Apa Itu House Money Effect dan Cara Menghindarinya

Apa Itu House Money Effect dan Cara Menghindarinya

Dalam dunia psikologi investasi, ada satu bias yang sering tidak disadari oleh banyak investor, terutama ketika sedang untung besar, yaitu house money effect.

Bias ini membuat investor merasa "uang hasil cuan" bukan uang pribadi, sehingga lebih berani mengambil risiko tinggi. Akibatnya, keputusan investasi jadi kurang rasional dan cenderung dipengaruhi euforia.

Artikel ini akan membahas apa itu house money effect, kenapa sangat umum terjadi, dan bagaimana kamu bisa tetap disiplin meski sedang dalam kondisi profit besar.

Apa Itu House Money Effect?

House money effect adalah bias psikologis ketika investor merasa lebih berani mengambil risiko setelah meraih keuntungan. Istilah ini berasal dari dunia perjudian, ketika pemain merasa uang yang mereka menangkan adalah "uang rumah" sehingga lebih mudah dipertaruhkan.

Melansir Investopedia, house money effect muncul karena manusia cenderung mengalami loss aversion berbeda ketika yang dipertaruhkan adalah uang hasil menang, bukan uang modal awal.

Bias ini mendorong investor melakukan keputusan berisiko tinggi karena merasa kerugian atas "uang kemenangan" tidak terlalu menyakitkan secara emosional.

Dalam konteks investasi, bias ini sangat berbahaya karena membuat kamu merasa terlalu percaya diri saat cuan sedang besar.

Kenapa House Money Effect Bisa Terjadi

House money effect muncul karena faktor psikologi berikut:

1. Euforia setelah untung

Saat portofolio naik, otak melepaskan dopamin. Ini membuat kamu merasa lebih berani mengambil risiko.

2. Menganggap cuan sebagai "uang gratis"

Keuntungan sering dianggap bukan uang yang kamu peroleh dari kerja keras, sehingga terasa lebih ringan untuk diambil risikonya.

3. Overconfidence bias

Setelah beberapa transaksi cuan, investor mulai merasa "pintar" atau "bisa membaca pasar", padahal kenaikan mungkin karena faktor pasar yang sedang positif.

4. Salah memahami risiko

Saat sedang untung, banyak investor tidak menilai ulang risiko. Mereka hanya melihat sisi potensi profit, bukan kemungkinan rugi.

Contoh Nyata House Money Effect dalam Investasi

1. Menambah posisi besar setelah cuan cepat

Misalnya kamu cuan besar dari saham teknologi. Karena merasa "lagi hoki", kamu menambah posisi di saham lain tanpa riset memadai.

2. Masuk saham atau aset yang tidak kamu pahami

Rasa percaya diri meningkat membuat kamu berani membeli aset baru hanya karena tren viral.

3. Mengabaikan manajemen risiko

Trailing stop, alokasi maksimal, atau aturan cut loss sering dilupakan saat euforia.

4. Mengambil leverage atau posisi lebih besar

Untung besar membuat investor merasa aman, padahal leverage memperbesar potensi rugi.

Kenapa House Money Effect Berbahaya

Meskipun untung adalah hal yang positif, euforia tanpa kendali justru bisa menyebabkan kerugian besar.

1. Profit yang tidak dijaga bisa hilang

Ketika kamu asal masuk posisi karena semangat cuan, kamu berisiko kehilangan seluruh keuntungan tersebut.

2. Portofolio jadi lebih agresif tanpa disadari

Jika kamu awalnya konservatif, house money effect bisa membuatmu berubah agresif tanpa kamu sadari.

3. Risiko besar tidak terasa sampai terlambat

Karena meremehkan kerugian dari "uang kemenangan", kamu bisa mengalami drawdown besar.

4. Siklus mental yang memicu penyesalan

Siklusnya menurut WallStreetMojo adalah: Euforia → ambil risiko berlebihan → rugi besar → stress → berhenti investasi → menyesal.

Ini siklus yang dialami banyak investor pemula.

Cara Menghindari House Money Effect

Berikut adalah beberapa cara untuk menghindari house money effect:

1. Kunci profit sebagian

Jika kamu sedang untung besar, amankan bagian dari profit tersebut. Ini membantu menjaga mental tetap stabil.

2. Evaluasi ulang strategi, bukan ikut emosi

Selalu kembali ke rencana awal: tujuan, timeframe, dan batas risiko.

3. Tetapkan batas alokasi per aset

Misalnya maksimal 10 persen dari total portofolio untuk satu saham. Jadi meski lagi cuan besar, tidak bisa asal tambah posisi.

4. Gunakan aturan "cooling period"

Jika kamu baru cuan besar, beri diri kamu 24 jam sebelum mengambil keputusan baru. Ini membantu meredakan euforia.

5. Ingat: profit tetap uang kamu

Sulit dipercaya, tapi banyak investor lupa hal ini. Profit bukan "uang gratis", tapi bagian dari modal portofolio yang harus dijaga.

6. Diversifikasi untuk menjaga keseimbangan

Jika satu aset naik besar, rebalance portofolio agar tidak terlalu berat di satu sektor.

7. Gunakan jurnal investasi

Catat refleksi setelah cuan besar: apa yang kamu rasakan, apakah keputusanmu rasional, dan apakah kamu mengikuti strategi. Jurnal ini sangat efektif mencegah keputusan impulsif.

Contoh Studi Kasus Sederhana

Investor A:

Cuan 30 persen dari saham teknologi. Merasa percaya diri, ia membeli saham high growth lain tanpa riset. Saham baru tersebut turun 25 persen dalam dua minggu. Profit awal ikut terkikis.

Investor B:

Cuan dari saham AI. Ia mengambil profit sebagian, lalu sisanya tetap dibiarkan untuk jangka panjang. Saat pasar turun, portofolionya tetap solid karena ia tidak mengalokasikan terlalu besar dalam euforia.

Investor B adalah contoh disiplin menghadapi house money effect.

Kesimpulan

House money effect adalah bias psikologi yang sering terjadi ketika investor merasa lebih berani mengambil risiko setelah mendapatkan keuntungan.

Efek ini muncul karena euforia, overconfidence, dan anggapan bahwa profit adalah "uang gratis". Jika tidak dikendalikan, bias ini bisa membuat kamu mengambil keputusan impulsif yang berujung kerugian besar.

Cara terbaik menghadapinya adalah tetap disiplin, menjaga profit, menggunakan batas alokasi risiko, dan selalu kembali ke rencana investasi jangka panjang. Ingat: cuan harus dirawat, bukan dipertaruhkan ulang hanya karena sedang euforia.

FAQ

1. Apakah house money effect hanya dialami investor pemula?

Tidak. Investor berpengalaman pun bisa mengalaminya jika tidak menjaga emosi.

2. Bagaimana tahu kalau saya sedang kena house money effect?

Jika kamu mulai merasa terlalu percaya diri setelah cuan besar, atau mengambil risiko yang biasanya tidak kamu ambil, itu tanda bahayanya.

3. Apakah profit sebaiknya langsung ditarik?

Tidak perlu selalu ditarik, tetapi sebaiknya diamankan lewat diversifikasi atau rebalancing.

Disclaimer

PT Valbury Asia Futures adalah Pialang berjangka yang berizin dan diawasi OJK untuk produk derivatif keuangan dengan aset yang mendasari berupa Efek.

Read more