunggu retest kembali ke order block
Harga sering kembali ke area order block untuk menguji likuiditas sebelum melanjutkan tren.
Retest inilah titik entry paling umum bagi trader.
Cara Menggunakan Order Block dalam Trading
Ada beberapa penerapan sederhana yang bisa dilakukan oleh trader pemula.
1. Entry pada retest order block
Metode paling dasar:
- Identifikasi order block
- Tunggu harga kembali ke area tersebut
- Cari konfirmasi seperti rejection candle atau pola engulfing
- Tempatkan SL di bawah (bullish OB) atau di atas (bearish OB)
2. Gunakan confluence untuk memperkuat sinyal
Confluence umum:
- Break of structure
- Trendline
- Level support resistance
- Volume meningkat
- Divergensi momentum
Semakin banyak confluence, semakin tinggi probabilitas entry.
3. Gunakan order block untuk menentukan target profit
Order block membantu mengidentifikasi:
- Area likuiditas berikutnya
- Swing high atau swing low sebagai target
- Mid range level untuk exit sebagian
Trader yang menggunakan OB biasanya tidak mengejar target terlalu jauh.
4. Hindari entry saat harga sudah jauh dari order block
Jika harga terlalu jauh dari OB:
- Risiko meningkat
- Struktur tidak lagi mendukung
- Momentum mungkin melemah
Trader hanya fokus entry di area OB, bukan mengejar harga.
Contoh Skenario Order Block
Misalkan saham membentuk candle bearish kecil, lalu harga melonjak kuat hingga menembus resistance.
Identifikasi:
- Candle bearish kecil menjadi bullish order block
- Break of structure menunjukkan validasi institusional
- Harga retest kembali ke area OB
- Muncul bullish engulfing sebagai sinyal entry
Trader masuk dengan SL ketat di bawah OB dan TP pada resistance berikutnya.
Kesimpulan
Order block adalah area harga yang menandai aktivitas institusi besar. Meskipun konsep ini berasal dari pendekatan trading institusional, pemula pun dapat memanfaatkannya sebagai panduan entry dan exit berdasarkan struktur harga.
Dengan memahami bentuk bullish dan bearish order block serta cara penggunaannya, trader dapat mengeksekusi trading lebih objektif dan presisi. Order block bekerja paling baik jika dikombinasikan dengan break of structure, volume, dan konfirmasi price action.
Ingin menerapkan order block pada saham global?
Mulai trading di Gotrade, beli saham AS mulai US$1, deposit mulai US$5, dan manfaatkan akses chart 24 jam untuk membaca struktur pasar secara lebih presisi.
FAQ
1. Apa itu order block dalam trading?
Area harga tempat institusi besar menempatkan order dalam jumlah besar sehingga menciptakan pergerakan kuat.
2. Apakah order block sama dengan supply demand?
Mirip, tetapi order block lebih fokus pada candle terakhir sebelum impuls besar.
3. Timeframe apa yang terbaik untuk order block?
H1, H4, dan D1 biasanya paling akurat, namun entry bisa dicari di LTF seperti M15.
Disclaimer: PT Valbury Asia Futures Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.